KEHIDUPAN STRAIGHT EDGE MUSIK HARDCORE PADA LINGKUP MASYARAKAT
Abstract
Abstract— Hardcore becomes an interesting sub culture by many people with various negative perceptions both in terms of style and deviant behavior. Even worse, due to the negative stereotypes, the Hardcore followers become victims of violence because they are considered disturbing. Straight Edge is the lifestyle, philosophy, and movement of youth in the Hardcore music environment that adheres to clean living style. The Straight Edges contrary with how groups affect individuals. The purpose of this study is to describe the factors that make someone love Hardcore music, the impact of Hardcore music on the life of the Straight Edges, the response of the Straight Edges in responding to the negative stereotypes, and the factors that forming the Straight Edges lifestyle This research has taken used a qualitative approach through the phenomenological method. In this study, researcher used interview techniques with three informants who were divided into three types that is musicians, fans, and activists of Hardcore music programs that are Straight Edge. The results of this study indicate the factors that appeal to Hardcore music, that is: (1) beat that tends to be up–beat, (2) giving "spirit" emotions, (3) Hardcore music lyric themes that tend to criticize social conditions. While the Straight Edges response to the stereotype of Hardcore music is there are those who are ignorant and there are those who tolerate. Factors that influence individuals to be Straight Edge in the Hardcore music environment are the closest positive environment, the music, faith, principles, health, and consequences.
Keywords: Stereotype, Group Influence, Hardcore Straight Edge
Abstrak— Hardcore menjadi sub budaya yang seringkali dihindari oleh banyak orang dengan berbagai persepsi negatif yang mengedepankan gaya dan tren berperilaku menyimpang. Lebih parahnya akibat adanya stereotip negatif tersebut pelaku musik Hardcore menjadi korban kekerasan karena dianggap meresahkan. Straight Edge adalah sebuah gaya hidup, filosofi, dan pergerakan anak muda pada lingkungan musik Hardcore yang menganut gaya hidup clean. Straight Edge bertentangan dengan bagaimana pengaruh kelompok memengaruhi individu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor–faktor yang membuat seseorang menyukai musik Hardcore, dampak musik Hardcore terhadap kehidupan seorang Straight Edge, respon pelaku Straight Edge dalam menanggapi stereotip negatif, serta faktor–faktor pembentuk gaya hidup Straight Edge. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode fenomenologi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara dengan tiga orang informan yang terbagi dalam tiga tipe yaitu musisi, fans, dan penggiat acara musik Hardcore yang Straight Edge. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor–faktor yang menjadi daya tarik musik Hardcore yaitu: (1) beat yang cenderung up–beat, (2) memberikan emosi “semangat”, (3) tema lirik musik Hardcore yang cenderung mengkritisi keadaan sosial. Sedangkan respon pelaku Straight Edge terhadap stereotip musik Hardcore yaitu ada yang cuek/acuh serta ada yang menoleransi. Faktor yang memengaruhi individu menjadi Straight Edge dalam lingkungan musik Hardcore adalah lingkungan terdekat yang positif, musiknya, iman, prinsip, kesehatan, dan konsekuensi.
Kata kunci: Stereotip, Pengaruh Kelompok, Hardcore Straight Edge
Downloads
References
Afifudin, H., & Saebani, B. A. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Afandi. (2012). Konsep Diri Penganut Straight Edge Dalam Komunitas Musik Underground
(Studi Fenomenologi Mengenai Konsep Diri Penganut Straight Edge Dalam Komunitas
Musik Underground Di Kota Bandung). Skripsi. Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
Ahmad, Abu dan Uhbiyati, Nur. (2007). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
Almujahid, Thoha Husein , A. Atho’illah Fathoni Alkhalil. (2013). Kamus Akbar Bahasa Arab.
Jakarta: Gema Insani.
Baker . (1987). “Controlled Release of Biologically active agent”. John Willey and Sons, New
York.
Baron, Robert & Byrne, Don. (2008). Psikologi Social Jilid I. Jakarta. Erlangga.
Brown, R. (2005). Prejudice; Menangani “Prasangka” dari Perspektif Psikologi Sosial.
Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell John.W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mashudi, Didik. (2016). Hardcoreers yang dipukuli satpol PP Kota Kediri ternyata masih anak–
anak. Surya Online. Diakses melalui http://www.suryaonline.com 19 September 2019
Gosling, Samuel D., Rentflow, Peter J., Swann Jr., Wialliam B. (2003). A very brief measure of
the Big–Five personality domains. Journal of Research in Personality 37 504–528.
Elsevier.
Griffin, E.M. (2003). A First Look at Communication Theory. New York: McGraw–Hill.
Haenfler, Ross. (2006). Straight Edge: Clean–Living Youth, Hardcore Hardcore, and Social
Change. New BrunswiSomat, New Jersey, and London: Rutgers University Press.
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi Jakarta Selatan:
Salemba Humanika.
Jamalus. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.
Kuhn, Gabriel. (2010). Sober Living for the Revolution: Hardcore Hardcore, Straight Edgeand
Radical Politics. Oakland: PM Press.
Kusmiati dan Desminiarti. (1990). Dasar–Dasar Perilaku. Edisi I. Jakarta : Pusdiknakes.
Karib, Fathun. (2013). Sejarah Komunitas Punk. Dalam www.jakartabeat.net. Diakses pada 28
Oktober 2019 pukul 09.00 WIB
Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss. (2012). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanik
Lukluk A, Zuyina, Siti Bandiyah. (2008). Psikologi Kesehatan, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
Patton, M.Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods Third Edition. California: Sage
Publication, Inc.
Pratama, Sebastian Yudhy. (2009). Pengaruh Kelompok Pada Anggot Kelompok Bomber.
Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Rahayu, Purni. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Behavior
Merokok pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Tidak diterbitkan.
Reason, James. (1990). Human Erorr. Ashgate. ISBN 1–84014–104–2
Richard. (2010). Coping with Stress In a Changing World. New York: McGraw–Hill
Rukmana, Febri Indra. (2015). Pengaruh Musik DJ Terhadap Persepsi, Behavior, dan
Penampilan Para Pengunjung di Liquid Café Semarang. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang. Tidak diterbitkan.
Samovar, L. A., Porter, R. E. dan McDaniel, E. R., (2014). Komunikasi Lintas
Budaya (Terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.
Salazar, Leslie Ramos. (2017). Changing resistant audience attitudes using social judgement
theory’s “anchor” point prespectives. Communication Teacher Vol.31, No. 2, 90–93.
National Communication Association. Routledge.
Santoso. (2018). Apakah Musik Metal dan Punk Dapat Disiarkan di Televisi dan Radio.
id.quora.com. Diakses dari id.quora.com 15 Desember 2019
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta : CV Rajawali.
Save, Dagun M. (2006). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara (LPKN).
Septiyan, Dadang Dwi. (2017). Komunitas Musik Hardcore Straight Edge di Kabupaten Batang:
Kajian Tentang Analisis Bentuk Musik dan Aktivitasnya. Jurnal Pendidikan dan Kajian
Seni Vol.2, No.1 e–ISSN : 2503–4626.
Sherif, Muzafer dan Hovland, Carl I. (1980). Social judgment: Assimilation and contrast effects
in communication and attitude change. Westport: Greenwood. ISBN 0313224382.
Sunarto. (1989). Seni Musik I. Klaten : PT Intan Pariwara.
Neuman, W.L. (2006). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approach, 6th ed. Boston: Allyn and Bacon.
Nordby, Halvor. (2008). Values, Cultural Identity and Communication: A Perspective From
Philosophy of Language. Journal of Intercultural Communication: Issue 1
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Behavior Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Nurwahid, Aditya Fahmi. (2017). Interaksi Kelompok Punk dengan Netizen: Kajian
Fenomenologi Gerakan “Punk Medses” dalam Situs Direktori Konten Punk). Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Diponegoro.
Melville, Kristi. (2014). Indonesian Hardcore: Hardcores Not Dead. abc.net.au. Diakses dari
http://www.abc.net.au 14 September 2019.
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. (2014). Qualitative Data Analysis (terjemahan).
Jakarta : UI Press.
Misti, P. (2016). Polree Mojokerto Berantas Penyakit Masyarakat. Berta Jatim. Diakses dari
http://www.beritajatim.com 26 Agustus 2019.
Wade, C. & Tavris, C. (2010). Psychology. Pearson.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.