Advokasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia Sebagai Upaya Pemenuhan Hak Pemain Sepak bola Profesional di Indonesia

  • Abdul Basir Donny Polanunu Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Malang-Indonesia
  • Yusril Ihza Mahendra Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Malang-Indonesia
Abstract Views: 673 times
PDF Downloads: 456 times
Keywords: Advokasi, APPI Indonesia, Hak Pemain Sepakbola Profesional, Sepakbola Indonesia

Abstract

Abstract—The Football industry in Indonesia is currently in the process of developing towards a more advanced football system. To achieve these goals, the stakeholders have taken few efforts such as early age football coaching, develop adequate infrastructure, and also increase the professionalism of the implementation of the competition, accompanied by the support of each club involved. These efforts have been harmonized with the standardization of the international football industry under the auspices of FIFA. However, it seems that the efforts to develop the football industry have not yet been able to realize the indicators of the modern football system as a whole. That is because there are still many cases where the rights of professional football players are neglected by stakeholders. Therefore, the existence of APPI as a form of representation of the people who are engaged in football trying to complement the strength of the football industry in Indonesia. The movement of APPI, which advocates a lot of the rights of football players, will support stakeholders in strengthening the development of the football industry in Indonesia comprehensively. The concept of civil society will be used to help the writer find the characteristics of the efforts from APPI for football in Indonesia.

Keywords: advocacy, appi, indonesian football, rights of professional football


Abstrak—Industri sepak bola di Indonesia saat ini berada dalam proses pengembangan menuju sistem persepakbolaan yang lebih maju. Upaya yang coba dilakukan oleh para stakeholder ialah pembinaan sepak bola usia dini, infrastruktur memadai, dan juga profesionalitas pegelaran kompetisi diiringi oleh penunjangan dari klub masing-masing yang terlibat. Hal ini tentunya sudah diselaraskan dengan standardisasi industri persepakbolaan internasional di bawah naungan FIFA. Namun tampaknya upaya pengembangan industri sepak bola yang dilakukan masih belum menjamah indikator sistem persepakbolaan modern secara keseluruhan. Hal itu dikarenakan masih banyak didapati masalah pemenuhan hak-hak pemain sepak bola profesional yang lalai ditangani oleh para pemangku kepentingan. Maka dari itu, keberadaan APPI sebagai wujud representasi dari masyarakat yang bergerak di lingkup persepakbolaan berusaha melengkapi kekuatan industri sepak bola di Indonesia. Gerakan oleh APPI yang banyak mengadvokasi hak-hak pemain sepak bola di Indonesia akan membantu para pemangku kepentingan dalam menguatkan pengembangan industri sepak bola di Indonesia secara komprehensif. Penggunaan konsep civil society akan digunakan agar membantu penulis menemukan karakteristik dari upaya yang dilakukan APPI terhadap persepakbolaan di Indonesia.

Kata kunci: advokasi, appi, hak pemain sepak bola profesional, sepak bola indonesia

Downloads

Download data is not yet available.

References

PUSTAKA ACUAN

Aji, MH 2019, Wawancara Tentang Upaya APPI dalam Menangani Permaslahan Sepak bola Profesional di Indonesia, (Abdul Basir Donny Polanunu, Pewawancara).

Aji, RNB 2013, Nasionalisme dalam Sepak Bola Indonesia Tahun 1950-1965, Lembaran Sejarah, Vol, 10 (2), p. 135-148.

APPI, 2018, About APPI, Dilihat pada 2 Februari 2021, < https://www.appi-online.com/appi/>.

APPI, 2021, Status Terbaru Tunggakan Gaji Klub Peserta Liga 2 2021/2022, APPI News, Dilihat pada 29 September 2021, < https://www.appi-online.com/status-terbaru-tunggakan-gaji-klub-peserta-liga-2-2021-2022/>.

APPI, 2021, Update Pembayaran Tunggakan Gaji Pesepak bola, APPI News, Dilihat pada 29 September 2021,< https://www.appi-online.com/update-pembayaran-tunggakan-gaji-pesepak bola-agustus-2021/>.

Casini, L 2011, The Making of a Lex Sportiva by the Court of Arbitration for Sport, German Law Journal, Vol. 12(5), p. 1317-1340.

