PENGEMBANGAN MODUL EMPATI SISWA BAGI GURU DI SEKOLAH INKLUSI

  • Dessy Sagita Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 237 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 705 times
Keywords: Sekolah Inklusi, Empati Siswa, Siswa Berkebutuhan Khusus

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pegetahuan dan keterampilan guru dalam meningkatkan empati siswa di sekolah inklusi. Intervensi pada penelitian ini berupa modul empati siswa yang dibuat sebagai pedoman bagi guru untuk membantu meningkatkan empati siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus. Materi dalam modul dibagi menjadi dua, modul pertama membahas tentang pengetahuan tentang siswa berkebutuhan khusus dan modul kedua membahas tentang strategi meningkatkan empati siswa. Modul yang dibuat telah melalui proses evaluasi dari pakar/ahli dalam Psikologi Pendidikan serta anak berkebutuhan khusus dan modul telah direvisi sebelum didiseminasikan pada guru di sekolah inlusi “X”. Partisipan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan tiga guru kelas (guru kelas 1 dan 2) yang memiliki siswa berkebutuhan khusus di dalam kelas di sekolah inklusi “X”. Partisipan menilai modul ini sudah cukup lengkap dan sesuai dengan kebutuhan yang ada serta bermanfaat untuk menambah pengetahuan guru tentang anak berkebutuhan khusus dan mengenai cara meningkatkan empati siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus. Kelemahan dalam modul ini ada pada bentuk tulisan yang berbeda-beda.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, M. (1997). Orthopaedagogik Anak Luar Biasa. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.

Avramidis, E., and Norwich, B. (2002). Teachers' Attitudes towards Integration/Inclusion: a Review of the Literature. European Journal of Special Needs Education.

Azwar, S. (2010). Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya (Edisi ke 2). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Brown, Nina W. 2011. Psychoeducational Groups 3rd Edition: Process and Practice. New York: Routledge Taylor & Francis Group.

Delphi, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusi. Bandung: Refika Aditama.

Davison, Gerald., Neale, John. 1997. Abnormal Psychology. Wiley&Son.

Duska Ronald, Whelan Marielen. (1997). Moral Development , Aguide to Piaget and Kohlberg. Newyork: Gill and Macmillan.

Effendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.

Emawati. (2008). Mengenal Lebih Jauh Sekolah Inklusi. Pedagogik Jurnal Pendidikan.

England, Joan T. (1992). Pluralisme and Education:Its Meaning and Method. Diunduh dari http://www.ed.gov/database/ ERIC Digest/ede347494.htn.

Frederickson, N dan Tony. C. (2009). Special Educational Needs, Inclusion and Diversity 2rd Edition. New York: McGraw-Hill.

Handojo. (2008). Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Reguler, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: Buana Ilmu Populer.

Heward W. dan Orlansky M. (2000). Exceptial Children (4th ed). New York: Macmillan.

Irwanto, Kasim Eva Rahmi, dkk. (2010). Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di Indonesia. Pusat Kajian Disabilitas. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Jakarta.

Isenberg, Joan P., Jalongo, Mary R. (1993) Creative Expression in the Early Childhood Curriculum. New York: Merril.

Kohut, H. (1997). The Restoration of the Self. New York: International University Press.

Locker, T. & Gregsom, O. (2005). Managing Stress: Mengatasi Stress Secara Mandiri. Jogjakarta : BACA.
Published
2016-03-01