PRINSIP INVIOLABILITY DAN EKSTRATERITORIAL DALAM PENEROBOSAN GEDUNG KONSULAT RUSIA OLEH AMERIKA SERIKAT

  • Nathania Shella Iskandar Nathania Shella Iskandar
  • Wisnu Aryo Dewanto Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
  • Suhariwanto Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Abstract Views: 146 times
PDF Downloads: 111 times
Keywords: inviolability, premises, consulate, extrateritoriality, inviolability, premis, konsulat, ekstrateritorial

Abstract

Abstractconsular relations as one of the foreign relations is a necessity for every country. both the receiving and sending countries have their respective obligations under international law. the purpose of this research is to find out whether america's actions in entering the empty russian consulate building in seattle violated the principles of inviolability and extraterritoriality in the 1963 vienna convention. this research was conducted using a normative juridical method, using 3 (three) approaches including statute approach, conceptual approach, and case approach. the united states as the recipient country in this study violated the principles of inviolability and extraterritoriality by breaking into an empty russian consulate building in seattle. america should respect the principles of inviolability and extraterritoriality by bringing third parties as neutral parties, and at that time there were no urgent or extraordinary conditions (force majeure). america itself ratified the 1963 vienna convention on diplomatic law so that america could be declared to have violated the principles of international law.

 

Keywords: inviolability, premises, consulate, extrateritoriality

 

Abstrak—Hubungan konsuler sebagai salah satu hubungan luar negeri merupakan kebutuhan bagi setiap negara. Baik negara penerima dan pengirim mempunyai kewajiban masing-masing dalam hukum internasional. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui apakah tindakan Amerika yang masuk kedalam gedung konsulat Rusia yang kosong di Seattle melanggar prinsip inviolability dan extraterritorial dalam Konvensi Wina 1963. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan antara lain statute approach, conceptual approach, dan case approach. Amerika Serikat sebagai negara penerima dalam penelitian ini melanggar prinsip inviolability dan extraterritoriality dengan melakukan pembobolan kedalam gedung konsulat Rusia di Seattle yang kosong. Amerika seharusnya menghargai prinsip inviolability dan extraterritoriality dengan membawa pihak ketiga sebagai pihak netral dan pada saat itu tidak terjadi kondisi mendesak atau hal luar biasa (force majeur). Amerika sendiri meratifikasi Konvensi Wina 1963 tentang hukum diplomatik sehingga Amerika dapat dinyatakan melanggar prinsip hukum internasional.

 

Kata kunci: inviolability, premis, konsulat, ekstrateritorial

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku
Adolf, Huala. Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2014.
Ak, Syahmin. Hukum Diplomatik Dalam Kerangka Studi Analisis. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016.
D’Aspermont, Jean. Persona Non Grata, Dalam Max Planck Encyclopedia of Public International Law. Oxford: Oxford University Press, 2012.
Djajaatmadja, Bambang Iriana. Pengantar Hukum Internasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2012. Effendi, Mansyur. Pengantar Dan Dasar-Dasar Hukum Internasional. Malang: IKIP Malang, 2012.
Effendi, Mansyur. Hukum Diplomatik Internasional. Surabaya: Usaha Nasional.2012.
Hyde, Charles Chene. International Law. Boston: Little Brown, 1947.
Mauna, Boer. Hukum Internasional: Pengertian Peranan Dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global. Bandung: Alumni, 2015.
———. Hukum Internasional. Bandung: Alumni, 2012.
Mardenis. Pemberantasan Terorisme, Politik Internasional Dan Politik Hukum Nasional Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Mansbridge, Jean. Participation, Deliberation, Legitimate Coercion. Oxfordshire: Taylor and Franchis. 1994.
Pitkin, Hannah. The Concept of Representation. California: Universiti of California Press, 1967.
Rover, C. De. To Serve and Protect Human Rights and Humanitarian Law for Police and Security Forces. Geneva: ICRC, 1998.
Sefriani. Hukum Internasional Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Soeryono E, dan Arishoenda. Hukum Diplomatik: Kekebalan Dan Keistimewaannya. Jakarta: Angkasa, 2012.
Starke, J.G. Pengantar Hukum Internasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Suryokusumo, Sumaryo. Hukum Diplomatik Teori Dan Kasus. Bandung: Alumni, 2015.
Suryono, Edy. Perkembangan Hukum Diplomatik. Bandung: Mandar Madju, 2012.
Suwardi, Sri Setianingsih. Penyelesaian Sengketa Internasional. Jakarta: UI Press, 2016.
Tasrief, M. Hukum Diplomatik (Teori Dan Praktiknya). Surabaya: Al-Ikhlas, 2013.
Tirtamulia, Tjondro. Pentingnya Batas Dan Kedaulatan Hukum Wilayah Negara. Surabaya: Universitas Surabayaa, 2012.
Tsani, Mohd Burhan. Hukum Dan Hubungan Internasional. Jakarta: Liberty, 2015.
Widagdo, Setyo. Hukum Diplomatik Dan Konsuler: Buku Ajar Untuk Mahasiswa. Malang: Bayumedia Publishing, 2018.

Jurnal
Bengi, Sherly. “Persona Non Grata Dalam Hubungan Diplomatik Ditinjau Dari Konvensi Wina 1961.” Jurnal Lex Et Sociatis VII, no. 7 (2019): 6-15.
Fitriasachra, Nabila. “Prinsip Tidak Diganggugugatnya Gedung Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional.” Jurnal S.L.R 2, no. 4 (2020): 764-774.
Gayton, Jeffrey T. “From Here to Extraterritoality: The United States Within and Beyond Borders”Jurnal International Studies Association Conference, 1997.
Puteri, Resti Diana. “Studi Kasus Terhadap Serangan Ke Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat Di Benghazi Libya Tahun 2012 Berdasarkan Hukum Internasional.” Jurnal Universitas Riau, 2013, 5.
Rachmawati, Iva. “Pendekatan Konstruktivis Dalam Kajian Diplomasi Publik Indonesia.” Jurnal Hubungan Internasional 5, no. 3 (2017): 114-123.
Suryokusumo, Sumaryo. “Yurisdiksi Negara VS Yurisdiksi Ekstrateritorial.” Jurnal Hukum Internasional 2, no. 4 (2015): 685-694.
Tambun, Novi Monalisa Anastasia. “Penerobosan Dan Perusakan Gedung Konsulat Amerika Serikat Di Benghazi, Libya Ditinjau Dari Hukum Diplomatik.” Journal If USU International Law 1, no. 2 (2018): 1-15.
Wulan, A. Ratna. “Pelaksanaan Kekebalan Diplomatik.” Jurnal Adiliya 11, no. 2 (2017): 191-212.

Internet
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/21/02000001/wilayah-ekstrateritorial- pengertian-dan-contohnya.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180326203045-134-286084/trump-usir-60- diplomat-rusia-tutup-konjen-di-seattle.
Published
2024-05-31