Diamond, L 1997, Civil Society and the Development of Democracy. Instituto Juan March de Estudios e Investigaciones, hal. 10-58.

FIFA, 2008, Circular FIFA No. 1171 about Professional Football Player Contract Minimum.

Firdandhi, LP, Salam, A, & Pangaribuan, T, 2014, Perlindungan Hukum Bagi Pemain Sepak bola Atas Permasalahan Perjanjian Kerja Dengan Klub Sepak bola Profesional Legal Protection For Football Player On The Employment Agreement With Professional Football Club. Jurnal Ilmu Hukum.

Hatami, RF 2019, Perjanjian Kerja Antara Pemain Sepak Bola dan Klub Sepak Bola Indonesia Dengan Lex Sportiva dan Undang-Undang Ketenagakerjaan, Jurnal Wawasan Yuridika, Vol. 3(1), p. 93-114.

Michael, T & Feninlambir, A 2015, Law of Sport and Athelete Football Profesional, Perspektif, Vol. 20(3), p. 192-201.

NDRC Indonesia, 2021, Putusan NDRC Indonesia 14 September 2021.

Ostrander, SA 1987, Public / Private Sector Relations in the Modern Welfare State. Shifting the Debate, p. 7-10.

Pratt, B & Popplewell, R, 2013, The emergence and re-emergence of civil society: a brief history of civil society in Europe, from the Magna Carta to the Eurozone crisis. Development in Practice, 23(5–6), 721–728. https://doi.org/10.1080/09614524.2013.801400

Raco, J 2010, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, Center for Open Science.

Scholte, JA, 2002, Civil Society and Democracy in Global Governance, Global Governance, Vol. 8(3), p. 281-304.

Silalahi, U 2010, Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, hal. 289-291.

Sulistiyono, 2011, Upaya Membangun Industri Sepak bola di Indonesia, .Jurnal Media dan Ilmu Keolahragaan Indonesia, Vol. 1 (1), p. 76-82.

Tajuddin, MS 2013, Bangunan Filsafat Politik Tentang Civil Society Dalam Pemikiran Thomas Hobbes, Jurnal Diskursus Islam, Vol. 1(1), p. 157-167.

Wiratama, P 2019, Soccer Coaching, Performa Olahraga, Vol. 4 (02), p. 101-110.

Woldring, HES, 1998, State and Civil Society in the Political Philosophy of Alexis de Tocqueville. VOLUNTAS: International Journal of Voluntary and Nonprofit Organizations 9, hal. 363–373.

BIBLIOGRAFI

Danurwindo, 2017, Kurikulum Pembinaan Sepak bola Indonesia. Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia.

Carothers, T & Barndt, W 1999, Civil Society, Foreign Policy, Vol. 117 (117), p. 18-24.

Fine, R & Rai, S 2014, Civil Society: Democratic Perspectives, Routledge, p. 29-33.

Gumanti, R, 2012, Syarat Sahnya Perjanjian (Ditinjau dari KUHPerdata), Jurnal Pelangi Ilmu, Vol. 5(01), p. 2-8.

Kaldor, M. (2003). The Idea of Global Civil Society. International Affairs, Vol. 79(3), hal. 583-593.

Liu, D., Zhang, J. J., & Desbordes, M. (2017). Sport Business in China: Current State and Prospect. International Journal of Sports Marketing and Sponsorship, 18(1), hal. 2-10.

Masduki, 2007, Civil Society, Alqalam, Vol. 24(2), p. 159-177

Ostrander, SA 1987, Public / Private Sector Relations in the Modern Welfare State. Shifting the Debate, p. 7-10.

PSSI, 2019, Elite Pro Academy, Grass Roat and Youth Development, Diakses dari: https://www.pssi.org/news/elite-pro-academy-liga-1-u-16-kick-off-19-april. Diakses pada: 29 Desember 2019.

Syahrozi, R, Kusumaningrum, DN, & Pradana, HA 2019, Behind China Sport Industry Development: Football, Journal of Law, Policy, and Globalization, Vol. 81, p. 36.

Published
2021-10-26
How to Cite
Polanunu, A. B. D., & Mahendra, Y. I. (2021). Advokasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia Sebagai Upaya Pemenuhan Hak Pemain Sepak bola Profesional di Indonesia. Keluwih: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 2(2), 78-89. https://doi.org/10.24123/soshum.v2i2.4039