PEMETAAN PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN TERKAIT FREKUENSI KEHADIRAN APOTEKER DI APOTEK DI SURABAYA BARAT
Abstract
Peran dan tanggung jawab apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian diperlukan oleh masyarakat untuk membantu tercapainya tujuan terapi yang maksimal dengan berlandaskan patient oriented. Untuk mencapai pelayanan kefarmasian yang maksimal oleh apoteker, maka perlu diketahui terlebih dahulu bentuk pelayanan kefarmasian yang telah dilakukan, pengaruh frekuensi kehadiran apoteker terhadap pelayanan kefarmasian di apotek, alasan apa yang menyebabkan sebagian apoteker tidak hadir di apotek. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara terhadap apoteker yang berada di apotek-apotek di Surabaya Barat. Jumlah apoteker yang diwawancarai sebanyak 30 apoteker, dengan teknik analisis data secara deskriptif. Dari hasil penelitian yang dilakukan di apotek di Surabaya Barat, diperoleh hasil : 1) pelaksanaan pelayanan kefarmasian oleh apoteker di apotek-apotek di Surabaya Barat masih kurang (20%-60%), berdasarkan lembar monitoring Kepmenkes RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004, 2) Apoteker dengan frekuensi kehadiran yang tinggi akan memberikan peran pelayanan kefarmasian tinggi di apotek berdasarkan analisis menggunakan software SPSS dengan Spearman’s rho, 3) gaji apoteker yang tidak sebanding dengan pendapatan apotek, apoteker ingin meningkatkan penghasilan uang dengan meninggalkan kewajiban di apotek untuk merangkap pekerjaan lain.
Downloads
References
Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004.
Dinas Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 Tentang Ketentuan dan Tatacara Pemberian Izin Apotek 2002, Jakarta.
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, 2010, Pedoman Pelaksanaan Skripsi, Surabaya, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya.
Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, 2009, Jakarta.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis bagi Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Siregar, Charles. JP., 2001. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Cetakan I, Penerbit EGC, Jakarta
Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, 2011, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Surahman, E.M., & Husen, I. R., 2011, Konsep Dasar Pelayanan Kefarmasian Berbasiskan Pharmaceutical Care. Bandung: Widya Padjajaran.
Undang-undang Republik Indonesia Nomer 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, 2010, Surabaya : IAI Jawa Timur.
WHO, 2006, Developing Pharmacy Practice : A Focus On Patient Care Handbook-2006 Edition, Netherlands.
Wiedenmayer, K., Summers, R. S., Mackle, C. A.,Gous, A. G., & Everard, M., 2006, Developing Pharmacy Practice. Geneva.
Zainuddin, M, 2000, Metodologi Penelitian, Surabaya, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.