HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI NEGATIF DENGAN KECEMASAN SOSIAL PADA REMAJA PUTRI PERKOTAAN

  • Regina Agatha Pribadi Fakultas Psikologi / Universitas Surabaya
Abstract Views: 3746 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 4272 times
Keywords: social anxiety, negative self- image

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa transisi tersebut dapat ditandai dengan adanya tuntutan dari lingkungan sosial untuk membentuk diri sesuai dengan citra diri ideal. Jika remaja tidak dapat memenuhi tuntutan sosial maka berdampak munculnya perilaku kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar hubungan citra diri negatif dengan kecemasan sosial. Metode penelitian ini adalah kuantitatif-survey dengan menyebarkan angket kepada responden sebanyak 200 responden. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan incidental sampling. Kriteria responden adalah remaja putri perkotaan dengan usia 11-18 tahun. Hipotesis penelitian diuji dengan teknik spearman correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara citra diri negatif dengan kecemasan sosial (r=0,360; p=0,001). Nilai sumbangan efektif antara citra diri negatif dengan kecemasan sosial adalah 12,2%. Hal ini berarti citra diri negatif memengaruhi kecemasan sosial.

Kata kunci: Kecemasan Sosial, Citra diri negatif.

ABSTRACT Adolescence is a transitional period from childhood to adulthood. The transition period can be characterized by the demands of the social environment to shape itself in accordance with the ideal self-image. If adolescents can not meet social demands then the impact of the emergence of anxiety behavior. The purpose of this study is to find out how much the relationship of negative self-image with social anxiety. This research method is quantitative-survey by spreading the questionnaire to 200 respondents. The sample was chosen using incidental sampling. Criteria of respondents are urban girls with age 11-18 years. The research hypothesis was tested by spearman correlation technique. The results showed a significant positive relationship between negative self-image and social anxiety (r = 0.360; p = 0.001). The effective contribution value between negative self-image and social anxiety is 12.2%. This means a negative self-image affects social anxiety.

Keywords: social anxiety, negative self- image

Downloads

Download data is not yet available.

References

Pengguna Internet di Indonesia 63 juta orang . (2015, Maret 13). Retrieved April 20, 2017, from kominfo.com : http://kominfo.go.id/index.

Azwar, S. (2005). Signifikan atau Sangat Signifikan? Buletin Psikologi UGM, 38-44.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BKKBN. (2016, Agustus 22). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Retrieved Mei 20, 2017, from BKKBN: http://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-tahun-2035-remaja-perempuanindonesia-capai-angka-22-juta

Cash, T. F., Fleming, E. C., & Alindigan, J. (2002). Beyond Body Image as a Trait: The Development and Validation. Copyright ©2002 Brunner/Routledge, 103-113.

Coulson, J. (2010). Social Comparison and Family Life. Dikutip dari www.happyfamiliesblog.blogspot.com/2010/11/Social-comparison-andfamily-life.html

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas). 2013

Duana, D. A., & Hadjman, M. N. (2012). Terapi Kognitif Perilaku dalam Kelompok Untuk Kecemasan Sosial Pada Remaja Putri Dengan Obesitas. Jurnal Intervensi Psikologi.

Enricko, & Lukman. (2014). Laporan 30 Juta Pengguna Internet di Indonesia adalah Remaja. Retrieved Maret 20, 2017, from http://idtechinasia.com/laporan-30-juta-pengguna-internet-di-Indonesia-adalah-remaja

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (Theories of Personality, 7thed.) . Jakarta: Salemba Humanika .

Gunarsa, Yulia, D., S., & Gunarsa, D. S. (2012). Psikologi Remaja . Jakarta : PT BPK Gunung Mulia .

Hidayat, A. A. (2011). 17,4 Juta Orang Alami Stress dan Depresi . kompasiana.com .

Irvansyah, M. (2014). Analisis Penyebab Hikikomori Melalui Pendektan Fenomenologi. Japanology, 29-39.

Jones, D. C. (2001) Social Comparison and Body Image:Attractiveness Comparison to Models and Peers Among Adolescent Girls and Boy. Sex Roles, 45, 645-664.

Kuntjojo, M. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri.

