SUBJECTIVE WELL BEING PADA REMAJA URBAN YANG TINGGAL DI RUMAH RUSUN

  • Desy Nurdila Sandy Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 185 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 310 times
Keywords: subjective well being, Remaja urban, rumah susun

Abstract

Subjective well being merupakan evaluasi terhadap kepuasan hidup individu secara umum (Diener et al., 2003). Salah satu faktor yang menentukan subjective well being adalah lingkungan yang kurang memadai bagi remaja urban di rumah susun. Urban adalah situasi perkotaan yang mencangkup tentang kepadata hingga orang-orang yang berada didalamnya (APA,2013). Pada rumah susun di area urban, remaja urban rumah susun membutuhkan subjective well being agar mampu menanggapi berbagai permasalahan yang dialami dengan baik, sehingga remaja rumah susun tetap dapat memiliki subjective well being yang tinggi pada setiap tahap perkembangannya. Berdasarkan kategori lingkungan yang kurang memadai bagi remaja rumah susun X, peneliti ingin mendeskripsikan subjective well being pada remaja urban rumah susun X. Penelitian ini adalah studi deskriptif yang bertujuan menggambarkan subjective well being remaja urban di rumah susun X. Subjek penelitian ini adalah remaja akhir 16-18 tahun perempuan dan laki-laki yang tinggal di rumah susun X sebanyak 72 orang. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan angket satisfaction with Life Scale (SWLS) dari Diener et al (1985) dan Positive dan Negative Affect Scale (PANAS) dari Watson et al (1988). Analisis data menggunakan frekuensi dan tabulasi silang.Peneliti mendeskripsikan bahwa remaja rumah susun memiliki banyak teman sebagai upaya penyesuaian diri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penyelesaian masalah dengan bermusyawarah dapat menentukan subjective well being yang tinggi pada remaja rumah susun X. Pada penelitian ini diketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja. Remaja tetap merasa puas dan nyaman meski tinggal dalam lingkungan yang kurang memadai. Akibatnya remaja urban rumah susun tetap dapat memiliki subjective well being yang tinggi meski tinggal dalam lingkungan rumah susun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bauman, K. E., & Ennet, S. T. (2002). Adolescent social networks: friendship cliques, social isolates, and drug use risk. Studi kasus, diterbitkan, University of North Carolina, Chapel Hill.

Biswas, R. & Diener, E. (2002). Findings on subjective well being and their implication for empowerment. Presented at workshop on “Measuring Empowerment: Cross-Disciplinary Perspectives, Washington DC, February 4 and 5, 2003.

Croxford, S.A. (2011). Gratitude and wubjective well Being in a group of adolescents. Tesis, diterbitkan, Faculty of Humanities University Of Johannesburg, Johannesburg.

Diener, E., Emmons, R.A., Larsen, R.J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction with life scale. Journal Personality Assesment , 49, 71-75.

Diener, E., Lucas, R., & Smith, H. (1999). Subjective well being: three decades of progress. Psychological Bulletin, 125 (2). 276-302.

Diener, E. D., Gohm Carol ,L., Suh, E.O.K., & Oishi, S. (2000). Similarity of the relations between marital status and subjective well being across cultures. Journal Of Cross-Cultural Psychology, 31(4), 419-436.

Diener, E. D., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality , culture, and subjective well being: emotional and cognitive evaluations of life. Journal Of Cross-Cultural Psychology, 54(6), 403-450.

Eid, M. & Larsen, R. (2008). Sociological theories of subjective well-Being. Sociological Theories of Subjective Well Being, 44(9), 44-61.

Eddington, N. Ph.D., & Shuman, R. MFT. (2005). Subjective well-being (happiness). continuing psychology education. Diambil/diunduh 3 Maret 2015 dari http://www.texcpe.com/html/pdf/ca/ca-happiness.pdf.

Erica, N. (2007). Subjective Well Being among adolescents: The power of personal achievments in achool. UNICEF, diterbitkan, University of Gothenburg, New york.

Gilman, R., Huebner, E. S., & Laughlin, J. E. (1999). A first study of the multidimensional student’s life satisfaction scale with adolescents. Journal Of Social Indicators Research, 52(1),135–160.

Goldenberg, I., & Goldenberg, H.. (1980). Family therapy. An overview. California: Brooks/ Cole Publishing Company.

Huebner, E. S. & Ma, C.Q. (2008). Attachment relationships And Adolescents’ life satisfaction: some relationships matter more to girls than boys. Journal Psychology in the Schools, 45(2),140-155
Published
2016-03-01