open access

Abstract

Penelitian dengan memberdayakan statistik sebagai alat pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui estimasi interval rata-rata biaya hidup mahasiswa asing yang sedang menyelesaikan studi di kota-kota Surabaya, Malang, Jember, Semarang, dan Yogyakarta. Sementara hal tersebut juga dikaitkan dengan semangat mahasiswa asing untuk menyelesaikan studinya. Penelitian dilakukan selama 7 bulan, dimulai dari desember 2010 dengan diwawali membagikan kuesioner pada survey pendahuluan dan ditargetkan selesai pada juni 2011. Perolehan atas hasil pengukuran tersebut adalah bahwa ternyata rata-rata biaya hidup mahasiswa asing di satu kota sampel dengan yang lain tidak terlalu jauh berbeda. Mahasiswa asing di Surabaya dan Yogyakarta, ternyata kebanyakan mahasiswa yang berasal dari luar Jawa, sementara untuk yang di Malang dan Semarang, kebanyakan dari pulau Jawa, dalam arti dari Jawa Timur sendiri, kemudian Jawa Tengah dan Jawa Barat, sedangkan Jember, lebih banyak dihuni oleh mahasiswa-mahasiswa asing yang berasal dari seputaran Jawa Timur saja. Situasi ini menjadikan mahasiswa asing yang ada di Jember memiliki biaya hidup lebih tinggi dibanding di Surabaya, sebab intensitas mereka untuk pulang balik dari Jember ke kota asalnya di Jawa Timur menjadi lebih sering, yang implikasinya adalah menjadikan biaya transport lebih tinggi.
Dari sepuluh kali percobaan pengujian, keseluruhannya berada pada daerah terima, dengan rentang estimasi interval terendah 17.000 dan tertinggi 65.000. Interval rata-rata ini sesuai hasil pengujian menjadi sangat kurang berarti untuk membandingkan rata-rata yang besaran yang nilainya Rp 1.303.840,00. Kondisi
demikian menjadikan pemahaman bahwa keseluruhan kota sampel penelitian memiliki kesamaan pola besaran biaya hidupnya. Dari aspek motivasi, mahasiswa asing memiliki semangat lebih tinggi segera menyelesaikan studinya jika dibandingkan dengan bila mereka  daerah asalnya. Hal ini terjadi di seluruh wilayah sampel penelitian. Bagi mahasiswa asing, dia memiliki tanggung jawab lebih dibanding bila dia belajar di daerah asalnya. Bahkan bisa jadi, mahasiswa asing ini akan memiliki motivasi lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa yang betul-betul asli berasal dari wilayah sampel penelitian itu sendiri.

Most read articles by the same author(s)