Reformulasi Hubungan Kerja bagi Driver Online: Analisis Kekosongan Hukum untuk Mengkonstruksi Pekerjaan yang Layak
Abstract
Nuansa eksploitatif dalam hubungan pekerjaan antara driver online dengan perusahaan penyedia layanan memunculkan diskursus penentuan klasifikasi hubungan hukum bagi para pihak. Penggunaan istilah “hubungan kemitraan” yang saat ini diterapkan tanpa dasar hukum yang jelas mengakibatkan perusahaan memiliki tendensi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi tanpa memiliki kewajiban dalam pemenuhan terhadap hak-hak driver online sebagai pekerja. Situasi ini bertolak belakang dengan Sustainable Development Goals 2030 poin ke delapan yang menghendaki adanya perlindungan terhadap hak-hak pekerja sebagai salah satu indikator dalam menciptakan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Dalam menganalisa permasalahan hubungan pekerjaan antara driver online dengan penyedia layanan, penelitian ini menggunakan metode penelitian secara normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Hasil penelitian ini menunjukkan kedudukan hubungan kerja antara pekerja driver online dengan penyedia layanan sejatinya merupakan bentuk penyelundupan hukum yang mengatasnamakan hubungan kemitraan yang pada prakteknya menunjukkan (i) tidak sejalan dengan filosofi dari asas kebebasan berkontrak dan (ii) ketidakseimbangan kedudukan para pihak dalam perjanjian kemitraan. Padahal, apabila bersandar pada pertimbangan konsep hubungan tidak standar oleh International Labour Organization, interpretasi unsur hubungan kerja dan perbandingan dengan negara lain menunjukkan bahwa hubungan para pihak seharusnya dikategorikan sebagai jenis hubungan baru dalam sistem ketenagakerjaan Indonesia. Untuk itu, penelitian ini menawarkan konstruksi berkaitan dengan relasi kerja para pihak dalam peraturan perundang-undangan yang berusaha memproteksi driver online dari tendensi eksploitasi penyedia layanan. Hal tersebut mencakup pengupahan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hak istirahat, maupun hak cuti.
Kata Kunci: Ketenagakerjaan, Hubungan Kemitraan, Driver Online, Sustainable Development Goals
Downloads
References
Abi Adams, Judith Freedman & Jeremias Prassl. Rethinking Legal Taxonomies for the Gig Economy. Oxford Review of Economic Policy 34(3), 475–94. doi: https://doi.org/10.1093/oxrep/gry006
Antonio Aloisi dan Valerio De Stefano. (2020). Delivering employment rights to platform workers. il Mulino, 31 January. Available at: https://www.rivistailmulino.it/news/newsitem/index/Item/News:NEWS_ITEM:5018 [Accessed May 20, 2023]
Arif Novianto. (2023). Resistance is Possible: Lives of Grab Workers in Indonesia. Available at: https://labourreview.org/grab-in-indonesia/ [Accessed May 23, 2023]
Arif Novianto, Yeremias T. Keban, dan Ari Hernawan. (2021). Mendorong Kerja Layak & Adil bagi Pekerja Gig: Kajian Awal tentang Ekonomi Gig di Indonesia, dalam Yeremias T. Keban, Ari Hernawan, dan Arif Novianto (eds.). Menyoal Kerja Layak dan Adil dalam Ekonomi Gig di Indonesia. Yogyakarta: IGPA Press
Aulia D. Nastiti. (2021). Dijamin Regulasi, Dikontrol Aplikasi: Keterbatasan Kebijakan Transportasi dalam Melindungi Kerja Pengemudi Gig, dalam Yeremias T. Keban, Ari Hernawan, dan Arif Novianto (eds.). Menyoal Kerja Layak dan Adil dalam Ekonomi Gig di Indonesia. Yogyakarta: IGPA Press
Balwant Singh Mehta & Arjun Kumar. (2020). Future of Work: The Emerging Gig Economy. Journal of Development Policy Review, 1(1), 10-16. doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.4112906
Bambang Istianto & Taufan Maulamin. (2017). Kebijakan Transportasi Online dan Konflik Sosial. Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN, 5(2), 99–136. doi: https://doi.org/10.47828/jianaasian.v5i2.9
David Tan. (2021). A Brave New Frontier in the Dichotomous Indonesian Labour Law: Gig Economy, Platform Paradox and Workers Without Employers. Mimbar Hukum, 33(1), 1-38. doi: https://doi.org/10.22146/mh.v33i1.1956
Devi Intan Chadijah, Mahendra Wijaya & Raden Bagus Soemanto. (2019). Industrial Relations between Ojek Online Drivers with PT. Gojek Indonesia Branch of Surakarta 3(2), 620-634. doi: https://doi.org/10.18196//jiwp.3236
Emilio Parodi. (2021). Milan prosecutors order food delivery groups to hire riders, pay 733 million euros in fines. Reuters, 24 February. Available at: https://www.reuters.com/article/italy-prosecutors-riders/milan-prosecutorsorder-food-delivery-groups-to-hire-riders-pay-733-mln-euros-in-fines-idUSL8N2KU78Z [Accessed May 22, 2023]
Fuat Edi Kurniawan & Norman Luther Aruan. (2021). Digitalisasi Dan Pola Kerja Baru: Dampak Bagi Industrialisasi Dan Respons Kebijakan Ketenagakerjaan. Jurnal Sosioteknologi, 20(3), 395-409. doi: https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2021.20.3.11
Gojek. (2023). Perjanjian Kemitraan Untuk Mitra PT Paket Anak Bangsa. Available at: https://www.gojek.com/app/kilat-contract/
[Accessed May 22, 2023]
Grab. Ketentuan Layanan: Transportasi, Pengiriman dan Logistik. Available at: https://www.grab.com/id/terms-policies/transport-delivery-logistics/ [Accessed May 22, 2023]
