PERBEDAAN TINGKAT RELIGIUSITAS DAN SIKAP TERHADAP SEKS PRANIKAH ANTARA PELAJAR YANG BERSEKOLAH DI SMA UMUM DAN SMA BERBASIS AGAMA

  • Fanny Ariyandini Putri Universitas Surabaya
Abstract Views: 3236 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 3115 times
Keywords: tingkat religiusitas, sikap terhadap seks pranikah, pelajar SMA umum, pelajar SMA berbasis agama

Abstract

Fenomena seks pranikah yang terjadi di masyarakat sekarang sudah menjalar di kalangan pelajar SMP dan SMA. Minimnya pendidikan agama di sekolah dinilai menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka praktik seks pranikah pada remaja di Indonesia karena pendidikan agama dapat meningkatkan tingkat religiusitas pada remaja. Tingkat religiusitas dapat memunculkan sikap mendukung atau tidak mendukung terhadap seks pranikah Daradjat (dalam Ritandiyono & Andisti, 2008). Praktik pendidikan agama di Indonesia saat ini hanya mengutamakan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan konatif-volitif yaitu kemauan untuk mengamalkan, sehingga terjadi kesenjangan antara pengetahuan tentang agama yang dimiliki dengan pengamalan ajaran agama yang telah diterima (Bukhori, dalam Lobud 2007). Di Indonesia, terdapat dua tipe sekolah yaitu sekolah umum dan sekolah berbasis agama. Perbedaan dari dua sekolah ini adalah pada sekolah berbasis agama tidak hanya menitikberatkan pada pengetahuan namun juga menitikberatkan pada peningkatan keimanan serta ketaqwaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat religiusitas dan sikap terhadap seks pranikah pada pelajar yang bersekolah di SMA umum dan SMA berbasis agama.Penelitian dilakukan pada 396 pelajar, yang terdiri dari 198 pelajar yang SMA umum dan 198 pelajar SMA berbasis agama. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tingkat religiusitas dan angket sikap terhadap seks pranikah. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan statistik non parametrik U Mann Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat religiusitas antara pelajar di SMA umum dan SMA berbasis agama dengan nilai p=0,257 (> 0,05). Sedangkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap terhadap seks pranikah antara pelajar SMA umum dan SMA berbasis agama dengan p = 0,000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa perlunya pendidikan seksual yang tidak hanya berdasarkan pendidikan agama, namun juga dengan memberikan muatan-muatan informasi seputar seksualitas yang akurat serta pemberian pendidikan agama yang dapat menyelaraskan aspek kognitif dan afektif pelajar dengan metode pembelajaran yang menuntut pelajar untuk aktif, kreatif, mandiri dan menyenangkan

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2012-09-02