PENYEBAB HARGA DAGING SAPI LOKAL LEBIH TINGGI DARI HARGA DAGING SAPI IMPOR SERTA CARA MENGUBAH KESENJANGAN HARGA
Abstract
Abstrak - Penelitian ini dimaksudkan untuk mengentahui faktor-faktor apa penyebab dari harga daging sapi lokal lebih tinggi dibandingkan harga daging sapi impor serta solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini diteliti mengenai rantai pasokan daging sapi serta pelakunya, identifikasi jenis pasar dari setiap segmen dalam rantai pasokan daging sapi, pengaruh daging sapi impor terhadap daging sapi lokal, dan masalah efisiensi peternak sapi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa masalah ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran menjadi masalah utama dari harga daging sapi lokal yang lebih tinggi dibandingkan harga daging sapi impor. Keberadaan daging sapi impor tidak terlalu berperngaruh terhadap penurunan harga daging sapi lokal. Efisiensi menjadi salah satu faktor kunci penyebab produksi peternak indonesia belum maksimal dan menyebabkan kenaikan harga daging sapi.
Kata Kunci : Rantai Pasokan Daging Sapi, Jenis Pasar, Daging Sapi Impor, Daging Sapi Lokal , Efisiensi
Abstract - This research is intended to know what factors cause of local beef price is higher than import price of imported beef and solution to solve the problem. In this research has been research about the beef supply chain as well as the perpetrators, the identification of the market type of each segment in the beef supply chain, the effect of imported beef, on local beef, and the efficiency issue of cattle ranchers in Indonesia. The results of this research had founded that the problem of imbalance between demand and supply became the main problem of higher local beef prices than imported beef price. The presence of imported beef has little impact on the decline in local beef prices. Efficiency to be one of the key factors causing the production of Indonesian breeder has not been maximal and caused the increase of beef price.
Keywords: Beef Supply Chain, Market Type, Imported Beef, Local Beef, Efficiency
Downloads
References
Australian Country Choice Grup. About Us Our Properties. http://www.accbeef.net.au: http://www.accbeef.net.au/about-us/ourproperties. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
Badan Pusat Statistik (BPS). (2013). Sensus Pertanian, Jumlah Rumah Tangga Usaha Peternakan Menurut Wilayah Dan Jenis Ternak. Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS).
Bulog.Daging.http://www.bulog.co.id.http://www.bulog.co.id/bisnisdaging.php. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
Gapuspindo. Tentang Kami dan Anggota. http://gapuspindo.org/.http://gapuspindo.org/tentang-kami/. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
Hadiwijoyo, A. (2009). Analisis Permintaan dan Penawaran Domestik Daging Sapi Indonesia. Skripsi. Bogor:. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Hutabarat, B. (2008). Analisa Notifikasi Dalam Kerangka Modalitas Perjanian WTO. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Ilham, N. (2001). Analisis Penawaran dan Permintaan Daging Sapi Di Indonesia. Bogor: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Jaffa. Tentang Santori. https://www.japfacomfeed.co.id. https://www.japfacomfeed.co.id/id/product-and-services/beef-cattle. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
Kementerian Keuangan. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi dalam Negeri. Jakarta : Pusat Kebijakan Perdagangan dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan.
Kementerian Pertanian. (2014). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
(2015). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
(2016). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. Jakarta : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Republik Indonesia. (1996). Undang-undang No 7 Tahun 1996 Tentang Pangan. Presiden Republik Indonesia. Jakarta
(1998). Keputusan Menteri Industri dan Perdagangan no 155/mpp/kep/2/1998. Presiden Republik Indonesia. Jakarta
Sutoyo, S. (2003). Sekilas WTO (World Trade Organization). Jakarta : Direktorat Perdagangan Dan Perindustrian Multilateral, Ditjen Multilateral Ekonomi Keuangan Dan Pembangunan.
The Australian Lot Feeders’ Association. (n.d.). About The Australian Feedlot Industry. http://www.feedlots.com.au. http://www.feedlots.com.au/industry/feedlot-industry/about. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
World Bank. World Bank Commodity Price Data (The Pink Sheet). http://www.worldbank.org.http://www.worldbank.org/en/research/commodit y-markets. Diunduh Pada : Diunduh Pada : 6 Juni 2018
World Trade Organization. Agriculture:explanation Introduction.https://www.wto.org.https://www.wto.org/english/tratop_e/agric_e/ag_intro01_intro_e.htm. Diunduh Pada : Diunduh Pada : 6 Juni 2018
Yuniartha, L. (2017). Penetapan HET Daging Beku Tak Mampu Goyang Harga Daging Segar. http://www.tribunnews.com: http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/13/penetapan-het-daging-bekutak-mampu-goyang-harga-daging-segar. Diunduh Pada : 6 Juni 2018
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.