STUDI KASUS MENGENAI DECISION MAKING UNTUK KELUAR DARI ABUSIVE RELATIONSHIP PADA REMAJA AKHIR

  • Primasari Defrina Ramadani Widiyanti Universitas Surabaya
Abstract Views: 2243 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1574 times
Keywords: decision making, abusive relationship, coping

Abstract

Proses decision making merupakan proses pengambilan keputusan dengan melibatkan berbagai pertimbangan dan pertentangan yang terjadi sehingga terlihat dilematis dalam diri individu untuk mengambil keputusan. Decision making dalam penelitian ini digunakan untuk melihat proses informan keluar dari abusive relationship karena secara teoritis proses decision making sangat berat pada abusive relationship. Hal ini karena dalam abusive relationship terdapat sebuah fase bulan madu yang membuat informan terbuai mengenai tindakan abusif sehingga terlihat proses dilematis dan sulitnya keluar dari abusive relationship bagi pelaku dan informan. Peneliti juga akan melihat coping yang digunakan untuk mengatasi kendala selama proses decision making. Penelitian ini berfokus pada proses decision making informan untuk keluar dari abusive relationship dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif interpretif ini, peneliti berusaha untuk mengulas dan menjelaskan proses dilematis informan yang tergolong remaja akhir untuk melakukan decision making dan mempertahankan keputusannya untuk tetap putus hingga saat ini. Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa informan terhenti dalam gambaran permasalahan membuatnya sering gagal untuk putus dan terperangkap dalam abusive relationship. Hal yang terberat dalam decision making untuk putus juga berasal dari faktor internal, seperti kondisi informan yang memiliki basic anak broken home sehingga membuatnya dilema dalam berelasi dengan lawan jenis, bahkan menggunakan coping untuk meminta bantuan orang lain mengurangi tekanan kecemasan dalam dirinya. Pengaruh eksternal seperti significant others justru membuat informan tersadar akan gambaran masalahnya sehingga timbul niat untuk putus. Informan pun mulai mencari informasi mengenai relasi pacaran yang seimbang dan membuat kesimpulan untuk putus dari pasangannya. Pasca putus, informan masih mengalami gangguan dari pelaku abuse berupa ancaman baik untuk diri informan dan pelaku abuse. Akan tetapi, informan berusaha memikirkan strategi coping untuk mengusir pelaku abuse dari kehidupannya dan tetap mempertahankan keputusannya untuk putus.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2012-09-02