Profil Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Tahun 2017

  • Erick Nofrian Indiarto Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Kalirungkut, Surabaya ‐ Indonesia 60293
  • Fauna Herawati Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Kalirungkut, Surabaya ‐ Indonesia 60293
  • Susilo Ari Wardani Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Kalirungkut, Surabaya ‐ Indonesia 60293
Abstract Views: 2132 times
PDF Downloads: 4924 times
Keywords: Penggunaan Obat Rasional, DDD/1000 KPRJ, Formularium Nasional, Puskesmas, Rational Drug Use, Define Daily Dose /1000 outpatients, National Formulary, Primary Health Care

Abstract

Abstrak- Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), penggunaan obat yang rasional merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan mengefisienkan biaya pengobatan (Perpres No 72, 2012). Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil penggunaan obat rasional (POR) di Puskesmas Kabupaten Sidoarjo tahun 2017, tingkat penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD dan kesesuaian jenis antibiotik dengan Fornas di Puskesmas dengan penggunaan antibiotik tertinggi dan terendah. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa Profil Penggunaan Obat Rasional (POR) Puskesmas Kabupaten Sidoarjo tahun 2017 adalah 76,58% dengan 85% puskesmas memenuhi target POR Nasional (20,00%). Persentase peresepan antibiotik pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non spesifik sebesar 39,10% dan 28,15%. Persentase peresepan injeksi pada pasien myalgia sebesar 1,42%. Rerata item di setiap lembaran resep Puskesmas Kabupaten Sidoarjo tahun 2017 sebesar 3,4 item obat. Tingkat penggunaan antibiotik pada pasien rawat jalan Puskesmas Gedangan dan Waru sebesar 1.816,97 DDD/1000 KPRJ dan 2.698,60 DDD/1000 KPRJ. Kesesuaian jenis antibiotik dengan Fornas pada Puskesmas Gedangan dan Waru sebesar 61,90% dan 54,55%.
Kata Kunci: Penggunaan Obat Rasional, DDD/1000 KPRJ, Formularium Nasional, Puskesmas


Abstract– Based on the regulation of the President number 72 2012 about Sistem Kesehatan Nasional (SKN), rational drug use is once step to make a good health service and to efficience procurement cost therapy (Perpres No 72, 2012). The research was conducted to know the profile of rational drug use, which called Penggunaan Obat Rasional (POR) at primary health care district in Sidoarjo 2017, antibiotic usage level using ATC/DDD method and suitability percentage antibiotic use with National Formulary in primary health care with the highest and lowest irrational antibiotic usage. The result of the Profile of Rational Drug Use (POR) at primary health care district in Sidoarjo 2017 is 76,58% fulfill target of National POR (60,00%). The percentage of antibiotic prescription in patients with upper respiratory infections (URI) non-pneumonia and non-specific diarrhea of primary health care district in Sidoarjo was 39.10% and 28.15%. Percentage of injection prescriptions in myalgia patients of primary health care district in Sidoarjo 2017 was 1,42%. The average drugs in each recipe sheet of primary health care district in Sidoarjo 2017 amounted to 3.4 items of drug. Antibiotic usage level in outpatient primary health care Gedangan 2017 amounted to 1.816.97 DDD / 1000 outpatients and for primary health care Waru 2.698,60 DDD / 1000 outpatiens. Suitability percentage antibiotic use with National Formulary in primary health care in Gedangan and Waru was 61,90% and 54,55%.
Keywords: Rational Drug Use, Define Daily Dose /1000 outpatients, National Formulary, Primary Health Care

Downloads

Download data is not yet available.

References

ASEAN Socio Cultural Community, 2017, Rational Use of Medicine in the ASEAN Region, Jakarta: ASEAN Secretariat, hal: 15 - 20

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, 2016, Jumlah Faskes, online (https://faskes.bpjs-kesehatan.go.id/aplicares/#/app/peta) diakses 14-09-2017

Badan Pusat Statistik, 2017, Jumlah Penduduk, online (http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=3515000000&wilayah=Sidoarjo) diakses 08-02-2018

Bashrahil, K. 2010. Indicators of rational drug use and health services in Hadramout, Yemen. Eastern Mediteranian Health Journal , 16 (2), 151-155.