International Labour Organization. (2015). Non-standard Forms of Employment. Geneva: International Labour Organization
International Labour Organization. (2016). Non-Standard Employment Around the World: Understanding challenges, shaping prospects. Geneva: Document and Publications Production, Printing and Distribution Branch (PRODOC) ILO
Jeremias Prassl. (2018). Humans as a Service: The Promise and Perils of Work in the Gig Economy. Oxford: Oxford University Press
Julyatika Fitriyaningrum. (2019). Implementasi Sistem Alih Daya atau Outsourcing Dalam Mencapai Kesejahteraan Pekerja Indonesia Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Indonesian State Law Review, 2(1), 322-335. doi: https://doi.org/10.15294/islrev.v2i1.38448
M Kharis Mawanda dan Adam Muhshi. (2019). Perlindungan Hukum Mitra Ojek Daring di Indonesia. Lentera Hukum 6(1), 35-54. doi: https://doi.org/10.19184/ejlh.v6i1.9203
Miriam A. Cherry & Antonio Aloisi. (2016). Dependent Contractors in the Gig Economy: A Comparative Approach. American University Law Review, 66(3), 635-689. doi:https://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2847869
Nabiyla Risfa Izzati. (2022). Ketidakseimbangan Kewajiban Para Pihak dalam Regulasi Ojek Online: Distorsi Logika Hubungan Kemitraan Ekonomi Gig. Undang: Jurnal Hukum, 5(2), 325-356. doi: https://doi.org/10.22437/ujh.5.2.325-356
Nour Barnat dan David Hunter. (2018). Multi-party Work Relationships; Concepts, Definitions and Statistics. Geneva: International Labour Organization
Nura Jabagi, Anne-Marie Croteau, Luc K. Audebrand, Josianne Marsan. (2019). Gig-Workers’ Motivation: Thinking Beyond Carrots and Sticks. Journal of Managerial Psychology, 34(4), 192–213. doi: https://doi.org/10.1108/JMP-06-2018-0255
Oka Halilintarsyah. (2021). Ojek Online, Pekerja atau Mitra?. Jurnal Persaingan Usaha 1(2) doi: https://doi.org/10.55869/kppu.v2i.24
Putu Ceitrayani Giri dan Made Heny Urmilla Dewi. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Driver Go-Jek di Kota Denpasar, Bali. E-Jurnal EP Unud 6(6), 948-975
Pranade Mas, Agusmidah dan Suria Ningsih. (2022). Studi Komparasi Hubungan Kerja Non-Standar Dependent Self Employment dalam Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia dan Hukum Inggris Pada Era Gig Economy. Mahadi: Indonesia Journal of Law 1(2), 181-199
Rendy Saputra. (2016). Kedudukan Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik van Omstandigheden) dalam Hukum Perjanjian Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Renny Puspitarini, Abdul Basit. (2020). Persoalan Struktural Ekonomi Gig: Studi Kasus Start-Up Bisnis Transportasi Daring Di Indonesia. Jurnal Bina Media, 15(4), 4327-4336. doi: https://doi.org/10.33758/mbi.v15i4.868
Ruth Berins Collier, V.B. Dubal & Christopher L. Carter. (2018). Disrupting Regulation, Regulating Disruption: The Politics of Uber in the United States. Perspectives on Politics, 16(4), 919–937. doi: https://doi.org/10.1017/S1537592718001093
Ruth Moraa Ongera dan Dennis Juma. (2023). Influence of Temporary Employment on Employee Performance: A Case Study of Safaricom Limited. International Journal of Engineering, Economic, Social Politic and Government 1(2), 1-37. Retrieved from https://ijespgjournal.org/index.php/ijespg/article/view/8
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. (2011). Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sunardi. (2020). Ilusi Insentif di Gojek: Cara Perusahaan Platform Mengontrol Pekerja Gig dalam Relasi Kemitraan yang Semu, dalam Yeremias T. Keban, Ari Hernawan, dan Arif Novianto (eds.). Menyoal Kerja Layak dan Adil dalam Ekonomi Gig di Indonesia. Yogyakarta: IGPA Press
Valerio De Stefano, Ilda Durri, Charalampos Stylogiannis, dan Mathias Wouters. (2021) Platform Work and The Employment Relationship. ILO Working Paper 27. Geneva: International Labour Organization
Valerio De Stefano. (2015). The Rise of The “Just-in-Time Workforce”: On-Demand Work, Crowd Work and Labour Protection in the “Gig-Economy". Comparative Labor Law & Policy Journal, 1-51. doi: http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2682602
Willy Farianto. (2019). Pola Hubungan Hukum Pemberi Kerja dan Pekerja: Hubungan Kerja Kemitraan dan Keagenan, Jakarta: Sinar Grafika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All articles published in YUSTIKA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA) license. This means anyone is free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate attribution to the original author(s) and YUSTIKA, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to YUSTIKA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
Although the conditions of the CC BY-SA license don't apply to authors (as the copyright holder of your article, you have no restrictions on your rights), by submitting to YUSTIKA, authors recognize the rights of readers, and must grant any third party the right to use their article to the extent provided by the license.