MEMAKNAI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA INDUSTRI KREATIF

Studi Kasus Pada Batik Tulis Griya Karya Tiara Kusuma

  • Mikhael Soetjianto Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya
Abstract Views: 504 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 968 times
Keywords: Sistem Pengendalian Manajemen, Industri Kreatif, Batik Tulis, Waktu, Penjiwaan

Abstract

Semua organisasi pasti membutuhkan SPM untuk mencapai visi misi yang ditetapkan. Tidak terkecuali untuk industri kreatif griya karya tiara kusuma yang merupakan salah satu cabang industri kreatif kategori kerajinan dengan menghasilkan berbagai macam produk olahan mangrove, yaitu batik tulis, sirup, krupuk dan sabun. Griya karya tiara kusuma adalah pelopor batik tulis mangrove yang ada di Indonesia. Minimnya literatur pembahasan sistem pengendalian manajemen dengan I ndusti kreatif maka penelitian ini merupakan basic research dengan mempelajari hubungan pengendalian manajemen dengan industri kerajinan batik tulis. Kendali manajemen griya karya tiara kusuma sangat dipengaruhi oleh filosofi organisasi. Empat kendali manajemen yang dikemukakan oleh Merchant dan Van Der Stede (2007) sepenuhnya tidak bisa dijalankan dalam industri batik tulis. Karena ada beberapa perbedaan dengan industri konvensional lainnya. Lebih menekankan pada pemanfaatan daya kreativitas tiap individu untuk menggoreskan desain batik yang berseni. Proses pembuatan batik yang tidak bisa terpatok dengan waktu dan membutuhkan penjiwaan untuk berkreasi. Oleh sebab itu ada perbedaan pada penerapan pengendalian hasil, proses, personal dan budaya. Membuka paradigma baru bahwa pengendalian industri kreatif berbeda dengan industri pada umumnya. Menjadi pengendalian budaya kerja, pengendalian pengembangan produk, pengendalian operasional, dan pengendalian kualitas. Griya Karya Tiara Kusuma tetap membutuhkan SPM supaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asti Musman, Ambar B. Arini. 2011. Batik: Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media

Adler, P. S., Chen, C. X. (2011). Combining creativity and control: Understanding individual motivation in large-scale collaborative creativity. Accounting, Organizations and Society, 36, 63-85.

Anthony, R. N., Govindarajan, V. 2007. Management control system. 12thedition. New York: McGraw Hill/Irwin.

Efferin, S., Darmadji, S. H., dan Tan, Y. 2008. Metode Penelitian Akuntansi – Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitaif dan Kualitatif, edisi pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Efferin, S., & Hopper, T. (2007). Management control, culture and ethnicity in a Chinese Indonesian company. Accounting, Organizations and Society, 32, 223-262.

Efferin S. &Soeherman B. 2010. Seni Perang SUN ZI dan Sistem Pengendalian Manajemen. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hopper, T., & Powell, A. (1985). Making sense of research into the organizational and social aspects of management accounting: A review of its underlying assumptions. Journal of Management Studies, 22, 429-465.

Meek, V. L. (1988). Organizational Culture: Origins and Weaknesses. Organization Studies, 9, 453-473.

Merchant, K.A., and W.A. Van Der Stede. 2007. Management Control System: Performance Measurement, Evaluation and Incentives. London, UK: Prentice Hall

ANTARA News. 2012. Industri kreatif mampu dorong pertumbuhan ekonomi. (http://www.antaranews.com/berita/328955/industri-kreatifmampu-dorong-pertumbuhan-ekonomi)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. 2012. SIARAN PERS: Wapres Boediono Mendukung Anak Muda Mengembangkan Ekonomi Kreatif. (http://www.budpar.go.id/budpar/asp/detil.asp?c=16&id=1997)

Studi Industri Kreatif Indonesia. 2007. E-book. (http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/download-bukustudi-dan-pengembangan-industri-kreatif-indonesia)
Published
2013-09-20