PDF-Full Text

Kristalisasi Persepsi Terhadap Pribumi Pada Perempuan Tradisional Tionghoa: Sebuah Life History

  • Christina Salim Universitas Surabaya
  • Sri Wahyuningsih Universitas Surabaya
Abstract Views: 5 times
PDF-Full Text Downloads: 2 times
Keywords: Indonesian Chinese, pribumi, perception, identity, life history

Abstract

Using the life history method with interpretive paradigm, this research aims to reveal the Chinese identity and their perception to pribumi from a traditional Indonesian Chinese woman per- spective. The informant is an Indonesian Chinese woman born in Tanjung Balai, North Sumatra, 1944, who suffered during several riots and discriminative policies that oppress the Chinese popula- tion. This study was based on Erik H. Erikson’s contemporary psychoanalytic theory. The result re- veals that perception to pribumi was formed by earlier generations, than reshaped by consequent un- pleasant events with pribumi. This perception then constructed powerless and passive outsider identi- ty of Indonesian Chinese to adapt and survive with the conditions, causing stronger reliance to ingroup. Consequently, such perception and identity were transmitted to the next generations.

Dengan menggunakan metode life history dan paradigma interpretif, penelitian ini bertujuan mengungkap identitas Tionghoa dan persepsi pada pribumi dari perspektif seorang perempuan Tionghoa tradisional. Informan dalam penelitian ini adalah seorang perempuan Tionghoa kelahiran Tanjung Balai, Sumatera Utara, 1944 yang mengalami beberapa kali kerusuhan dan kebijakan diskriminatif yang menyudutkan orang Tionghoa. Teori Psikoanalitik Kontemporer Erik H. Erikson digunakan sebagai teori utama. Hasil menunjukkan bahwa persepsi pada pribumi merupakan hasil warisan dari generasi sebelumnya, kemudian terpoles oleh pengalaman buruk dengan pribumi yang konsisten. Persepsi ini kemudian mengonstruksi identitas Tionghoa sebagai pendatang yang tidak berdaya dan pasif sebagai jalan menyesuaikan diri dan bertahan dengan keadaan, sehingga akhirnya memperkuat ketergantungan pada ingroup. Seterusnya persepsi dan identitas ini diwariskan pada generasi berikutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alwisol (2004). Psikologi kepribadian (Ed.Revisi). Malang: Univeristas Muhammadiyah Malang.

Bangun, T.. (Tanpa tanggal). Revolusi sosial Su- matera Timur 1946. Diunduh 6 Juni, 2008 dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=586957

Chan, C.T. (Tanpa Tanggal). Lagi Tionghoa vs Tiong- hoa. Diunduh 3 Desember, 2007 dari http:// www.indonesiamedia.com/lipsus/related2.html

Dayakisni, T.,& Hudaniah. (2006). Psikologi sosial (Ed. Revisi). Malang: Universitas Muhammadi- yah Malang. Erikson, Erik H. (1953). Growth and crises of the “healthy personality.” Dalam C. Kluckhohn & H.A. Murray, Personality: In Nature, society and culture (2nd ed., pp. 185-225). New York: Alfred A Konoff.

Erikson, E. H. (1964). Insight and responsibility. New York: Norton. Erikson, E. H. (1989). Identitas dan siklus hidup manusia: Bunga rampai 1. Jakarta: Gramedia.

Liem, Y. (2000). Prasangka terhadap etnis Cina. Jakarta: Djambatan.

Lofland., J, & Lofland, L. H. (1995) Analyzing social settings: A guide to qualitative observation and analysis (3rd ed.). California: Wadsworth Publishing Company.

Onghokham (2008). Anti Cina, kapitalisme Cina dan gerakan Cina: Sejarah etnis Cina di Indonesia. Depok: Komunitas Bambu.

Ricklefs, M. C. (2005). Sejarah Indonesia modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Santrock J., W. (2002). Life span development: Perkembangan masa hidup (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
Published
2009-01-01
How to Cite
Salim, C., & Wahyuningsih, S. (2009). Kristalisasi Persepsi Terhadap Pribumi Pada Perempuan Tradisional Tionghoa: Sebuah Life History. ANIMA Indonesian Psychological Journal, 24(2), 142-161. https://doi.org/10.24123/aipj.v24i2.4423