Pengaruh Variasi Komponen Asam-Basa terhadap Stabilitas Fisik Sediaan Effervescent Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) selama masa Penyimpanan Dua Bulan

  • An‐Nur Vicka Sabilla Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Kalirungkut, Surabaya – Indonesia, 60293
  • Endang Wahyu Fitriani Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Kalirungkut, Surabaya – Indonesia, 60293
Abstract Views: 440 times
PDF Downloads: 945 times
Keywords: temulawak, kurkumin, granul Effervescent, rasio komponen asam dan basa, karakteristik fisik dan pH, curcuma, curcumin, Effervescent granule, acid-base component ratio, physical characteristics and pH

Abstract

ABSTRAK-Kurkumin merupakan senyawa pada temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) yang memiliki aksi antiinflamasi yang bekerja dengan menurunkan aktivitas sekresi TNF-α. Kurkumin memiliki rasa yang pahit jika dikonsumsi. Bentuk sediaan Effervescent dengan ekstrak kental dijadikan inovasi untuk mengatasi masalah tersebut dengan memproduksi CO2. Ekstrak kental didapat dari Materia Medika Batu, Malang. Granul dibuat dengan metode granulasi basah, dengan ekstrak kental dicampurkan dengan fase asam. Untuk mengetahui stabilitas granul Effervescent dilakukan uji stabilitas selama 2 bulan, pada penelitian ini digunakan tiga rasio yang berbeda dengan menggunakan asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat, yaitu 1:2:3,4; 1:1:2,9; 2:1:3,4. Granul dievaluasi karakteristik fisik sebelum dan sesudah direkonstitusi. Hasil evaluasi karakteristik fisik dilakukan dengan metode ANOVA One Way, menunjukkan bahwa rasio komponen asam dan basa stabil pada tinggi buih dan Effervescent time. Evaluasi yang dilakukan pada tiga formula, didapatkan bahwa formula II memiliki formula terbaik pada titik 4 dengan kecepatan alir 5,08 g/detik ± 0,02; sudut istirahat 32,20o ± 2,01; kandungan lembab 2,36 % ± 0,09; %fines 0,00% dan rata-rata ukuran partikel 51,74%; Rasio Haussner 1,29 ± 0,02; tinggi buih 5,40 cm ± 0,53; Effervescent time 223,55 detik ± 20,93; pH 5,45 ± 0,03; viskositas 33,77 cPs ± 5,77.
Kata kunci: temulawak, kurkumin, granul Effervescent, rasio komponen asam dan basa, karakteristik fisik dan pH

ABSTRACT-Curcumin is a compound in curcuma (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) which has an anti-inflammatory action that works by reducing TNF-α secretion. Curcumin has a bitter taste when consumed. The Effervescent form of the thick extract of this compound is used as an innovation to overcome this problem by producing CO2. The thick extract was obtained from Materia Medika Batu, Malang. Granules were made by wet granulation method, with thick extract mixed with acid phase. To determine the stability of Effervescent granules, the stability test was carried out for 2 months. This study used three different ratios of citric acid, tartrate acid, and sodium bicarbonate, namely 1:2:3,4; 1:1:2,9; 2:1:3,4. Granules were evaluated for physical characteristics before and after reconstitution. The results analysis of the evaluation of physical characteristics were carried out using the One Way ANOVA method, indicating that the ratio of acidic and basic components was stable against in foam height and Effervescent time. The evaluation was carried out on three formulas, and it was deduced that formula II was the best formula at point 4 with a flow rate of 5.08 g/s ± 0.02; angle of repose 32.20º ± 2.01; moisture content 2.36% ± 0.09; %fines 0.00% and average particle size 51.74%; Haussner Ratio 1.29 ± 0.02; foam height 5.40 cm ± 0.53;Effervescent time of 223.55 seconds ± 20.93; pH 5.45 ± 0.03; viscosity of 33.77 cPs ± 5.77.
Keywords: curcuma, curcumin, Effervescent granule, acid-base component ratio, physical characteristics and pH

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allen and Meyer. 2013. The Measurement and Antecedents of Affective, Contintinuance and NormativeCommitment to Organitazion. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Terjemahan oleh Ibrahim F, 2007, Jakarta,UI-Press.

Cessa L, Wardiyah, Elistya Yetri.2018. Formulation Of Effervescent Tablet Of Temulawak Extract (Curcuma

Xanthorrhiza Roxb.) With Variation Of Stevia As Sweetener. Jakarta: Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan

Kemenkes Jakarta.

Danang, Ardiyanto. 2013. Studi Klinis Formula Jamu Untuk Osteoartritis Sendi Lutut. Karanganya: Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmang.

Diniatik, Astuti Yuni Ika, Apriani Reni. 2010. Formulasi Granul Effervescent Jamu Pegal Linu (Rimpang Temulawak,Rimpang Jahe, Rimpang Kencur Dan Buah Cabe Jawa) Dengan Kombinasi Asam Askorbat-Asam Sitrat Dan Kontrol Kualitasnya. Purwokerto: Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Hadisoewignyo L. dan Fudholi A., 2013, Sediaan Solida, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kailaku, S. I., & Sumangat, J. (2012). Formulasi Granul Efervesen Kaya Antioksidan dari Ekstrak Daun Gambir.

Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 9(1), 27-34.

Sandrasari, D.A., dan Abidin, Z., 2011, Penentuan konsentrasi natrium bikarbonat dan asam sitrat pada pembuatan serbuk minuman anggur berkarbonasi (Effervescent), Jurnal Teknologi Industri Pertanian,

(2), 113-117.

Sayuti, Nutrisia, Aquariushinta. 2015, Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Ketepeng Cina

(Cassia alata L.), Surakarta. Cina (Cassia alata L.), Surakarta.

Umar, Muhammad Ihtisan., et al. 2014. Ethyl-pmethoxcycinnamate Isolated from Kaempferia galangal Inhibits Inflamation by Suppressing Interleukin-1, Tumor Necrosis Factor. 69(2):134-144

USP. Safety data sheet Sildenafil Citrate. US Pharmacopeial Conv. 2014.

Voigt, R., (1994), Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, diterjemahkan oleh Soedani Noerono, 341-353, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Wijayahadi, Noor, et al. 2017. Uji Toksisitas Akut Ramuan Ekstrak Produk X Terhadap Perubahan Makroskopis dan Mikroskopis Hepar Tikus Sprague Dawley. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Zaidan, S., Djamil, R., Supriyono, S., & Nuraini, S. I. T. I. (2016).Characterization of Soursop Seed (Annona muricata L.) Granul and Effectivity Test Against the Larva of Aedes aegypti L. as Biolarvicidal Candidate. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 14(2), 256-252.

Published
2020-11-30