PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL BEING IBU DITINJAU DARI STATUS BEKERJA IBU

  • Jessy Imelda Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 1898 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1703 times
Keywords: subjective well being ibu, status bekerja ibu

Abstract

Maternal merupakan peran keibuan, hal ini tentu dialami oleh wanita yang sedang menjadi ibu. Subjective well being merupakan proses individu mempersepsikan dirinya melalui reaksi berupa pengalaman perasaan (mood) dan penilaian evaluatif tentang kualitas hidup secara keseluruhan. Berarti subjective well being pada ibu yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merupakan proses ibu mempersepsikan dirinya melalui reaksi-reaksi, berupa pengalaman perasaan baik menyenangkan atau tidak dan penilaian secara keseluruhan dalam menjalankan peran keibuan, yang dalam penelitian ini disebut peneliti sebagai subjective well being of maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan subjective well being of maternal ditinjau dari status bekerja ibu baik bekerja full time, part time, dan tidak bekerja. Subjek penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah memiliki anak sekolah berusia 3-9 tahun dan memiliki usia perkawinan 5-10 tahun. Pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan angket yang peneliti adaptasi dari alat ukur yang sudah pernah digunakan pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Hapsari (2010) yang mengacu pada aspek Diener, Suh, Lucas, dan Smith (1997) dan menyesuaikan dengan karakteristik maternal. Peneliti juga menggunakan uji beda non parametrik Kruskal Wallis sebagai teknik analisis data dalam uji hipotesis pada penelitian kali ini sehingga didapati hasil asymp sig. 0,464>0,05. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan subjective well being of maternal ditinjau dari status bekerja ibu baik bekerja full time, part time, dan tidak bekerja. Ketiga variabel tersebut sama-sama mayoritas memiliki tingkat subjective well being ibu kategori sangat tinggi. Jika dilihat berdasarkan mean antar ketiga variabel maka subjek bekerja full time lebih sejahtera daripada subjek bekerja part time dan subjek tidak bekerja karena memiliki nilai mean paling tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

_.(2012, 29 maret). Ibu bekerja, fokus karir atau anak. Diunduh 2 April 2012, dari http://www.psikologizone.com/ibu-bekerja-fokus-karir-atau-anak/065115955


Anogara, P., (2001). Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta


Borjas, George J., (2008). Immigration labor market outcomes in the native elderly population. Unduh 1 juni 2012, dari http://www.nber.org/programs/ag/rrc/08-10%20Borjas%20FINAL.pdf


Buehler, C. dan O’Brien, M. (2011). Mothers’ part time employment: Associations with mother and family well-being. Journal of Family Psychology, 25(6), 895-906.


Carpenito, Lynda J. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis (9th ed.). (Ahli bahasa. Mardella, Eka A. & Issuryanti, M.). Jakarta: EGC.


Chatterji, P., Markowitz, S., & Gunn, J. B. (2011). Early maternal employment and family wellbeing. Working Paper, 11, 1-48.


Churchill, G. A. (2005). Dasar-dasar riset pemasaran. Unduh 15 Oktober 2011, dari http://books.google.co.id/books?id=bBN9elNsNaYC&printsec=frontcover


Dewi, Marishka C. (2004). Ibu, kamu dan jarak. Unduh 9 September 2012, dari http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/Ibu,%20Kamu%20dan%20Jarak.pdf


Diener, Lucas, Schimmack, & Helliwell (2009). Well-being public for policy. New York: Oxford University Press.


Dirgayunita, A. (2006). Penyesuaian diri wanita dewasa madya terhadap tugas-tugas perkembangannya. Unduh 9 September 2012, dari http://eprints.umm.ac.id/10607/1/PENYESUAIAN_DIRI_WANITA_DEWASA_
MADYATERHADAP_TUGAS.pdf


Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Yulia S. D. (2004). Psikologi praktis: anak, remaja, dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.


Hair, J. f., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., Tatham, R. L. (2006). Multivariate Data Analysis (6th ed.). Upper Saddle Rifeer: Pearson Education.


Kartono, K. (2007). Psikologi wanita mengenal wanita sebagai ibu dan nenek 2. Bandung: Mandar Maju. Lab. Pusat Data Hukum Fak. Hukum UAJY. (2006). Himpunan lengkap undang-undang bidang perburuhan. Yogyakarta: Andi.


Meydianawathi, Luh G., (2005). Kajian aktivitas ekonomi buruh angkut perempuan di pasar Bandung. Unduh 5 Agustus 2012, dari http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/4%285%29.pdf


Mitchell, Darcy B., Hauser-Cram, P. (2008). The well-being of mothers of adolescents with developmental disabilities in relation to medical care utilization and satisfaction with health care. Unduh 2 September 2012, dari http://www.bc.edu/content/dam/files/schools/lsoe/pdf/EICS/WellBeingOfMothersofAWDDRelation
ToMedicalCare.pdf


Moyo, Kathryn R. (2008). Maternal well-being, mother child interaction, and child psychosocial outcome in the context of HIV/AIDS: a literature review with a keen eye on Sub-Saharan Africa. Unduh 2 September 2012, dari http://munin.uit.no/bitstream/handle/10037/1761/thesis.pdf?sequence=1


Orsmond, Gael I., Seltzer, Marsha M., Krauss, Marty W., Hong J., (2003). Behavior problems in adults with mental retardation and maternal well-being: examination. Unduh 5 Juni 2012, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12780337


Patterson, Martha P., (2000). The new working women guide’s to retirement planning: saving and investing now for a secure future. Philadelpia: University of Pennsylvania Press.


Pillemer, K., & McCartney, K. (Eds.) (1991). Parent-child relations throughout life. Hillsdale, NJ: Erlbaum.


Rosenfeld, Michael J. (2007). The Age of Independence: Interracial Unions, Same-Sex Unions, and the Changing American Family. Cambridge, Mass.: Harvard University Press.


Santrock, J. W. (1995). Life span development perkembangan masa hidup. 5th ed. Penerjemah Staff Pengajar Universitas Airlangga Surabaya dan Depdiknas. Jakarta: Erlangga.


Supendy, E. (2011). Ibu pahlawan rumah tangga. Unduh 15 Maret 2012, dari http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/22/ibu-pahlawan-rumah-tangga/


Suyanto. (2010). Aktualisasi pendidikan karakter mengawal masa depan moralitas anak. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional.


Tarigan, AHZ.,(2011). Pengaruh status bekerja ibu terhadap kemandirian dan prestasi belajar remaja akhir. Unduh 1 Juni 2012, dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22837/6/Abstract.pdf


Van Bastelaer, A., G. Lemaitre, & P. Marianna. (1997). “The Definition of Part-Time Work for the Purpose of International Comparisons”, OECD labour market and social policy occasional papers no.22. Unduh 28 Agustus 2012, dari http://dx.doi.org/10.1787/132721856632


Walls, Jill K., (2010). Implications of intensive mothering beliefs for the well-being of full-time employed mothers of infants: motherating effects of childcare satisfaction and wprkplace flexibility. Unduh 11 Juli 2012, dari http://libres.uncg.edu/ir/uncg/f/Walls_uncg_0154D_10325.pdf
Published
2013-03-01