Nourmalita, M. (2016). Pengaruh Citra Tubuh terhadap Gejala Body Dismorphic Disorder. Malang: Psychology Forum UMM.

Panji, A. (2014). Hasil Survei Pemakaian Internet Remaja Indonesia. Jakarta: Kompas.com.

Pramitasari, S., & Ariana, A. D. (2014). Hubungan Antara Konsep Diri Fisik dan Kecenderungan Kecemasan Sosial pada Remaja Awal . Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 3 (1), 48-53.

Rahmania, P. N., & Yuniar, I. C. (2012). Hubungan antara Self-Esteem dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental,1(2), 110-117.

Rahmaningsih, N. D., & Martani, W. (2014). Dinamika Konsep Diri pada Remaja Perempuan Pembaca Teenlit. JURNAL PSIKOLOGI, 179-189.

Pengguna Internet di Indonesia 63 juta orang . (2015, Maret 13). Retrieved April 20, 2017, from kominfo.com : http://kominfo.go.id/index.

Abdelaziz Hentati1, A. E. (2013). Tunisian validation of a measuring instrument: Physical Self-Description Questionnaire (PSDQ). IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS), 79-88.

AlixTimko, C., AdrienneS.Juarascio, & Lindsay M.Martin. (2014). Body image avoidance: Anunder-explored yet important factor in the relationship between body image dissatisfaction and disordered eating. Journal of Contextual Behavioral Science.

Andri, & Dewi, Y.P. (2007). Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan. Maj Kedokt Indon.

Anna, L. K. (2016, September 9). Retrieved Maret 20, 2017, from Kompas.com: http://lifestyle.kompas.com

Azwar, S. (2005). Signifikan atau Sangat Signifikan? Buletin Psikologi UGM, 38-44.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BKKBN. (2016, Agustus 22). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Retrieved Mei 20, 2017, from BKKBN: http://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-tahun-2035-remaja-perempuanindonesia-capai-angka-22-juta

Cash, T. F., Fleming, E. C., & Alindigan, J. (2002). Beyond Body Image as a Trait: The Development and Validation. Copyright ©2002 Brunner/Routledge, 103-113.

Coulson, J. (2010). Social Comparison and Family Life. Dikutip dari www.happyfamiliesblog.blogspot.com/2010/11/Social-comparison-andfamily-life.html

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas). 2013

Duana, D. A., & Hadjman, M. N. (2012). Terapi Kognitif Perilaku dalam Kelompok Untuk Kecemasan Sosial Pada Remaja Putri Dengan Obesitas. Jurnal Intervensi Psikologi.

Enricko, & Lukman. (2014). Laporan 30 Juta Pengguna Internet di Indonesia adalah Remaja. Retrieved Maret 20, 2017, from http://id techinasia.com/laporan-30-juta-pengguna-internet-di-Indonesia-adalah-remaja

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (Theories of Personality, 7thed.) . Jakarta: Salemba Humanika .

Fidhzalidar, M. G. (2015). Tingkat Kecemasan Sosial pada Anak yang Mengalami Cacat Fisik di YPAC. Malang: Psychology Forum UMM.

Forsberg, J. (2012). Hikikomori in Contemporary Japan. Japannes: Bachelor Thesis in Japanese Studies.

Ge.X, Brody, G., R.D, C., & R.L, &. S. (2006). Emotional Reactions to Menarche Among Mexican Women of Different Generations. Journal of Sex Roles, 323-330.

Greca, A. M., & Lopez, A. N. (1998). Social Anxiety AInong Adolescents: Linkages with Peer Relations and Friendship. Journal of Abnonnal Child Psychology, 83-94.

Gunarsa, Yulia, D., S., & Gunarsa, D. S. (2012). Psikologi Remaja . Jakarta : PT BPK Gunung Mulia .

Hayat, A. (2015). Kecemasan dan Metode Pengendaliannya. Banjarmasin: Institut Agama Islam Negeri Antasari.

Hidayat, A. A. (2011). 17,4 Juta Orang Alami Stress dan Depresi . kompasiana.com .

Irvansyah, M. (2014). Analisis Penyebab Hikikomori Melalui Pendektan Fenomenologi. Japanology, 29-39.

