PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN SWAMEDIKASI OLEH APOTEKER DI BEBERAPA APOTIK WILAYAH SIDOARJO

  • Vira Chandra Dewi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
  • Doddy de Queljoe Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
  • Lisa Aditama Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Abstract Views: 992 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 2861 times

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Menurut hasil Riskesdas (2013) sebanyak 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi, terdapat obat keras, obat bebas, antibiotika, obat tradisional dan obat-obat yang tidak teridentifikasi. Apotik dan took obat/warung merupakan sumber utama mendapatkan obat rumah tangga dengan proporsi masing-masing 41% dan 37,2% serta 23,4% rumah tangga memperoleh obat langsung dari tenaga kesehatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pasien terhadap pelayanan swamedikasi oleh Apoteker di apotik. Penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling, sampel yang digunakan sebanyak 100 pasien yang melakukan swamedikasi, diperoleh dari sepuluh apotik di wilayah Sidoarjo yang Apotekernya memberikan pelayanan swamedikasi secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi mengenai pelayanan konsultasi swamedikasi oleh apoteker dikategorikan kurang baik (<60%), sedangkan persepsi pasien mengenai saran dan peran apoteker dalam pelayanan swamedikasi dikategorikan cukup baik (antara 60-80%).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Angki, P., Harianto, Sudibjo, S., 2004, Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Farmasi, Majalah Ilmu Kefarmasian, 1 (2): 102 – 115

Blenkinsopp, A., Paxton, P., Blenkinsopp, J., 2009, Symptoms in the Pharmacy - A Guide to the Management of Common Illness 6th ed, Oxford: Blackwell Publishing Ltd

Bornman, S., Truter, L., Venter, D.J.L., 2006, Public perception of community pharmacists in South Africa: a preliminary study, Health SA Gesondheid, 11(3): 27-40

CHUI, WK & LI, SC, 2005: Advice-giving on self-medication: Perspectives of community pharmacists and consumers in Singapore, Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics, 30(3):225-231

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik, Jakarta

Fakeye, T.O., Adisa, R., Showande, S.J.S., 2012, Attitude and Opinion of Nigerian Community Pharmacists to Self Medication Practices, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 6(15): 1147-1152

Harianto, Khasanah, N., Supardi, S., 2005, Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta, Majalah Ilmu Kefarmasian, 2,1, p.12-21

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Lwanga, S.K., Lemeshow, S., Hosmer Jr, D.W., Klar, J., 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

PAHO, 2004, Drug Classification: Prescription and OTC Drugs, PAHO p. 1-2

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 919/MENKES/PER/VX/I993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep Dokter

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, 2009, Jakarta
Published
2018-03-01