NILAI ANAK PADA IBU DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI TINGGI DITINJAU DARI ETNIS JAWA

  • Mellyarth Della Prasanti Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 557 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 470 times
Keywords: Nilai Anak, Sosial Ekonomi Tinggi, Etnis Jawa

Abstract

Nilai anak merupakan cara pandang orang tua terhadap anak. Salah satu hal yang mewarnai nilai anak yang dimiliki ibu adalah kondisi sosial ekonomi dan latar belakang budaya ibu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran nilai anak pada ibu beretnis jawa dengan status sosial ekonomi tinggi. Peneliti mengambil sebanyak 60 subjek dengan penghasilan minimal 20 juta dan pengeluaran minimal 7 juta. Usia subjek adalah usia yang memasuki tahap middle adulthood yaitu 35-60 dan memiliki anak pada tahap usia emerging adulthood yaitu 17-22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 subjek sebanyak 63,3% ibu menilai anak dengan nilai anak gabungan psikologis, sosial dan ekonomis. Hal yang lebih banyak mewarnai nilai anak yang dimiliki ibu adalah nilai kebudayaan jawa terutama dalam hal nerimo, menghormati orang tua dan sopan santun yang diterapkan ibu dalam dirinya dan ditanamkan kepada anak.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggarani, A. L. (2012). Anda orang tua atau tukang paksa. Diunduh 18 maret 2012 dari : http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/02/29/anda-orangtua-atau-tukang-paksa/


Atmoko, A & Setiono, K. (2004). Nilai anak, identitas vokasional, dan gaya pengasuhan pada petani pesanggem (penggarap lahan hutan) di masyarakat pinggiran hutan zona penyangga taman nasional bromo- tengger- semeru, kabupaten malang, jawa timur (studi perspektif psikologi perkembangan antar generasi). Jurnal Psikologi Vol. 13 No (1).


Carr, A. (2001). Family therapy : concepts, process, and practice. England : John Wiley & sons ltd.


Hernawati N, Tanziha I, & Hastuti D.(2003). Nilai anak dan pengasuhan berdasarkan gender pada anak usia 2-3 tahun di kota Bogor . Jurnal media gizi dan keluarga 27 (2): 17- 24.


Geertz, H. (1982). Keluarga jawa (Hersri, pengalih bhs.). Jakarta: Grafiti


Goldenberg, I. 2000. Family therapy an overview. Belmont; brooks/ cole.


Gunarsa, S.D dan Gunarsa, Y.S.D. (2001). Psikologi praktis anak remaja dan keluarga. Jakarta : BPK Gunung Mulia


Gunawan, I. 2010. Motivasi kerja guru tidak tetap di berbagai sma swasta di kota semarang.Unversitas Diponegoro, Semarang


Koentjaraningrat.(2007). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan .


Kohlmann. (2002). Fertility in a cross-cultural view: the value of children reconsidered. Max planck institute for demographic research, Germany.


Lestarini. W. (2007). Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pemilihan moda transportasi untuk perjalanan kerja. Universitas Diponegoro, Semarang.


Makoshi, N. & Trommsdorff, G. (2002). Value of children and mother-child relationship in japan: comparison with germany. Pabs science, pp 109- 122.


Matios, G. J. (2005). Perbedaan nilai anak bagi orang tua etnis cina kota dan desa (skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.


Monks, F.J, Knoers, A.M.P dan Haditono, S.R. (2004). Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press


Nopianoor. E, E. Geliat ekonomi kelas menengah. Diunduh 21 april 2012 dari: http://banjarkab.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=133:geliat-ekonomi-kelas-menengah&catid=47:artikel-sumbangan

Suckow, J & Klaus, D.(2002). Value of children in six culture. Masaryk university, Turkey

Supono, H.S.E. (2007). Perilaku agresif pada remaja putri yang berbeda status sosial ekonomi (skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, Jakarta


Suseno, F. M. (1985). Etika jawa : sebuah analisa filsafati tentangkebijaksanaan hidup jawa. Jakarta: Gramedia.


Sutanto F.L. (2011). Parental awareness dan value of children (skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya


Gunawan, I. 2010. Motivasi kerja guru tidak tetap di berbagai sma swasta di kota semarang. Unversitas Diponegoro, Semarang
Published
2013-03-01