PELATIHAN AMT (ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MEMBER PERUSAHAAN MLM

(Multi Level Marketing)

  • Luh Putu Ratih Andhini Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 3440 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 5720 times
Keywords: motivasi berprestasi dan pelatihan AMT

Abstract

Perusahaan MLM (Multi Level Marketing) melakukan penjualan langsung melalui distributor dengan cara memperkenalkan secara lisan lewat percakapan atau yang disebut personal selling (Swastha dan Irawan, dalam Musa, 2006). Member dalam perusahaan MLM akan dinilai melalui hasil penjualannya untuk mengetahui tinggi rendahnya kemampuan individu dalam menjual, hal ini disebut kinerja wiraniaga/personal selling performance (Surjono, 2009). Menurut Mangkunegara (2008) kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya motivasi (dalam diri individu). Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi berprestasi adalah dengan melakukan pelatihan AMT (Achievement Motivation Training). Achievement Motivation Training (AMT) adalah suatu pelatihan yang berorientasi pada peningkatan motivasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan individu berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui efektivitas pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) dalam meningkatkan motivasi berprestasi pada member perusahaan MLM. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan satu grup MLM yang masih aktif tetapi memiliki penjualan rendah berjumlah 10 orang. Desain penelitian ada one group pretest-posttestfollow up dan dianalisis dengan teknik statistik t-test. Hasil menunjukkan adanya perbedaan motivasi berprestasi antara sebelum (pretest) dengan sesudah (posttest) pelatihan AMT (p = 0.017, p < 0.05) dengan mean pretest ke posttest yaitu 3.8-4.9. Pelatihan ini tidak dapat bertahan lama, terlihat pada hasil t-test posttest dan follow up dengan p = 0.520 (p > 0.05), maka peneliti menyarankan untuk perusahaan menindaklanjuti pelatihan AMT dengan melakukan coaching terhadap para member yang memiliki motivasi berprestasi rendah guna untuk meningkatkan penjualan perusahaan MLM tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azwar, S. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Beach. (1980). Motivation. Jakarta: Erlangga.

Cairo, J. (2004). Motivation and goal-setting. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Elias, H., & Rahman, W. R. A. (1994). Achievement motivation training for university students: Effects on affective and cognitive achievement motivation. Pertanika Journal of Social Sciences & Humanities, 2, 115-
121.

Gellerman, S. W. (1984). Motivasi dan produktivitas. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Gyrseft, I. & Brown. (1980). The real motivation in life. Melbourne.

Hadi, S. (1991). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.

Islami, F. A. (2012). Analisis pengaruh hard skill, soft skill, dan motivasi terhadap kinerja tenaga penjualan (studi pada tenaga kerja penjualan PT. Bumiputera wilayah Semarang. Skripsi diterbitkan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Jayanti, P. (2010). Hubungan antara self-efficacy dan sales presentation skill dengan kinerja wiraniaga property. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.

Kolb, D. A. (1965). Achievement motivation training for underachieving high school boys. Journal of Personality and Social Psychology, 2, 783-792.

Lopez, B. (2008). The efficacy of an achievement motivation program (Doctoral dissertation Texas A&M University-Corpus Christi). Available from ProQuest Dissertations and Theses database. (UMI No. 3322113)

Mangkunegara, A. P. (2008). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mariam, R. (2009). Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan sebagai variabel intervening (studi pada kantor pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia). Tesis pada Universitas Diponegoro Semarang.

Moekijat. (1981). Motivasi dan pengembangan management. Bandung: Penerbit Alumni.

McClelland, D. (1961). The achieving society. New York, NY: Irvington Publishers, Inc.

McGinnis, A. L. (1991). Menumbuhkan motivasi, memupuk semangat, memetik yang terbaik. Jakarta: Pustaka Tangga.

Musa, S. (2006). Hubungan personal selling (penjualan perorangan) dengan volume penjualan. Skripsi diterbitkan, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Mutter, I. F. K (2006). Stress kerja dan motivasi berprestasi (n-Ach) pada pengajar lembaga pendidikan computer X di Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.
Narmada. (2008). Pelatihan motivasi berprestasi (Achievement Motivation Training). Diunduh 16 Maret 2013 dari

http://narmada.blogdetik.com/2008/11/25/pelatihan-motivasi-berprestasiachivement-motivation-training/

Putri, L. T. (2004). Analisis faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi kinerja tenaga pemasaran di PT. Avon Indonesia cabang Bogor. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor.

Prasetyo, I. (2008). Peningkatan motivasi berprestasi (need for achievement) warga belajar program pendidikan kecakapan hidup (life skills) melalui model pembelajaran berbasis masalah. Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung.

Pratama, A. N. (2012). Pengaruh pelatihan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan bagian penjualan PT. Astragraphia TBK. Diunduh 23 Maret 2013 dari https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:4cPaKt5jnn8J:batik.imtelkom.ac.id/pustaka/files/16232/jurnal/pengaruh-pelatihan-kerja-dan-motivasiterhadap-kinerja-karyawan-bagian-penjualan-pt-astragraphia-tbk-.pdf+Pengaruh+pelatihan+kerja+
dan+motivasi+terhadap+kinerja+karyawan+
bagian+penjualan+PT.+Astragraphia+TBK.&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEEShfCyxgAb_Gdcw_
C7p3Hdm09NzqhqsN6F759eOaudb6oNX36iuy8
wPvIgoAxWBLWLEDl2srU0Ma1ZnZSiczQ_
YZau9FSNreE6JvgBFudQUKTkVDphuJiOct
BJkbEQ5PyWJTQ-x4&sig=AHIEtbRaQFNPey-XzytJZk44XQZMHg_QjA

Rohmawati, A. (2005). Hubungan antara perceived distributive justice, kepuasan kerja dengan motivasi berprestasi. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.

Ryals, K. (1975). Achievement motivation training for low-achieving eighth and tenth grade boys. Journal of Experimental Education, (44)2, 47-51.

Satria. (2008). Definisi atau pengertian Multi Level Marketing. Diunduh 17 Januari 2013 dari http://id.shvoong.com/businessmanagement/marketing/2179799-definisi-atau-pengertian-multi-level/.

Simorangkir, F. S. N. (2003). Pengaruh pelatihan motivasi berprestasi terhadap kinerja. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.

Smith, R. (1973). Achievement motivation and achievement motivation training. In R. Smith & G. Walz (Eds.), Developing students’ potentials (pp. 5-17). Washington, DC: Education Resources Division Capitol Publications, Inc.

Smith, R. L. (2011). Achievement motivation training: An evidence-based approach to enhancing performance. Retrieved from http://counselingoutfitters.com/vistas/vistas11/Article_56.pdf

Surjono, R. F. (2009). Hubungan antara motivasi sosial dan kinerja pada fasion salesman. Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.

Yulia, Y. V. (2010). Efektivitas pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) dengan pendekatan spiritual terhadap peningkatan efikasi diri mahasiswa tingkat awal dalam penyesuaian akademik. Skripsi diterbitkan,
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri, Yogyakarta.
Published
2013-09-20