DAYA SAING KOMODITI HORTIKULTURA INDONESIA DI PASAR ASEAN

  • Yuanita Chandra Gunawan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya
  • Firman Rosjadi Djoemadi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya
  • Sugeng Hariadi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya
Abstract Views: 722 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 701 times
Keywords: ASEAN, Export Competitiveness, Horticulture

Abstract

Horticulture is one of Indonesia's agricultural sub-sectors with quite good economic potential that can create income, business opportunities, employment opportunities, as well as upstream-downstream linkages and with other sectors, and also has a good export potential in the international market, such as ASEAN market. This research is to analyze the condition and position of competitiveness of Indonesian horticulture commodity in ASEAN market in 2012-2016, and to formulate strategies that can support the increasing value and competitiveness of Indonesian horticultural exports. Research on the competitiveness of Indonesian horticultural exports 2012-2016 was analyzed using Revealed Comparative Advantages, Export Competitiveness Index, and Acceleration Ratio. The commodities studied in this research are cut flower, mango, mangosteen, guava, avocado, watermelon, potato, tomato, and temulawak which is the leading commodity of Indonesia in 2012. Based on the results of the three analyzes, it can be concluded that there are horticultural commodities has a high export competitiveness in the ASEAN market because it meets all three criteria specified, but of course there are horticultural commodities which still have low export competitiveness in the ASEAN market. It is necessary to create strategy in order to increase the value and also improve the quality of products and the competitiveness of Indonesian horticulture in the ASEAN market.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, P., Alisjahbana, A., Effendi, N., dan Boediono. 2002. Daya Saing Daerah: Konsep dan Pengukurannya di. Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Amir, Muhidin S. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri.
Jakarta: PPM.

Armaini, E. Z. dan G. Sahyoga. 2007. “Aplikasi Berbagai Konsentrasi Pupuk Plant Catalyst 2006 dan Gibberellin pada Tanaman Tomat”. Jurnal Agro Ekonomi. Vol. 6 No. 1: 15-19.

Ashari, S. 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Pertanian. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2017. “Kemampuan Indonesia untuk Produksi Kentang Sangat Membanggakan”. Diakses di: http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/630/ pada 01 November pukul 08.57.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2009. Perdagangan dan Investasi di Indonesia: Sebuah Catatan Tentang Daya Saing dan Tantangan ke Depan. Jakarta: Direktorat Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas dan Kemitraan/Partnership.

Basri, F. dan H. Munandar. 2010. Dasar-dasar Ekonomi Internasional: Pengenalan & Aplikasi Metode Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Balassa, Bela. 1965. “Trade Liberalization and “Revealed” Comparative Advantage”. The Manchester School of Economic and Social Studies. Vol. 33. No. 2: 99-123.

Cahyono, B., M. D. K. Huda dan L. Limantara. 2011. “Pengaruh Proses Pengeringan Rimpang Temulawak Terhadap Kandungan dan Komposisi Kurkuminoid”. Jurnal Agro Ekonomi. Vol. 13 No. 3: 165-171.

Charina, A., G.W. Mukti dan R. Andriani. 2012. “Kajian Bisnis Sosial Pedagang dalam Upaya Pengembangan Hortikultura di Jawa Barat”. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Vol. 1 No. 1: 33-51.

Dimyati, A. 2017. “Kendala Angkutan, Ekspor Hortikultura Indonesia Minim”. Diakses di: https://www.merdeka.com/uang/kendala-angkutan-ekspor- hortikultura-indonesia-minim-k9jrcit.html pada 01 November pukul 08:57.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2011. “Pedoman Good Handling Practices (GHP)”. Buku Pedoman Teknis. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012. “Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan Tahun Anggaran 2013”. Buku Pedoman Teknis. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2016. “Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi Dan Nilai Tambah Produk Hortikultura Tahun 2017”. Buku Pedoman Teknis. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2017. “Keragaan Pembangunan Hortikultura”. Diakses di: http://hortikultura.pertanian.go.id/wp- content/uploads/2015/06/Bab-III.pdf pada 01 November pukul 09:31.

Food and Agricultural Organization. 2007. “Peraturan, Standar dan Sertifikasi untuk Ekspor Produk Pertanian”. Buku Petunjuk Praktis Bagi Produsen dan Ekportir dari Asia. Jakarta: FAO Wilayah Asia dan Pasifik.

Food and Agricultural Organization. 2017. “Crops and Livestock Products”. Diakses di: http://www.fao.org/faostat/en/#data pada 01 November pukul 10:08.

Esterhuizen, D., J. V. Royen dan L. D’Haese. 2008. An Evaluation of The Competitiveness Sector in South Africa. Geneve: IMD.

Gumbira-Sa’id, E. 2011. “Peningkatan Nilai Tambah untuk Mendukung Daya Saing Produk Hortikultura Indonesia”. Paper. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hadi, P. dan S. Mardianto. 2004. “Analisis Komparasi Daya Saing Produk Ekspor Pertanian antar Negara ASEAN dalam Era Perdagangan Bebas AFTA”. Jurnal Agro Ekonomi. Vol. 22 No. 1: 46-73.

Halwani, R Hendra. 2002. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi.
Jakarta : Ghalia Indonesia.

