KONSTRUKSI KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PENDIDIK BERBASIS NILAI-NILAI SEMAR

  • Josephine Poedjianto Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Surabaya, Surabaya-Indonesia
  • Bonnie Soeherman Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Surabaya, Surabaya-Indonesia
Abstract Views: 498 times
PDF Downloads: 492 times
Keywords: the code of ethics, educator accountants, semar values, kode etik, akuntan pendidik, nilai-nilai semar

Abstract

Abstract Until recently, accounting education only focuses on hard skills without prioritizing moral and ethical aspects. As a result, many accountants are money-oriented, and they do things that violate the code of ethics. To solve these problems, changes must be initiated from the educator accountants who have a crucial role in instilling ethical values and becoming role models. Educator accountants need a holistic code of ethics as a guideline so that they can perform their responsibilities better, uphold moral values, and comply with the professional code of ethics. The purpose of this research is to construct the code of ethics for educator accountants based on the values of Semar puppet character. This research utilises qualitative interpretive approaches. The data were collected from various literatures, interviews, observations, and document analyses. Based on the result of this research, there are 5 principal values of Semar which are supported by 16 other values: 1) Manunggaling budhi, lathi lan pakarti sustained by honesty, fairness, openness, responsibility, and competence; 2) Dedication sustained by narima ing pandum, sincerity, temen, tawakal, patience, humility, unselfishness, and love; 3) Role model sustained by wisdom, showing and living the way of truth, and correcting wrong actions; 4) Sense of mindfulness; 5) Manunggaling kawula Gusti. This research is expected to be useful as a guideline for educator accountants in their profession.

Keywords: the code of ethics, educator accountants, semar values

 

Abstrak — Selama ini, pendidikan akuntansi berfokus pada hard skill tanpa memprioritaskan aspek moral dan etika. Akibatnya, banyak akuntan yang berorientasi pada materi dan melakukan hal-hal yang melanggar kode etik. Untuk menyelesaikan masalah- masalah ini, perubahan harus dimulai dari akuntan pendidik yang memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai etika dan menjadi figur panutan. Akuntan pendidik memerlukan kode etik yang holistik sebagai pedoman agar dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan lebih baik, menjunjung tinggi nilai moral, dan patuh terhadap kode etik profesi. Tujuan penelitian ini untuk mengkonstruksi kode etik profesi akuntan pendidik berbasis nilai-nilai tokoh wayang Semar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretif. Data dikumpulkan dari berbagai literatur, wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Penelitian ini menghasilkan konsep kode etik profesi akuntan pendidik berbasis nilai Semar. Terdapat 5 nilai utama Semar yang ditopang oleh 16 nilai lainnya: 1) Manunggaling budhi, lathi lan pakarti ditopang oleh kejujuran, keadilan, keterbukaan, tanggung jawab, dan kompetensi. 2) Pengabdian ditopang oleh narima ing pandum, keikhlasan, temen, tawakal, kesabaran, kerendahan hati, tidak egois, dan cinta kasih. 3) Suri teladan ditopang oleh kebijaksanaan, menunjukkan dan menghidupi jalan kebenaran, dan meluruskan tindakan yang salah. 4) Rasa eling 5) Manunggaling kawula Gusti. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai pedoman bagi akuntan pendidik dalam menjalankan profesinya.

Kata kunci: kode etik, akuntan pendidik, nilai-nilai semar

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, Y. & F. Amarullah. (2006). Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 3(1), 107-126.

Aripoerwo, R., U. Ludigdo, & M. Achsin. (2014). Independensi Akuntan Publik dan Pihak Terasosiasi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5 (2), 314-344.

Chua, A. (2003). World on Fire, How Exporting Free Market Democracy Breeds Ethnic Hatred and Global Instability. New York: Doubleday.

Efferin, S. (2015). Akuntansi, Spiritualitas, dan Kearifan Lokal: Beberapa Agenda Penelitian Kritis. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(3), 466-480.

Farida, W. M. (2017). Mengungkap Pemahaman Peran Akuntan Pendidik: Studi Fenomenologi. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, 7(2), 1055-1066.

