MEMBANGUN PROFESIONALISME SEBAGAI BUDAYA ORGANISASI MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN WAKTU DAN KOMUNIKASI ASERTIF SEBAGAI SARANA UNTUK MENYEIMBANGKAN KEHIDUPAN KERJA DAN PRIBADI

  • Cynthia Meisa Nur Humaira Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
  • Verina Halim Secapramana Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
  • V. Heru Hariyanto Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 964 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1225 times
Keywords: profesionalisme, keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi, manajemen waktu, komunikasi asertif

Abstract

Budaya organisasi yang bersifat profesional dapat dijadikan sebuah strategi dalam persaingan bisnis di era globalisasi saat ini. Dalam menunjang munculnya sikap profesionalisme, maka kualitas kehidupan kerja karyawan perlu menjadi perhatian bagi organisasi. Salah satu dimensi dari kualitas kehidupan kerja adalah keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi dan hal tersebut menjadi fokus penelitian berdasarkan dari kebutuhan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu para karyawan PT X untuk dapat bersikap profesional di lingkungan kerja melalui keterampilan manajemen waktu dan komunikasi asertif sehingga hal tersebut dapat membantu mereka dalam menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadinya. Terdapat 16 orang yang menjadi peserta pelatihan dan pemilihan subjek menggunakan convenience sampling method. Subjek pelatihan merupakan karyawan PT X yang memiliki jabatan sebagai kepala bagian, kepala seksi, dan kepala regu. Hasil dari pelatihan adalah terdapat peningkatan pemahaman antara sebelum dan sesudah pelatihan terkiat dengan pentingnya penerapan nilai budaya organisasi, makna kerja, dan manajemen waktu di lingkungan kerja serta komunikasi asertif di lingkungan keluarga. Akan tetapi, tujuan pelatihan dalam aspek skill belum terpenuhi karena pertanyaan dalam proses follow up kurang menggali tentang hal tersebut. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiharjo, A. (2004). Peran strategi sumber daya manusia menghadapi persaingan global. In Munandar, A. S., Sjabadhyni, B., & Wutun, R. P. (Ed.). Peran budaya organisasi dalam peningkatan unjuk kerja perusahaan. Depok: Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Cascio, W. F. (1999). (4th Ed). Costing human resources: The financial impact of behavior in organization. Ohio: Thomson Rights.

Flamholtz, E. G., & Randle, Y. (2013). Corporate culture: The ultimate strategic asset. Diuduh dari http://books.google.com

Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of conflict between wok and family roles. The Academy Management Review, 10(1), pp. 76-88. Diunduh dari http://www.jstor.org/stable/258214

Hasibuan, A. (2012). Manajemen perubahan, pp. 56-57. Diunduh dari http://books.google.com

Herujito, Y. M. (2001). Dasar-dasar manajemen, pp. 7-8. Diunduh dari http://books.google.com

Institute Leadership of Management. (2007). (5th Ed). Achieving objectives through time management, pp. 2. Diunduh dari http://books.google.com

Rantanen, J., Kinnunen, U., Mauno, S., & Tillemann, K. (2011). Chapter 2: Introducing theoretical approaches to work-life balance and testing a new typology among professionals, doi: 10.1007/978-3-642-16199-5_2

Rethinam, G. S., & Ismail, M. (2008). Constructs of quality of work life: A perspective information and technology professionals. European Journal of Social Sciences, 7(1), pp. 58-70.

Schwartz, A. E. (2006). Assertiveness: Responsible communication, pp. 21. Diunduh dari http://books.google.com

Theunissen, B., Van Vuuren, L. J., & Visser, D. (2003). Communication of job-related information and work family conflict in dual-carrer couples. SA Journal of Industrial Psychology. 29(1), pp. 18-25.
Published
2016-03-01