HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR USIA 6 – 24 BULAN DI BETUN MALAKA

  • Guntur Christian Putra Ndolu Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
  • Ummy Maisarah Rasyidah Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
  • Elita Halimsetiono Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Abstract Views: 129 times
PDF Downloads: 178 times
Keywords: denver ii, ffq semi quantitative, motorik kasar, protein

Abstract

Abstract-- Gross motor development is a development that has a function to coordinate and control the central nervous system, peripheral nerves, and muscles. Slow gross motor development, autism, behaviour and language can be found in the golden age of children aged zero to five years. Disturbances in gross motor development can be caused by inadequate nutritional intake. One of the nutritional intakes that play a role in producing motor movements is protein. Insufficient protein consumption can lead to slow motor gross movement. This study aims to determine the relationship between protein consumption and gross motor development of children aged 6 - 24 months in Betun Malaka. This research is an analytical observational study with a cross-sectional approach, which was conducted in January – February 2022 with direct interviews FFQ semi quantitative and denver II questionnaires. The sample in this study has met the inclusion criteria and amounted to 75 respondents. The statistical test used spearman rank correlation analytic test, which serves to determine the value of the research p value, as a parameter to see the relationship between protein consumption and gross motor development of children aged 6 - 24 months in Betun Malaka. The results of this study show that if the p value = 0.002 (p<0,05), which means that there is a significant relationship between protein consumption and gross motor development of children aged 6 - 24 months in Betun Malaka, with r = 0,632. Conclusion is a relationship between protein consumption and gross motor development of children aged 6 - 24 months in Betun Malaka, with a strong level of correlation strength.

Keywords: denver ii, ffq semi quantitative, motorik kasar, protein

 

Abstrak-- Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan yang berfungsi untuk mengkoordinasi dan mengontrol sistem saraf pusat, saraf perifer otot. Perkembangan motorik kasar yang lambat, autism, perilaku dan berbahasa dapat dijumpai pada masa golden age anak usia nol hingga lima tahun. Terhambat perkembangan motorik kasar dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat. Salah satu asupan nutrisi yang berperan dalam menghasilkan gerakan motorik adalah protein. Konsumsi protein yang kurang dapat menyebabkan gerakan motorik kasar terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a d a n y a hubungan antara konsumsi protein dan perkembangan motorik kasar anak  usia 6 –  24 bulan di Betun Malaka. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, yang dilakukan pada bulan Januari – Februari 2022 dengan wawancara langsung FFQ semi quantitative dan denver II. Sampel penelitian ini telah memenuhi kriteria inklusi dan berjumlah 75 responden. Uji statistik yang digunakan yaitu uji analitik korelasi spearman rank, yang berfungsi untuk mengetahui nilai dari p value penelitian, sebagai parameter melihat hubungan konsumsi protein dan perkembangan motorik kasar anak usia 6 – 24 bulan di Betun Malaka. Hasil penelitian menunjukkan jika p value = 0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi protein dan perkembangan motorik kasar usia 6 – 24 bulan di Betun Malaka, dengan r=0,632. Terdapat hubungan antara konsumsi protein dan perkembangan motorik kasar anak usia 6 – 24 bulan di Betun Malaka, dengan tingkat kekuatan korelasi hubungan yang kuat.

Kata kunci: denver ii, ffq semi quantitative, motorik kasar, protein

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Amperaningsih, Y., Sari, S. A., & Perdana, A. A. (2018). Pola Pemberian MP-ASI pada Balita

Usia 6-24 Bulan. Jurnal Kesehatan, 9(2), 310. https://doi.org/10.26630/jk.v9i2.757

Arifin, Z. (2008). Beberapa unsur mineral esensial mikro dalam sistem biologi dan metode analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3), 99–105.

Arsyad, A. (2015). Kandungan Gizi Tempe Beserta Manfaatnya. Arsyad, Azhar, 190211614895, 2002.

California Department of Public Health’s Network for a Healthy California. (2002). Exploring

California Green Beans : Nutrition Facts Cooking in Class : Green Beans in Dip. Creamers, M. (n.d.). Protein List Carbs Yogurt / Sour Cream Egg / Egg Subsititute Cheese / Butter / Seeds Beans / Legumes Food Carbs Meat / Poultry / Seafood Vegetables Fruits. 18-20.

Cusick, S., & Georgieff, M. K. 2016. The first 1,000 days of life: the brain's window of opportunity: https://www.unicef-irc-org

Cusick, S. E., & Georgieff, M. K. 2016. The role of nutrition in brain development; the golden opportunity of the "first 1000 days". The Journal of pediatrics, 175, 16 - 21. http://www.researchgate.net

Desti, W. (2014). Bab II Kajian Teori Dan Kerangka Pemikiran. 9–29.

Diaita, N. (2011). Asupan Energi Protein dengan Status Gizi Anak Umur 6 – 24 Bulan di Daerah Pesisir Tanjung Kait Tangerang.

