HUBUNGAN ANTARA PHYSICAL ATTRACTIVENESS PASANGAN DENGAN KEPUASAN BERPACARAN PADA LAKI – LAKI EMERGING ADULT.

  • Aulia Nurani Bella Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 742 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1172 times
Keywords: Physical attractiveness pasangan, kepuasan berpacaran, laki-laki, emerging adult

Abstract

Kepuasan merupakan sesuatu yang dirasakan atau dianggap menyenangkan. Pada hubungan berpacaran , kepuasan dapat berarti kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang diperoleh individu terhadap pasangannya.  Medicis Aesthetics (dalam Diller, 2012) melakukan survey untuk mendapatkan penjelasan mengenai kemenarikan fisik yang berperan dalam hubungan jangka panjang kepada lebih dari 1.000 pria dan wanita. Hasil menunjukkan bahwa laki – laki lebih menempatkan pentingnya daya tarik fisik dibandingkan perempuan dalam hubungan mereka.  Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa kemenarikan fisik pasangan memiliki implikasi untuk berperan besar terhadap kepuasan dalam hubungan jangka panjang nantinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara physical attractiveness pasangan dengan kepuasan berpacaran (relationship satisfaction) pada laki-laki emerging adult. Subjek penelitian adalah laki-laki berjumlah 80 orang dengan usia 18-25 tahun. Metode penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dan pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi non-parametrik (Spearman).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ando, R. & Sakamoto, A. (2008). The effect of cyber-friends on loneliness and social anxiety: Differences between high and low self-evaluated physical attractiveness groups. Computers in Human Behavior. Volume 24, Issue 3.

Ardhianita, I & Andayani, B. (2005). Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak berpacaran. Jurnal Psikologi, Volume 32, No. 2, 101-111. Fakultas Psikologi. Universitas Gadjah Mada

Arnett, J.J. (2000). Emerging Adulthood: a Theory of Development From the Late Teen Through the Twenties. American Psychologist. 55 (5), 469-480.

Baron, R. A. & Byrne, D. (2003). Social Psychology, 8th edition. Boston, MA: Allyn

Bobadilla, L., Metze, A. V., Taylor, J. (2013). Physical attractiveness and its relation to unprovoked and reactive aggression. Journal of Research in Personality. Volume 47, Issue 1, 70–77.

Candra, E. 2004. Perbedaan Kepuasan Berpcaran Ditinjau Dari Tipe Cinta dan Jenis Kelamin. Surabaya. Skripsi, tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi. UBAYA: Surabaya

Crocettia, E. & Meuusa, W. (2014). “Family Comes First!” Relationships with family and friends in Italian emerging adults. Journal of Adolescence. Volume 37, Issue 8, Pages 1463–1473.

Daryo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Fianny, T. V. (2013). Pengaruh Kepercayaan Terhadap Kepuasan Hubungan Pacaran Jarak Jauh Pada Emerging adult. Skripsi, diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia

Furler, K., Gomez, V., Grob, A. (2013). Personality similarity and life satisfaction in couples. Journal of Research in Personality. Volume 47, Issue 4, August 2013, Pages 369–375.

Gonzalez, C. (2011). Personal and Perceived Partner Commitment and Trust as Predictors of Relationship Statisfaction in Long Distance and Proximally Close Dating Relationship of Graduated Students. Dissertation: UMI.

Gizela. (2010). Kepuasan Pacaran dan Hubungan Romantis pada Hubungan Jarak Jauh. Skripsi.tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi. UBAYA: Surabaya.

Kanazawa, S. (2010). Intelligence and physical attractiveness. Intelligence. Volume 39, Issue 1.

Lee, Ji-Yeon. (2012). Predictor of Satisfaction in Geographically Close and Long Distance Romantic Relationship. Journal of Counseling Psychology. Vol. 59, No. 2, 303-313.

Lorenz, Kate. (2005). "Do Pretty People Earn More?". Diunduh 20 November 2014. http://CNN.com

Margareth, (2011). Self-Monitoring dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Akhir yang Berpacaran. Skripsi, tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi. UBAYA: Surabaya.
Published
2016-03-01