PDF-Full Text

Psikologi Forensik: Tantangan Psikolog sebagai Ilmuwan dan Profesional

  • Yusti Probowati Universitas Surabaya
Abstract Views: 6 times
PDF-Full Text Downloads: 3 times
Keywords: forensic psychology, forensic practitioner, forensic scientist

Abstract

In addressing various legal issues and problems, psychology has much to contribute. Psychological expertise is needed, for instance, in legal cases involving children experiencing domestic violence; in creating criminal profiles of terrorists; in the process of psychological rehabilitation; and in trials which involve judgements about mental health. The psychological study of legal issues/problems is called forensic psychology. This article describes the contributions that forensic psychologists can make and have made, both as researchers/scientists and as practitioners. This article also presents the challenges faced by forensic psychology, along with reflections on the future of this important field in Indonesia.

Ada berbagai kontribusi yang dapat diberikan psikologi kepada penanganan masalah hukum. Misalnya, keahlian psikologi diperlukan dalam penanganan anak-anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga; dalam pembuatan profil kriminal teroris; dalam proses rehabilitasi psikologis di lembaga pemasyarakatan; serta dalam persidangan yang menyangkut penilaian kesehatan mental. Kajian psikologis atas berbagai masalah hukum ini disebut sebagai psikologi forensik. Artikel ini memaparkan kontribusi yang dapat dan telah disumbangkan oleh psikolog forensik, baik dalam kapasitas sebagai peneliti/ilmuwan maupun sebagai praktisi. Artikel ini juga mendiskusikan tantangan yang dihadapi psikologi forensik, beserta refleksi mengenai masa depan bidang penting ini di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amriel, R. I. (2008, 9 April). Anak-anak korban kekerasan seksual. Jawa Post, h. 4. Ancok, D. (1995). Nuansa psikologi pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Artiawati, & Pudjibudoyo, J.K. (2002). Analisis profil kepribadian pegawai lembaga pemasyara- katan wanita Malang untuk efektivitas peningka- tan pemecahan masalah interpersonal. Laporan Penelitian, LPPM Universitas Surabaya Audubon, J. J., & Kirwin, B. R. (1982). Defensive- ness in the criminal insane. Journal of Persona- lity Assesment., 46(3), 304-311. Bartol, C., & Bartol, A. M. (1994). Psychology and law. Pasicif Grove, California: Brooks/Cole Pu- blishing Company Brigham, J.C. (1991). Social Psychology. New York: Harper & Collins. Costanzo, M. (2004). Psychology applied to law. Singapore: Thomson Wadsworth.
Constanzo, M. (2006). Aplikasi psikologi dalam sis- tem hukum (H. P. Soetjipto & S.M. Soetjipto, Pengalih bhs.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Craig, L. A. (2005). The impact of training on atti- tude towards sex offenders. Journal of Sexual Aggression. 11(2), 197-207.
Craig, L. A., Browne, K. D., Stringer, I. S.,& Beech, A. (2005). Sexual recidivism: A review of static, dynamic, and actuarial predictors. Journal of Se- xual Aggression,11(1), 65-84.
Craig, L.A., Browne, K.D., Stringer, I. S., Beech, A. (2006). Different in personality and risk charac- teristic in sex, violence, and general offenders. Criminal Behaviour and Mental Health, 16, 183 – 194.
Departemen Kehakiman Republik Indonesia. (1982). Pedoman pelaksanaan kitab undang-undang hu- kum acara pidana. Jakarta: Yayasan Pengayo- man.
Farr, C., Brown, J., & Bechet, R. (2004). Ability to empathise and masculinity levels: Comparing male adolesence sex offenders with a normative sample of non-offender adolescence. Psychology, Crime, and Law, 10(2), 155 – 167.
Fisher, R. P., Amador, M., & Geiselman, R. E. (1989). Field test of the cognitive interview: En- hancing the recollection of actual victims & wit- nesses of crime. Journal of Applied Psychology, 74 (5), 722 – 727.
Gudjonsson, G. H.,& Haward, L. R. C. (1998). Fo- rensic psychology: A guide to practice. London: Routledge.
Hossack, A., Playle, S., Spencer, A., & Carey, A. (2004). Helpline: Accesible help inviting active or potential paedophiles. Journal of Sexual A- gression, 10(1), 123 – 132.
Howells, K., Day. A., & Wrights, S. (2004). Affect, emotion and sex offending. Psychology, Crime, and Law. June 2004,10(2), pp.175-195. Ibu bunuh dua balitanya. (2008, 24 Maret). Jawa Post, hlm. 13.
Kapardis, A. (1997). Psychology and law. Cam- bridge: Cambridge University Press.
Kolokium Psikologi Indonesia. (2007). Hasil rapat kolokium psikologi Indonesia. Semarang, 25-26 Mei.
Kolokium Psikologi Indonesia. (2007). Hasil rapat pokja komisi C tentang kompetensi magister profesi dan sains. Bandung, 26-27 Juli 2007.
Mantwill, M., Kohnken, G., Aschermann, E. (1995). Effect of cognitive interview on the recall of fa- miliar and unfimiliar events. Journal of Applied Psychology, 80(1), 68-78.
Meliala, A. (2008). Kontribusi psikologi dalam du- nia peradilan: Dimana dan mau kemana? Indone- sian Journal-Legal and Forensic Sciences,1(1), 56 – 59.
