EKSEKUSI YANG DIDASARKAN PADA SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan eksekutorial Sertipikat Hak Tanggungan manakala terjadi perselisihan jumlah utang jika debitur wanprestasi, dan pelaksanaan eksekusi Sertipikat Hak Tanggungan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa Akta Sertipikat Hak Tanggungan tidak mempunyai kekuatan eksekutorial manakala terjadi perselisihan jumlah utang jika debitur wanprestasi, juga tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil tindakan dengan parate eksekusi. Badan Pertanahan Nasional bukanlah suatu lembaga yang ada dalam lingkup peradilan, sehingga tidak mempunyai kewenangan untuk menerbitkan grosse akta, sekalipun undang-undang mengatur demikian. Kesimpulan dan implikasinya adalah banyak kendala dalam pelaksanaan eksekusi Sertipikat Hak Tanggungan, untuk itu perlu adanya suatu petunjuk pelaksana dan adanya suatu kesepakatan bersama antara Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional dengan Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan tertinggi untuk menerbitkan Surat Edaran yang ditujukan kepada Badan Pertanahan Nasional dan Bank mengenai kekuatan sertipikat hak tanggungan sebagai dasar ekskusi hak tanggungan.
Downloads
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.