Iswanto, H. 2002. Membuat Mangga Tiga Rasa. Jakarta: PT Agromedia Pustaka. Karomah, A.B.M. 2011. “Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ekspor Nanas di Pasar Internasional”. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen Tidak dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kastaman, R. 2007. “Analisis Sistem dan Strategi Pengembangan Futuristik Pasar Komoditas Manggis Indonesia”. Laporan Penelitian: Laboratorium System dan Manajemen Keteknikan Pertanian. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Mankiw, G. 2006. Macroeconomics Fifth Edition. New York: Worth Publishers.

Mudjayani, W.Y. 2008. “Analisis Daya Saing Buah-Buahan Tropis Indonesia”. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen Tidak dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ningsih, D. 2017. “Ekspor Hortikultura RI Hadapi Banyak Kendala”. Diakses di: http://www.beritasatu.com/ekonomi/328093-ekspor-hortikultura-ri- hadapi-banyak-kendala.html pada 20 November pukul 09:54.

Notodimedjo, Soewarno. 1997. “Strategi Pengembangan Hortikultura Khususnya Buah-buahan dalam menyongsong Era Pasar Bebas”. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Hortikultura. Malang: Fak.Pertanian Unibraw.

Nugraha, F. C. 2013. “Daya Saing Ekspor Komoditi Hortikultura Indonesia di Pasar ASEAN”. Skripsi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Tidak dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Oktaviani, R. dan T. Novianti. 2010. Teori Perdagangan Internasional dan Aplikasinya di Indonesia. Bogor: IPB Press.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman.

Porter, M. E. 1990. The Competitive Advantages of Nations. London: The Macmillan Press Ltd.

Prasetyo, D. 2017. “Manggis dan Semangka Banyuwangi Tembus Pasar Ekspor”. Diakses di: http://surabaya.tribunnews.com/ 2013/03/17/manggis-dan- semangka-banyuwangi-tembus-pasar-ekspor pada 03 November pukul 10.21.

Prihatman, K. 2000. Tentang Budidaya Pertanian: Alpukat. Jakarta: Menegristek. Rahman, R.Y. 2013. “Prospek Perdagangan Gula Indonesia dalam Implementasi
Kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-China”. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ratnawati, E. 2011. “Daya Saing Ekspor Karet Alam Indonesia di Pasar Internasional”. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen Tidak dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rukmana, R. 1994. Budidaya Semangka Hibrida. Yogyakarta: Kanisius. Rukmana, R. 1995. Temulawak. Yogyakarta: Kanisius.

Rukmana, R. 1997. Budidaya Alpukat. Yogyakarta: Kanisius.

Saboniene, A. 2009. “Lithuanian Export Competitiveness: Comparison with other Baltic States”. Jurnal: The Economic Condition of Enterprise Functioning Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics (2). ISSN 1392-2785.

Said, A. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Bekasi: Ganeca Exact. Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Saragih, H. 2017. “Impor Kentang, Petani Dataran Tinggi Dieng Merugi, Kedaulatan Pangan Ditinggalkan”. Diakses di: http://www.spi.or.id/impor-kentang-petani-dataran-tinggi-dieng-merugi- kedaulatan-pangan-ditinggalkan/ pada 2 November pukul 08:22.

Sari, D.M. 2008. “Analisis Daya Saing dan Strategi Ekspor Kelapa Sawit”. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen Tidak dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sastraatmadja, E. 2017. “HKTI Jabar: Ekspor Olahan Kentang Sulit Tercapai”. Diakses di: http://bandung.bisnis.com/read/20130324/5/ 329033/hkti- jabar-ekspor-olahan-kentang-sulit-tercapai pada 02 November pukul 08.55.

Sekretariat Jenderal Hortikultura. 2017. “Data Ekspor Impor”. Diakses di: http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/BltnMakro- Des13Gab.pdf pada 01 November pukul 09:51.

Sekretariat Jenderal Hortikultura. 2017. “Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian”. Diakses di: http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/ tinymcpuk/gambar/file/mangga2014.pdf pada 01 November pukul 09:36.

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2012. Economic Research Institute for ASEAN and East Area (ERIA). Jakarta: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Sembiring, R. 2010. “Analisis Pengaruh Pasar Terhadap Luas Lahan Kentang di Tanah Karo”. Jurnal Saintech. Vol. 02 No. 03 ISSN No. 2086-9681.

Simanjuntak, S. B. 1992. “Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Daya Saing Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia”. Disertasi Doktor. Bogor: Pasca Sarjana IPB.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Soekartawi. 1996. Panduan Membuat Usulan Proyek Pertanian dan Pedesaan.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sulaefi. 2000. Peluang, Kendala, dan Strategi Pengembangan Ekspor Agrobisnis Hortikultura Indonesia. Jakarta: BPPT IPTEK.

Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Buah. Depok: Penebar Swadaya. Suprihatini, R. 2005. “Daya Saing Ekspor Teh Indonesia di Pasar Teh Dunia”.
Jurnal Agro Ekonomi: Lembaga Riset Perkebunan Indonesia. Vol. 25 No.1: 1-29.

Tjandra, Dr. R. 2016. Going East, A Hands-on Expert Explains How to Effectively Build Your Business in East Asia. Jakarta: Afterhours Books.

Turukay, M. 2010. “Analysis of Competitiveness Advantage of Indonesian Copra Export in World Market”. Jurnal Budidaya Pertanian. Vol. 6 No. 2: 72- 77.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan di Daerah.

United Nations Commodity Trade Statistic Database. 2017. Raw Trade Data.
Diakses di: https://comtrade.un.org/data pada 20 Oktober pukul 07.55.

Zuhal. 2010. Knowledge and Innovation: Platform Kekuatan Daya Saing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Published
2018-03-01

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>