HUBUNGAN ANTARA PARENTAL ACCEPTANCE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA AWAL
Abstract
Abstrak - Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju ke tahap yang lebih dewasa. Pada masa ini, remaja diperhadapkan pada proses krisis identitas atau pencarian jati diri. Beberapa hal dapat berperan penting dalam perkembangan kepribadian remaja, salah satu diantaranya adalah kepercayaan diri. Kepercayaan diri seorang remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Khususnya pada remaja awal orang tua menjadi faktor terpenting pembentuk kepercayaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parental acceptance dengan kepercayaan diri pada remaja awal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei dengan menyebarkan kuisioner kepada 201 subjek. Kriteria subjek adalah remaja perempuan dan laki-laki yang berusia 12 – 18 tahun dan tinggal bersama dengan orang tua. Penelitian mengambil sampel yang dipilih secara non-random sampling-purposive dan melakukan uji korelasi dengan menggunakan non parametric-spearman’s correlation. Hasil analisis data menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara parental acceptance dengan kepercayaan diri pada remaja awal (r = 0,644; p = 0,001). Berdasarkan hasil analisis data, parental acceptance berpengaruh sebesar 37,3% terhadap kepercayaan diri remaja awal. Peneliti memberi saran agar kiranya orang tua dapat meningkatkan parental acceptance sehingga dapat meningkatan kepercayaan diri remaja awal.
Kata kunci: Parental acceptance, kepercayaan diri, remaja awal.
Abtract - Adolescence is a period of transition from children to the more mature stage. At this time, adolescents are faced with a process of identity crisis or self-discovery. The confidence of a teenager can be influenced by several factors. Especially in early adolescents parents become the most important factor that affects confidence. The purpose of this study was to determine the relationship between parental acceptance with self-confidence in early adolescence. This study used a quantitative survey method by distributing questionnaires to 201 subjects. Subject Criteria are girls and boys aged 12- 18 years and live with parents. The sample was chosen by non-random samplingpurposive and correlation test using non parametric-spearman's correlation. The results of data analysis showed a significant relationship between parental acceptance with selfconfidence in early adolescence (r = 0.644; p = 0.001). Based on the results of data analysis, parental acceptance has an effect of 37.3% to early adolescent self-confidence. Advice for parents is to improve parental acceptance in order to increase early adolescent confidence.
Keywords: Parental acceptance, self confidence, early adolescence.
Downloads
References
Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka belajar
Barbara, D, A. (2003). Percaya diri: sumber sukses dan kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Deswita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Elder, T. (2015). As a child, i was abandoned, beaten. I’memerging from the worst years of my life. Bangor daily news.
Feist, J., Feist, G, J. (2010). Teori kepribadian: theories of personality. Jakarta: Salemba Humanika.
Ghufron, M, N., Risnawati, N, R. (2011). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Arruzz Media
Greene, R, L., Field, C, E., Fargo, J, D., & Twohig, M, P. (2015). Development and validation of the parental acceptance questionnaire. Journal of contextual behavioral science (4) 170-175. USA: Utah State Unversity.
Gunarsa, S. D. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Harwantiyoko., & Katuuk, N, F. (1997). MKDU: Ilmu social dasar. Jakarta: Gunadarma.
Herdiyanto, A, P., Surjaningrum. (2014). Hubungan antara dukungan sosial dan self esteem pada remaja penyalahguna zat yang sedang dalam masa rehabilitasi. Fakultas Psikologi. Universitas Airlangga, Jakarta. Jurnal psikologi klinis dan kesehatan mental, Vol. 2 No. 1.
Herlina. (2013). Bibliotherapy: mengatasi masalah anak dan remaja melalui buku. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
Indrayati. (2007). Hubungan antara komunikasi orang tua dan anak dengan rasa percaya diri remaja putri awal. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
Janatin, M. (2015). Hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD se-gugus II kecamatan bantul tahun ajaran 2014/2015. Fakultas ilmu pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kuntjojo. (2009). Metode Penelitian. Kediri: Universitas Nusantara PGRI.
Kushartanti, A. (2009). Perilaku menyontek ditinjau dari kepercayaan diri: indigenous. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol 2.
Laurent, J. (2000). Acceptance of parents on children psoriasis. Gunadarma University.
Lauster, P. (1999). Tes psikologi. Jakarta: Gaya Media Pratama
Maslow, A. H. (1993). Motivasi dan kepribadian. Bandung: Remaja Rasdakarya
Maqassary, A. A. (2014). Ciri-ciri kepercayaan diri. E-journal psikologi.
Mulyadi, M. (2011). Penelitian kuantitatif dan kualitatif serta pemikiran dasar Menggabungkannya. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Padjadjaran. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1.
Mussen, P. H., Conger, J. J., & Huston, A, C. (1989). Perkembangan dan kepribadian anak. Jakarta: Arcan
Panuju, P., Umami, I. (1999). Psikologi remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Purwati, E., Akmaliyah. (2016). Hubungan antara self-efficacy dengan flow akademik pada siswa akselerasi SMPN 1 sidoarjo. Universitas Islam Sunan Ampel. Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 3 No. 2.
Rachmawati, I. (2015). Hubungan antara interaksi sosial dengan kepercayaan diri dalam public speaking. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rini, J, F. (2002). Memupuk rasa percaya diri. Diunduh dari http://www.epsikologi.com/dewasa/161002.htm
Rohner, P, R., Khaleque, A., & Cournoyer, D, E. (2012). Introduction to parental acceptance-rejection theory, methods, evidence and implication. University of Connecticut.
Santrock, J. (2007). Remaja: edisi 11 jilid I. Jakarta: Erlangga.
Sari, R. (2012). Kisah seorang remaja yang luar biasa. InformID.
Sarwono. (1989). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Satiadarma, M. P. (2001). Persepsi orang tua membentuk perilaku anak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Setyaningrum, D. (2015). Hubungan antara penerimaan peer group dengan kepercayaan diri mahasiswa baru fakultas psikologi universitas muhammadiyah surakarta. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Siaputra, B., Natalya, L. (2016). Pengukuran psikologi: teori & praktek. Surabaya.
Srisayekti, W., Setiady, D, A. (2015). Harga-diri (self-seteem) terancam dan perilaku menghindar. Jurnal Psikologi Vol. 42 No. 2.
Srivastava, R., Joshi, S. (2014). Relationship between self-concept and self-esteem in adolescents. Kashi Institute of Technology. Varanasi. International Journal of Advanced Research, Vol. 2 No. 2.
Steinberg, L. (2002). Adolescene: sixth edition. Temple University.
Sugiyono. (2003). Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta
Wolf., & Volker, H. (2011) Values, Dreams, Ideals. Muslim Youth in Southeast Asia. Surveys in Malaysia and Indonesia. Goethe-Institut. Jakarta & Malaysia.
Triningtyas, D. A. (2016). Studi kasus tentang rasa percaya diri, factor penyebabnya dan upaya memperbaiki dengan menggunakan konseling individual. Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP PGRI Madiun
Utami, R. T. (2009). Hubungan antara dukungan orang tua dengan kepercayaan diri pada remaja tunarungu. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
Voluntir, F., Alfiasari. (2015). Penerimaan orang tua menentukan lingkungan pengasuhan keluarga dengan anak remaja di wilayah Suburban. Institut Pertanian Fakultas Ekologi Manusia, Bogor.
Wahyuni, S. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa psikologi.
Wasito, H. (2009). Hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian akademik dan prestasi akademik. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 9. No. 1.
Wihandaru, S, P. (2013). Analisis regresi linier. Fakultas Magister Manajemen. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.