Ensang Timuda, C. (2017). Hubungan Status Gizi Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Bayi Dan Balita (0-59 Bulan) di Puskesmas Pandanwangi Malang. Saintika Medika, 10 (2), 115. https://doi.org/10.22219/sm.v10i2.4159

Fatmawati, V., Khotimah, S., & Imania, D. (2015). Perbedaan Pengaruh Braingym dan Latihan Kinestetik terhadap Propioceptive pada Anak Usia 4-6 Tahun Di Tpa Al Mustaqim. Sport and Fitness Journal, 3(3), 1–12.

Gurnida, D. A. (2011). Revolusi Kecerdasan - Nutrisi bagi Perkembangan Otak. 2- 6./2013/11/Pustaka_Unpad_Revolusi_-Kecerdasan.pdf

Huda, N., & Angga Dewi, W. N. (2018). Hubungan antara Tingkat Asupan Gizi dan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 4-6 Tahun di Kota Semarang. Journal of Studies in Early Childhood Education (J-SECE), 1(2), 58.https://doi.org/10.31331/sece.v1i2.721

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes.

Kuntari, T., Jamil, N. A., & Kurniati, O. (2013). Faktor Risiko Malnutrisi pada Balita. Kesmas: National Public Health Journal, 7(12), 572. https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i12.333

kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Laila, W., Harleni, & Triana, D. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu, Asupan (Makronutrien dan Mikronutrien) dengan Status Gizi pada Balita Usia 12-24 Bulan Kelurahan Aia Pacah Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang 2018. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, 1(2), 65–72.

Manuhutu, R., Purnamasari, D dan Dardijito, E. 2017. Pengaruh Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Lemak dan Status Kecacingan terhadap Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negri 01 Limpakuwus. Jurnal Kesehatam Masyarakat.8(3): 37-46.

Mursyida, 2019. Pengaruh Pemberian MP – ASI dan Stimulasi terhadap Perkembangan Motorik Kasar pada bayi usia 0 – 6 bulan

Ninla Elmawati Falabiba. (2019). Sistem Saraf Pusat Neurotransmitter. 6–52. Nurmalita, S. (2015). Motorik Kasar Pada Anak Usia 6-18 Bulan di Kelurahan Pamulang Barat Kecamatan Pamulang Tahun 2014.

Pakpahan, D. (2019). Gambaran Pola Konsumsi Zat Gizi Makro Pada Siswa Yang Kurus di SD Negeri No 104244 Jati Sari Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. 104244.

Rahmi, P. (1369). Peran Nutrisi Bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini.

Ratna Suhartini, Haniarti2, & Makhrajani Majid. (2018). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Umur 1-3 Tahun Di Posyandu Bunga Cengkeh Desa Puncak Harapan Kecamatan Maiwa. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 1(3), 177–188. https://doi.org/10.31850/makes.v1i3.103

Rostika, R., Nikmawati, E. E., & Yulia, C. (2019). Pola Konsumsi Makanan Pendamping Asi (Mp- Asi) Pada Bayi Usia 12-24 Bulan (Consumption Pattern of Complementary Food in Infants Ages 12-24 Months. Media Pendidikan, Gizi, Dan Kuliner, 8(1), 63–73. https://doi.org/10.17509/boga.v8i1.19238

Santoso, H. 2008. Protein dan Enzim. (http://www.heruswn.teachnology.com) Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak.

Susanthy, novita, ani margawati. 2012. Hubungan derajat stunting, asupan zat gizi dan sosial ekonomi rumah tangga dengan perkembangan motorik anak usia 24 – 36 bulan di wilayah kerja Puskesmas bugangan semarang.

Syukriawati, ria 2011. Faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang pada usia 24 – 59 bulan di kelurahan Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan tahun 2011.

The University of North Dakota. (2014). Eggs and Dairy. Protein Factsheet, 1–5. (Creamers, n.d.)

Timotius K, Kurniadi, R. I. (n.d.). Metabolisme Purin Pirimidin. 148, 148,162.

Triana, V. (2006). Macam-Macam Vitamin Dan Fungsinya Dalam Tubuh Manusia. Jurnal Kesehatan Mayarakat, 1(1), 40–47.

Willis, P. (2006). The golden age. On Record: Rock, Pop and the Written Word, 35– 45. https://doi.org/10.4324/9780203993026

Witjaksono. (2006). Penilaian Gizi Seimbang. Convention Center Di Kota Tegal,6. Pengertian akuntansi biaya

Yuliana. (2007). Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, Dan Status Gizi Balita di Indonesia. In Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Vol. 13,Issue 65, p. 287). https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i65.337

Yunita, D., Luthfi, A., & Erlinawati, E. (2020). Hubungan Pemberian Stimulasi Dini Dengan Perkembangan Motorik Pada Balita Di Desa Tanjung Berulak Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Tambusai, 1(2),61–68.

Published
2022-11-30