STUDI DESKRIPTIF KEPUASAN PERKAWINAN PADA PEREMPUAN YANG MENIKAH DINI
Abstract
Dewasa ini, banyak perempuan yang memutuskan untuk menikah pada usia dini. Perkawinan dini menimbulkan banyak masalah bagi perempuan yang menjalaninya seperti dalam hal pendidikan, ekonomi, dan kesehatan reproduksi. Hal ini memengaruhi cara pandang perempuan dalam melihat perkawinannya yang disebut sebagai kepuasan perkawinan. Kepuasan perkawinan adalah kesan subjektif individu dalam melihat hubungan perkawinannya. Adanya keterkaitan antara kepuasan perkawinan pada perempuan yang menikah dini mendasari peneliti untuk meneliti lebih lanjut. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan kepuasan perkawinan pada perempuan yang menikah pada usia dini. Subjek penelitian terdiri atas perempuan berusia 16 hingga 24 tahun yang menikah pada usia 16 hingga 19 tahun. Data diperoleh menggunakan teknik snowball sampling dan pengambilan data menggunakan angket adaptasi Fowers & Olson yaitu Enrich Marital Scale (EMS). Pada penelitian ini ditemukan bahwa kepuasan perkawinan perempuan yang menikah dini terbagi menjadi empat kelompok (rendah (N=3), (N=8), tinggi (N=24), dan sangat tinggi (N=40). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiap kelompok kepuasan perkawinan terdapat lima persamaan antar kelompok dan delapan perbedaan yang menjadi karakteristik tiap kelompok. Kelima persamaannya dalam hal agama, dampak perkawinan dalam hal ekonomi, kesehatan, emosional, dan sosial. Kedelapan perbedaan antar kelompok kepuasan perkawinan ini yaitu dalam hal jumlah anak, tempat tinggal, usia kawin, pendapatan suami subjek per bulan, alasan perkawinan, usia perkawinan, dan dampak perkawinan dalam hal fisik dan pendidikan.
Downloads
References
Alder, E. S. (2010). Age, education level, and length of courthsip in relation to marital satisfaction. Diunduh pada tanggal 3 April 2013 dari http://commons.pacificu.edu/spp/145
Benokraitis, N. V. (2011). Marriages & Families Changes, Choices, and Constraints 7th edition. Boston: Pearson Education, Inc.
BKKBN (2012). Pernikahan dini pada beberapa provinsi di indonesia: dampak overpopulation, akar masalah dan peran kelembagaan di daerah.
Cavanaugh J. C. & Blanchard-Fields, F. (2011). Adult Development and Aging. Belmont: Wadsworth.
Darnita. (2013). Gambaran faktor-faktor penyebab pernikahan usia dini di kemukiman Lhok Kaju kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah, tidak diterbitkan, Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah, Banda Aceh.
Dewi, Y. (2011). Studi kepuasan perkawinan beda etnis tionghoa dan jawa. Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.
Eddington, N. & Shuman R. (2008). Subjective well-being (happiness). Tallahassee: Continuing Psychology Education Inc.
Fadlayana, E. & Larasaty, S. (2009). Pernikahan usia dini dan permasalahannya. Sari Pediatri, 11 (2), 136-140.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Theories of Personality (7th e.d.). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Fowers, B. J. & Olson, D. H. (1993). ENRICH marital satisfaction scale: a brief research and clinical tool. Journal of Family Psychology, 7(2), 176-185.
Fowers, B. J. & Olson, D. H. (1993). ENRICH marital inventory: a discriminant validity and cross validity assessment. Journal of Marital and Family Therapy, 15(1), 65-79.
Glenn, N.D. (1990). Quantitative research on marital quality in the 1980"s: a critical review. Joumal of Marriage & The Family, 52(4), 818-832.
Heaton, T.B. & Blake, AB. (1999). gender differences in determinants of marital disruption. Journal of Family Issues, 20(1), 25-46.
Hess J. (2008). marital satisfaction and parental stress. All Graduate Theses And Dissertations. Paper 126. Diunduh pada tanggal 17 Juni 2013 dari http://digitalcommons.usu.edu/etd/126
Indonesia. (1974). Undang-undang Tentang Perkawinan, UU No. 1 Tahun 1974. LN No. 1 Tahun 1974, TLN No. 3019
Knowles, S. J. (2002). Marital satisfaction, shared leisure, and leisure satisfaction in married couple with adolescents. Oklahoma State University, Edmond, OK.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.