ASOSIASI ANTARA GAYA PENGASUHAN DAN STATUS IDENTITAS DIRI REMAJA ETNIS
Abstract
Remaja adalah masa untuk mencari identitas diri. Pencapaian status identitas diri yang melibatkan aktivitas eksplorasi dan komitmen tampak pada 8 dimensi kehidupan, yaitu okupasi, religi, politik, filosofi, friendship, dating, rekreasi, dan sex role (Adams, 1998). Status identitas diri tampaknya dapat dipengaruhi oleh gaya pengasuhan serta budaya (Marcia, dalam Santrock, 2002). Nilai-nilai pada budaya Jawa menjadikan peranan orang tua lebih besar pada kehidupan remaja Penelitian ini bertujuan mengetahui asosiasi gaya pengasuhan dengan status identitas diri remaja etnis jawa. Subjek penelitian adalah remaja etnis Jawa kelas 3 SMKN Z, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki program keahlian di bidang seni Jawa. Pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan angket EOMEIS (Adams, 1998) serta PAQ (Buri, 1991). Hasil penelitian menunjukkan ada asosiasi gaya pengasuhan orang tua dengan status identitas diri remaja etnis Jawa dimensi okupasi dan dating. Asosiasi lain tampak pada pengasuhan ayah dengan status identitas diri dimensi filosofi dan sex role. Berlandaskan budaya Jawa, gaya pengasuhan orang tua yang dipandang subjek menunjukkan kebebasan yang tidak sepenuhnya ( otoriter-otoritatif). Hal tersebut mendukung subjek untuk tidak dapat sepenuhnya bebas dalam bereksplorasi dan berkomitmen, sehingga status identitas diri juga belum tercapai sepenuhnya, berupa kombinasi achievement-moratorium dan achievement-moratorium-foreclosure.
Downloads
References
Berk, L. E. (2005). Infants, children, and adolescents (5th ed.). Boston: Pearson Education, Inc.
Buri, J. R. (1991). Parental authority questionnaire. Journal of Personality Assessment 57(1), 110-119.
Dusek, J. B. (1996). Adolescent development & behavior (3nl ed.). Upper Saddle River: Prentice-Hall, Inc.
Feist, J. & Feist, G. J. (2006). Theories of personality 6'h edition. USA: McGraw-Hill Companies.
Fitrianna, N. (2012). Pencapaian status identitas diri pada remaja SMA A, B, C, dan D di Surabaya. Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Geertz, H. (1983). Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Kau, M. A. (2007). Hubungan antara gaya pengasuhan orang tua dengan eksplorasi dan komitmen dalam pencapaian status identitas bidang pendidikan pada remaja madya etnik Gorontalo di SMU Negeri 3 Gorontalo. Jurnal Ichsan Gorontalo, 2(1), 684-703.
Nang. (2011, 18 Desember). Banyak go/put, remaja dapat sosialisasi PEMILUKADA 2012. Diunduh 14 Mei 2012, dari http://tintamerahnews.com/jakarta/item/418-banyak-golput-remaja-dapat-sosialisasi-pemilukada-2012.html
Pahlevi, R. (2012, 12 Januari). Edufair arahkan eaton mahasiswa. Diunduh 12 Maret 2012, dari http://issuu.com/inilahkoran!docs/12jan 12
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2004). Human development (9 ed.). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.