Milne, R., & Bull, R. (2000). Investigative intervie- wing: Psychology and practice. Singapore: John Wiley & Sons.
LTD Moeljatno (1982). Azas-azas hukum pidana. Yogya- karta: Universitas Gadjah Mada.
Nee, C., & Farman, S. (2005). Female offenders with borderlines personality disorders: Some promising treatment developments. Criminal Be- havioral and Mental Healt, 15, 2-16.
Nila bebas.(2007, 1 Desember). Jawa Post, hlm. 29.
Pariaman, H. B. S. (1983). Psikiater dan pengadi- lan: Psikiatri Forensik Indonesia. Jakarta: Gha- lia Indonesia.
Prawitasari, J.E. (2000). Program profesi dalam sis- tem pendidikan psikologi: Pengalaman di Fakul- tas Psikologi UGM. Dalam Supratiknya, Fatu- rochman, & S. Haryanto (Eds.), Tantangan psi- kologi menghadapi mlenium baru. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Psikologi UGM.
Prawitasari, J. E. (2005). Psikologi Nusantara: Ke- sanakah kita menuju? Pidato Lustrum VIII. Fa- kultas Psikologi UGM. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Probowati, Y. (1995). Pengaruh etnik dan daya ta- rik fisik terdakwa terhadap pengambilan keputu- san hakim. Thesis, tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Probowati, Y.(2001). Rekuisitur jaksa penuntut u- mum dan kepribadian otoritaritarian hakim da- lam Pemidanaan di Indonesia. Disertasi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta : Program Doktor Psi- kologi Universitas Gadjah Mada.
Probowati, Y. (2004a). The process of judge’ deci- sion making (A qualitative research). Presentated at the 28th International Congress of Psychology, Beijing.
Probowati,Y (2004b). Perlunya pembinaan psikolo- gis narapidana ditinjau dari pemenuhan HAM. Makalah, disampaikan pada sosialisasi HAM tentang perlindungan dan pemenuhan HAM bagi Narapidana. Diselenggarakan oleh Departemen Kehakiman & HAM Jatim. Surabaya, 13 Okto- ber.
Probowati, Y., & Rueffler, M. (2005). Contoh reha- bilitasi (psikologis) pada anak binaan di Lemba- ga Pemasyarakatan Anak Blitar. Makalah, di- sampaikan pada Workshop Lapas Anak yang Ramah Anak, Diselenggarakan oleh Dirjen La- pas bekerja sama dengan Plan Indonesia, di Ci- sarua, Jawa Barat.
Probowati, Y. (2005a). Peran psikolog perkembangan dalam permasalahan kekerasan seksual dengan korban anak-anak. Jurnal Psikodinamik-The In- donesian Journal of Psychology, 7(1), 68-77.
Probowati, Y. (2005b). Dibalik putusan hakim: Ka- jian psikologis hukum dalam perkara pidana. Surabaya: Srikandi.
Probowati, Y. (2007). Hubungan kepribadian oto- ritarian dengan pemidanaan hakim. Psikologika Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikolog,i, XII (24), 91-105.
Probowati, Y. (2007). Marginalized society in the city of Surabaya: A proposal for effective solu- tion. Anima, Indonesian Psychological Journal, 23(1), 29-35.
Probowati, Y. (2008). Peran psikologi dalam inves- tigasi kasus tindak pidana. Indonesian Journal- Legal and Forensic Sciences, 1(1),.26-31.
Probowati,Y, & Widaningrum, W. (2008). Rehabi- litation youth criminality. Laporan Penelitian. Surabaya: EADP Universitas Surabaya.
Prodjodikoro, W. (2003). Asas-asas hukum pidana di Indonesia. Bandung: Refika Utama.
Putra, C.T. (2000). Otoritarianisme dan pelaksana- an diskresi kepolisian pada anggota satuan fungsi lalu lintas di lingkungan POLDA DIY. Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Putwain, D., & Sammons, A. (2002). Psychology and crime. New York: Routledge. Sanders, G. S., & Simmons, W. L. (1983). Use of hypnosis to enhance eyewitness testimony: Does it work ? Journal of Applied Psychology, 68(1), 70-77.
Supratiknya (2000) Kurikulum program sarjana psi- kologi 1994 dan scientist-practitioners split da- lam psikologi. Dalam Supratiknya, Faturochman, & S. Haryanto (Eds.), Tantangan Psikologi Menghadapi Milenium Baru. Yogyakarta: Yaya- san Pembina Fakultas Psikologi UGM.
Weiner, I. B., & Hess , A. K. (2005). The handbook of forensic psychology (3rd ed.). New York: John Wiley & Sons, Inc.
Wescott, H. L., Kynan, S., & Few, C.(2006). Impro- ving the quality of interviews for suspect of child abuse: A case study.
Psychology, Crime, and Law, 12 (7), 77-96. Widaningrum, W. (2004). Kekerasan melahirkan kekerasan: Studi kasus terhadap perempuan kor- ban kekerasan. Skripsi, tidak diterbitkan. Sura- baya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Widyaningsih, R. (2004). Studi kasus proses pemu- lihan pada korban perkosaan. Skripsi, tidak di- terbitkan. Surabaya: Fakultas Psikologi Univer- sitas Surabaya.
Wrightsman, L.S. (2001). Forensic psychology. Si- ngapore: Wadworth Thomson Learning.
Zubaidah, J., Probowati, Y., & Sutrisno (2007). Ef- fect of sex defendant on judge decision making. Presented at Psychology and Law Conference, Adelaide, Australia.
Published
2008-07-01
How to Cite
Probowati, Y. (2008). Psikologi Forensik: Tantangan Psikolog sebagai Ilmuwan dan Profesional. ANIMA Indonesian Psychological Journal, 23(4), 338-353. https://doi.org/10.24123/aipj.v23i4.4373