PERAN INKUBATOR BISNIS DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL STARTUP LOKAL DI INDONESIA
Abstract
Perkembangan internet menyebabkan arus informasi berpindah dengan cepat tanpa mengenal batas geografis. Begitu pula dengan perkembangan industri digital yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat. Berbagai kisah sukses perusahaan digital seperti Google, Facebook, Amazon, dll menginspirasi lahirnya startup-startup baru di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Meskipun kondisi industri digital di Indonesia masih dalam fase awal, di mana dukungan infrastruktur dan ekosistem masih sangat minim, namun optimisme dari pelaku industri digital di Indonesia sangat kuat, baik dari sisi startup maupun dari investor. Masalah muncul ketika investor, baik lokal maupun asing, berkeinginan untuk melakukan investasi kepada digital startup lokal di Indonesia, yakni ketidaksiapan startup lokal untuk menerima pendanaan dalam jumlah yang relatif besar untuk pengembangan bisnisnya. Hal ini menimbulkan keraguan bagi investor apakah startup dapat mengelola dana yang diperoleh dan menghasilkan keuntungan di masa mendatang bagi investor. Selain itu, berbagai risiko dan kendala yang harus dihadapi oleh startup lokal seperti karakteristik konsumen di Indonesia, regulasi yang belum mendukung, dll membuat investor menahan diri untuk berinvestasi dalam jumlah besar di Indonesia, meskipun investor sudah sangat siap. Oleh karena itu, lahirlah inisiatif dari investor dan stakeholders dalam industri teknologi digital untuk menggiatkan inkubator bisnis, dengan tujuan dapat mempersiapkan startup lokal agar mampu berkembang lebih optimal. Hasil penelitian ini mengungkapkan berbagai manfaat nyata yang diterima oleh startup lokal untuk meningkatkan kapasitasnya. Seiring dengan keinginan pemerintah untuk mendorong perkembangan industri kreatif, inkubator bisnis diharapkan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas pelaku startup lokal dan menjalin kolaborasi dengan stakeholders lain dalam membangun ekosistem industri yang mendukung sehingga industri digital Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif. Dengan demikian, kontribusi industri digital serta industri kreatif pada perekonomian Indonesia dapat lebih tinggi, baik dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja.
Downloads
References
Bergek, A., dan C. Norrman. 2008. Incubator best practice: A Framework. Technovation. Vol 28 (2008): 20-28.
Blank, S.G. & B. Dorf. 2012. The Startup Owner's Manual: the step-by-step guide for building a great company. K & S Ranch.
Bollingtoft, A., dan J. P. Ulhoi. 2005. The Networked Business Incubator - leveraging entrepreneurial agency? Journal of Business Venturing. Vol 20 (2005): 265-290.
Bruneel, J., et al. 2012. The Evolution of Business Incubators: Comparing demand and supply of business incubation services across different incubators generations.Technovation. Vol 32 (2011): 110-121.
Cassar, G. 2012. Industry and startup experience on entrepreneur forecast performance in new firms. Journal of Business Venturing 29 (2014) 137-151.
Clarysse, B., dkk. 2005. Spinning out new ventures: a typology of incubation strategies from European research institutions. Journal of Business Venturing 20 (2): 183-216
Colombo, M.G., dan L. Grilli. 2010. On growth drivers of high-tech start-ups: Exploring the role of founders' human capital and venture capital. Journal of Business Venturing, Vol. 25. pp. 610-626.
Colombo, M.G., dan M. Delmastro. 2002. How effective are technology incubators?: Evidence from Italy. Research Policy. Vol 31 (7): 1103-1122.
Cornelius, B., dan O. Persson. 2006. Who’s who in venture capital research. Technovation.Vol. 26. pp. 142-150.
Creatips. 2014. Kontribusi Ekonomi Kreatif Terhadap PDB. http://creatips.net/kontribusi-ekonomi-kreatif-terhadap-pdb/ (diakses tanggal 18 November 2014)
Daily Social. 2013. Heads Up, Sparxup 2013 Coming This November. http://en.dailysocial.net/post/heads-up-sparxup-2013-coming-this-november (diakses tanggal 28 Agustus 2013)
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.