Jones, D. C. (2001) Social Comparison and Body Image:Attractiveness Comparison to Models and Peers Among Adolescent Girls and Boy. Sex Roles, 45, 645-664.

Kuntjojo, M. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri.

Lubis, N. L. M. (2009). Depresi. Jakarta : Erlangga.

Mastuti, Y. H. (2012). Perbedaan Tingkat Kecemasan Mengalami Pubertas Dini Pada Remaja Awal Ditinjau Dari Tingkat Dukungan Sosial. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan.

Muklis, A. (2013). Berpikir Positif Pada Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh (Body Image Dissatisfaction). Jurnal Psikologi Islam .

Ndoily, L. J., Pratiwi, A., & Nurwanti, R. (2014). Hubungan Antara Harga Diri dan Kecemasan Sosial Pada Remaja Perempuan Korban Bullying. Malang: Universitas Brawijaya.

Nourmalita, M. (2016). Pengaruh Citra Tubuh terhadap Gejala Body Dismorphic Disorder. Malang: Psychology Forum UMM.

Panji, A. (2014). Hasil Survei Pemakaian Internet Remaja Indonesia. Jakarta: Kompas.com.

Panuju, D. H., & S. AG., I. U. (2005). Psikologi Remaja . Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya .

Pattipeilohy, E. M. (2015). Citra Diri dan Popularitas Artis. Jurnal Kajian Komunikasi, 22-32.

Pramitasari, S., & Ariana, A. D. (2014). Hubungan Antara Konsep Diri Fisik dan Kecenderungan Kecemasan Sosial pada Remaja Awal . Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 3 (1), 48-53.

Rahmania, P. N., & Yuniar, I. C. (2012). Hubungan antara Self-Esteem dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental,1(2), 110-117.

Rahmaningsih, N. D., & Martani, W. (2014). Dinamika Konsep Diri pada Remaja Perempuan Pembaca Teenlit. JURNAL PSIKOLOGI, 179-189.

Rakhmahappin. Y., & Prabowo,A. (2014). Kecemasan Sosial Kaum Homoseksual Gay dan Lesbian. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2 (2), 199-213.

Roberts, M. B. (2015). Inventory of Cognitive Distortions: Validation of a Measure of Cognitive Distorsions Using a Community Sample. Philadelphia: PCOM Psychology Dissertaions.

S.Psi, E. P., Srisayekti, P. D., & Moeliono, M. F. (2014). Gambaran Kecemasan Sosial Berdasarkan Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS) Pada Remaja Akhir di Bandung. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.

Sanford, S. D., Bush, A. J., Stone, K. C., Lichstein, K. L., & Aguillard, N. (2008). Psychometric Evaluation of the Beck Anxiety Inventory: A Sample With Sleep-Disordered Breathing. Behavioral Sleep Medicine, 193-205.

Santrock, J. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Erlangga.

Siaputra, I. B., & Natalya, L. (2016). Teori dan Praktek Cara Asyik Belajar Pengukuran Psikologis. Surabaya.

Simatwa, E. M. (2010) Piaget’s theory of intellectual development and its implication for instructional management at presecondary school level. Academic Journals, 366-371.

Siska, Sudarjo & Punamingsih, E. H. (2003). Kepercayaan diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 67-71.

Sumarni. (2015). Remaja Indonesia lebih suka Botox untuk Seimbangkan Bentuk Wajah. Jakarta: Metronews.com

Syaaf, S. (2015). Efek Mengerikan Operasi Plastik Asal-asalan di Korea Selatan. Jakarta: Kompas.com.

Tylka, T. L, & Sabik, N. J. (2010) Integrating Social Comparison Theory and Self-Esteem within The Objectification theory to predict women's Disordered Eating-Sex Roles, 63, 18-31.

Wahyuni, W., & Marettih, A. K. (2012). Hubungan Citra Tubuh dengan Identitas Diri pada Remaja dengan Disabilitas Fisik. Jurnal Psikologi, 8 (1), 62-66.

Wiranatha, F.D, & Supriyadi (2015). Hubungan antara Citra Tubuh dengan Kepercayaan Diri pada Remaja Pelajar Puteri di Kota Denpasar. Jurnal Psikologi Udaya, 2(1), 38-47.
Published
2019-09-01