Gumilang, G. S. & Atrup. (2017). Kepribadian Semar Sebagai Citra Diri Konselor. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Revitalisasi Laboratorium dan Jurnal Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum Bimbingan dan Konseling Berbasis KKNI. Malang, 4-6 Agustus 2017, hlm. 49-57.

Guritno, H. H., S. Timoer, K. Waluyo, B. Hasrinuksma, & D. M. Soedarmo. (1998). Edisi Semar. Majalah Cempala. Agustus 1998.

Haq, M. Z. (2009). Tasawuf Semar hingga Bagong: Simbol, Makna, dan Ajaran Makrifat dalam Panakawan. Bantul: Kreasi Wacana.

Hasriyanto. (2015). Konsep Manunggaling Kawula Gusti Syeikh Siti Jenar. Skripsi. Fakultas Ushuluddin’ Filsafat dan Politik, UIN Alauddin Makassar.

Hidayatullah, A. (2013). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Tokoh Wayang Semar. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Izzati, A. (2016). Nilai-Nilai Konstruk Harmoni: Perspektif Tokoh Wayang Semar. Fikrah:Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, 4(2), 261-275.

Kamayanti, A., I. Triyuwono, G. Irianto, & A. D. Mulawarman. (2011). Exploring the Presence of Beauty Cage in Accounting Education: Evidence from Indonesia. The Indonesian Journal of Accounting Research, 14(3), 273-295.

Kresna, A. (2010). Semar dan Togog: Yin Yang dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Narasi. Kumparan. (2018). 4 Akademisi Tanah Air yang Terjerat Kasus Plagiarisme.

https://kumparan.com/@kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-terjerat-kasus- plagiarisme

Maulina, R. (2019). Macam-macam Akuntan Yang Perlu Diketahui. https://www.jurnal.id/id/blog/macam-macam-akuntan-yang-perlu-diketahui/

Mayper, A. J., R. J. Pavur, B. D. Merino, & W. Hoops. (2005). The Impact of Accounting Education on Ethical Values: an Institutional Perspective. Accounting and The Public Interest, 5, 32- 55.

Meilisa F. & U. Ludigdo. (2010). Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Akuntan Pendidik di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 1(2), 223-238.

Mukmin, M. N. & H. Wulansari. (2017). Akuntabilitas Kinerja Akuntan Pendidik Berdasarkan Kompetensi Akuntan dan Etika Profesional. Jurnal Akunida, 3(2), 57-65.

Mulawarman, A. D. (2008). Pendidikan Akuntansi Berbasis Cinta: Lepas dari Hegemoni Korporasi Menuju Pendidikan yang Memberdayakan dan Konsepsi Pembelajaran yang Melampaui. EKUITAS Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 12(1), 142-158

Rasjidi, L. & I. T. Rasjidi. (2012). Pengantar Filsafat Hukum. Bandung: Mandar Madju.

Sihotang, K. (2016). Etika Profesi Akuntansi. Yogyakarta: Kanisius.

Sirajudin. (2013). Interpretasi Pancasila dan Islam untuk Etika Profesi Akuntan Indonesia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 4(3), 456-466.

Sitorus, J. H. E. (2015). Membawa Pancasila Dalam Suatu Definisi Akuntansi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(2), 254-271.

Soeherman, B. (2017). Ramayana Walmiki: Eksplorasi Holistik Sistem Pengendalian Manajemen. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 8 (1), 63-78.

Soraya, & Z. A. Farizi. (2016). Pemilihan Karir Perempuan Sebagai Akuntan Pendidik Dalam Perspektif Simone de Beauvoir: Studi Kasus pada Akuntan Pendidik Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 5(3), 216-236.

Sudardi, B. (2012). Peran dan Makna Semar Dalam Tradisi Nusantara. Surakarta: UNS Press.

Suwondo, T. (1989). Konsep Eling, Nilai Etika dalam Sastra Jawa Modern. Minggu Pagi No 46 Tahun 41. 19-25 Februari 1989.

Triyuwono, I. (2006). Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widaryanti. (2007). Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan. Fokus Ekonomi, 2 (1), 1-10.

Published
2021-11-01