Bhartiy, S. S., Shinde, M., Nandheswar, S., & Tiwari, S. C. (2008). Pattern of prescribing practices in the Madhya Pradesh, India, Kathmandu University Medical Journal , 6 (1), 55-59.

Budiarso, Aldila Agung. 2017, Profil Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016. Surabaya: Universitas Surabaya

CDC, 2015. Antibiotic / Antimicrobial Resistance | CDC. Center for Disease Control and Prevention, pp.0-2. Available at: http://www.cdc.gov/drugresistance/index.html.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2016, Pelaporan Penggunaan Obat Rasional Kota/Kabupaten Jawa Timur tahun 2016

Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, 2017, Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo 2016

Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Modul Penggunaan Obat Rasional, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hal. 3-19

Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Kegiatan Subdit Penggunaan Obat Rasional tahun 2014

Farida, Helmia, Juliette A. Severin, M. Hussein Gasem, et al. 2014. Nasopharyngeal Carriage of Streptococcuc pneumonia in Pneumonia-Prone Age Groups in Semarang, Java Island, Indonesia, Uruguay: PLOS One , 6 (1), 55-59.

Goodman and Gilman, 2011, The Pharmacological Basis of Therapeutics, 12th Edition, Mc Graw-Hill, United States, 1244-1362

Hartono, 2016, Kajian Penggunaan Antibiotika Sistemik Puskesmas Bulak Banteng Surabaya Tahun 2013-2014, Surabaya: Universitas Surabaya

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Keputusan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomer 189 Tahun 2006 tentang Kebijakan Obat Nasional, 2006: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hal. 3

Keputusan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomer 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitis Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 1121 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Management Sciences for Health, 2012, MDS 3: Managging Access to Medicines and Helth Technologies. Arlington, VA: Management Sciences for Health. 28.11

Mcgowan, J E jr. 2009. Economic Impact of Antimicrobial Resistance. http://www.cdc.gov/ncidod/eid/vol7no2/mcgowan.htm. [ Diakses pada 21 January 2018, pukul 17.40 WIB]

Narindra, 2016, Kajian Penggunaan Antibiotika Sistemik Puskesmas Pegirian Surabaya Tahun 2013-2014, Surabaya: Universitas Surabaya

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit, 2015, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, 2016: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas, 2014: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik, 2011: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Sistem Kesehatan Nasional, 2012: Jakarta

Saleh, K., & Ibrahim, M. I. 2006. How rational are drugs used in Malaysian Primary health care sector?, Malaysian Journal of Pharmaceutical Sciences, 4 (1), 1-12

Scallan E, Griffin P M, Angulo F J et al. 2011. Foodborne illness acquired in the United States-unspecified agents. Emerg Infect Dis 2011;17:16-22.

Shamsuddin, Shafinaz, Akkawi, Muhammad Eid, M.et al. 2016. Antimicrobial Drug Use in Primary Healthcare Clinics: A Retrospective Evaluation, International Journal of Infections Disese 52 (2016) 16-22

Staa, A. v., & Hardon, A. 1993. Injection practices in the developing world. Result and recommendations from field studies in Uganda and Indonesia. Amsterdam: University of Amsterdam.

Stanney J, Conte AL, Bowler I, 2010, Guidence for Management of Acute Diarrhoea in Primary Care, hal 1-6

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, 2011, Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, 2009, Jakarta

Utami ER, 2012, Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi, Malang:UIN Maliki Malang, 124-125

Vandenbroucke CM, 2014, Antimicrobial Resistance in The Netherlands : a Natural Experiment?, 1

World Health Organization, 1993, How to Investigate Drug Use in Health Facilities. Geneva: World Health Organization, hal 74

World Health Organization, 2002, Promoting rational use of medicines: Core components. WHO Policy Perspectives on Medicines , hal. 1-6.

World Health Organization, 2013, The world health report 2013: research for universal health coverage. Geneva, Switzerland: World Health Organization

World Health Organization, 2017, Guidelines for ATC Classification and DDD Assignmen

Published
2020-11-30