PDF-Full Text

Relasi Etnisitas Jawa-Cina dalam Masyarakat Majemuk

  • Nanik Prihartanti Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstract Views: 5 times
PDF-Full Text Downloads: 4 times
Keywords: etnicity, perception, heterogenic community

Abstract

This study aims to explore the personal values of the Chinese and Javanese, acccording to their own etnicity as well as other etnic perspectives. An inter-method triangulation method was used, i.e. a perception scale method toward other etnicity and questionnaire method to reveal perception towards etnicity. Subjects were 130 people consisting 68 Javanese and 62 Chinese etnic, gathered through purposive sampling in the Surakarta region. Results from the data anaysis show differences in perception between the Javanese and the Chinese, either in valueing one-self or other etnic groups. The Javanese tend to be more negative, either in judging one-self or the Chinese. Both, either the Chinese or the Javanese have labeled their own etnicity more positive than other etnics.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang jati diri etnis Jawa dan etnis Cina, baik menurut perspektif etnisnya sendiri maupun etnis lain. Metode yang digunakan adalah triangulasi antar metode, yaitu metode skala persepsi terhadap etnis dan metode angket untuk mengungkap persepsi terhadap etnis. Subjek terdiri atas 130 orang yang terdiri atas 68 orang etnis Jawa dan 62 orang etnis Cina yang diambil secara purposive sampling di wilayah Surakarta. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara Kelompok etnis Jawa dan etnis Cina, baik dalam memandang diri sendiri maupun etnis lain. Kelompok etnis Jawa cenderung lebih negatif, baik dalam memandang jati diri etnisnya sendiri maupun etnis Cina. Keduanya, baik etnis Cina maupun etnis Jawa memandang etnis sendiri lebih positif daripada etnis lain.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bakker, C. (2000). Cultural studies: Teori dan praktik (Nurhadi, Pengalih bhs.). Yogyakarta: Kreasi Wacana

Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial (Vol. 1, 10th ed., Ratna Djuwita, Pengalih bhs.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

Berkowitz, L. (2003). Emotional behavior. Jakarta: Penerbit PPM

Berry, J. W., Poortinga, Y. H., Segall, M. H., & Dasen, P. R. (1999). Psikologi lintas budaya: Riset dan aplikasi. Jakarta: PT Gramedia.

Brannen, J. (1997). Memadu metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka pelajar.

Habib, A. (2004). Konflik antaretnis di pedesaan: Pasang surut hubungan Tionghoa-Jawa. Yogya- karta: LKIS.

Nurhadiantomo. (2003). Hukum reintegrasi sosial: Konflik-konflik sosial pri-non-pri dan hukum keadilan sosial. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Pattiradjawane, R. L. (2000). Peristiwa Mei 1998 di Jakarta: Titik terendah sejarah etnis Tionghoa di Indonesia. Dalam I. Wibowo (Ed.), Harga yang harus dibayar: Sketsa pergulatan etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama dan Pustaka Studi Tionghoa.

Prihartanti, N. (2004). Kepribadian sehat menurut konsep Suryomentaram. Surakarta: Muhamma- diyah University Press Prihartanti, N. (2008). Mencapai kebahagiaan bersama dalam masyarakat majemuk. Jurnal Psikologi Indonesia, 1, 73–79

Prihartanti, N., Suryabrata, S., Prawitasari, J.E., & Wibisono, K. (2003). Kualitas kepribadian ditinjau dari konsep rasa Suryomentaram dalam perspektif psikologi. Anima, Indonesian Psychology Journal, 18, 229-247.

Prihartanti, N., Taufik, & Thoyibi, M. (2008). Mengurai akar kekerasan etnis pada masyarakat pluralis. Laporan Penelitian Fundamental Riset, DIKTI.

Rahardjo, T. (2005). Menghargai perbedaan kultural, mindfullnes dalam komunikasi antar- etnis. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Sa’adi. (2009). Nilai kesehatan mental Islam dalam kawruh jiwa Suryomentaram. Disertasi tak diterbitkan, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Siregar, M. F., & Wenzler, H. (1993). Proses pengembangan diri. Manual Pelatihan untuk Fasilitator dan Petugas Lapang. Jakarta: PT Grasindo/Gramedia Widiasarana Indonesia dan LPPS.

Taufik. (2006). Problem sosial hubungan antar- etnis pada masyarakat pluralis. Laporan Peneli- tian Dosen Muda, LP2M Universitas Muhamma- diyah Surakarta.

Tajfel, H., & Turner, J. (1979). An integrative theory of intergroup conflict. In W.G. Austin, & S. Worchel, The social psychology of intergroup relatives (pp. 94-109). Monterey, CA: Brooks- Cole.

Turner, J. C., & Oakes, P. J. (1986). The signifi- cance of the social identity concept for social psychology with reference to individualism, interactionism, and social influence. British Journal of Social Psychology, 25, 237 -252.

Witanto, E. P. (2000). Mengapa pemukiman mereka dijarah: Kajian historis pemukiman etnis Tionghoa di Indonesia. Dalam I. Wibowo (Ed.), Harga yang harus dibayar: Sketsa pergulatan etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama dan Pustaka Studi Tionghoa.

Zaini, A. (2002). Kekerasan etnis Mei 1998: Studi mengenai prasangka dan agresi. Laporan Penelitian, tak diterbitkan, Universitas Muha- mmadiyah Surakarta.
Published
2009-04-01
How to Cite
Prihartanti, N. (2009). Relasi Etnisitas Jawa-Cina dalam Masyarakat Majemuk. ANIMA Indonesian Psychological Journal, 24(3), 245-254. https://doi.org/10.24123/aipj.v24i3.4433