PENYEBAB HARGA DAGING SAPI LOKAL LEBIH TINGGI DARI HARGA DAGING SAPI IMPOR SERTA CARA MENGUBAH KESENJANGAN HARGA

  • Thomas Yusar Getaevan Jurusan Ilmu Ekonomi / Universitas Surabaya
Abstract Views: 897 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 2337 times
Keywords: Beef Supply Chain, Market Type, Imported Beef, Local Beef, Efficiency

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dimaksudkan untuk mengentahui faktor-faktor apa penyebab dari harga daging sapi lokal lebih tinggi dibandingkan harga daging sapi impor serta solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini diteliti mengenai rantai pasokan daging sapi serta pelakunya, identifikasi jenis pasar dari setiap segmen dalam rantai pasokan daging sapi, pengaruh daging sapi impor terhadap daging sapi lokal, dan masalah efisiensi peternak sapi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa masalah ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran menjadi masalah utama dari harga daging sapi lokal yang lebih tinggi dibandingkan harga daging sapi impor. Keberadaan daging sapi impor tidak terlalu berperngaruh terhadap penurunan harga daging sapi lokal. Efisiensi menjadi salah satu faktor kunci penyebab produksi peternak indonesia belum maksimal dan menyebabkan kenaikan harga daging sapi.

Kata Kunci : Rantai Pasokan Daging Sapi, Jenis Pasar, Daging Sapi Impor, Daging Sapi Lokal , Efisiensi

Abstract - This research is intended to know what factors cause of local beef price is higher than import price of imported beef and solution to solve the problem. In this research has been research about the beef supply chain as well as the perpetrators, the identification of the market type of each segment in the beef supply chain, the effect of imported beef, on local beef, and the efficiency issue of cattle ranchers in Indonesia. The results of this research had founded that the problem of imbalance between demand and supply became the main problem of higher local beef prices than imported beef price. The presence of imported beef has little impact on the decline in local beef prices. Efficiency to be one of the key factors causing the production of Indonesian breeder has not been maximal and caused the increase of beef price.

Keywords: Beef Supply Chain, Market Type, Imported Beef, Local Beef, Efficiency

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amanda, R. (2010). Analisis Efisiensi Teknis Bidang Pendidikan Dalam Implementasi Model Kota Layak Anak. Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Australian Country Choice Grup. About Us Our Properties. http://www.accbeef.net.au: http://www.accbeef.net.au/about-us/ourproperties. Diunduh Pada : 6 Juni 2018

Badan Pusat Statistik (BPS). (2013). Sensus Pertanian, Jumlah Rumah Tangga Usaha Peternakan Menurut Wilayah Dan Jenis Ternak. Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS).

Bulog.Daging.http://www.bulog.co.id.http://www.bulog.co.id/bisnisdaging.php. Diunduh Pada : 6 Juni 2018

Gapuspindo. Tentang Kami dan Anggota. http://gapuspindo.org/.http://gapuspindo.org/tentang-kami/. Diunduh Pada : 6 Juni 2018

Hadiwijoyo, A. (2009). Analisis Permintaan dan Penawaran Domestik Daging Sapi Indonesia. Skripsi. Bogor:. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Hutabarat, B. (2008). Analisa Notifikasi Dalam Kerangka Modalitas Perjanian WTO. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Ilham, N. (2001). Analisis Penawaran dan Permintaan Daging Sapi Di Indonesia. Bogor: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Jaffa. Tentang Santori. https://www.japfacomfeed.co.id. https://www.japfacomfeed.co.id/id/product-and-services/beef-cattle. Diunduh Pada : 6 Juni 2018

Kementerian Keuangan. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi dalam Negeri. Jakarta : Pusat Kebijakan Perdagangan dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan.

Kementerian Pertanian. (2014). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.

(2015). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.

(2016). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.

Republik Indonesia. (1996). Undang-undang No 7 Tahun 1996 Tentang Pangan. Presiden Republik Indonesia. Jakarta

(1998). Keputusan Menteri Industri dan Perdagangan no 155/mpp/kep/2/1998. Presiden Republik Indonesia. Jakarta

Sutoyo, S. (2003). Sekilas WTO (World Trade Organization). Jakarta : Direktorat Perdagangan Dan Perindustrian Multilateral, Ditjen Multilateral Ekonomi Keuangan Dan Pembangunan.

The Australian Lot Feeders’ Association. (n.d.). About The Australian Feedlot Industry. http://www.feedlots.com.au. http://www.feedlots.com.au/industry/feedlot-industry/about. Diunduh Pada : 6 Juni 2018

World Bank. World Bank Commodity Price Data (The Pink Sheet). http://www.worldbank.org.http://www.worldbank.org/en/research/commodit y-markets. Diunduh Pada : Diunduh Pada : 6 Juni 2018

World Trade Organization. Agriculture:explanation Introduction.https://www.wto.org.https://www.wto.org/english/tratop_e/agric_e/ag_intro01_intro_e.htm. Diunduh Pada : Diunduh Pada : 6 Juni 2018

Yuniartha, L. (2017). Penetapan HET Daging Beku Tak Mampu Goyang Harga Daging Segar. http://www.tribunnews.com: http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/13/penetapan-het-daging-bekutak-mampu-goyang-harga-daging-segar. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
Published
2019-09-01