KEHIDUPAN STRAIGHT EDGE MUSIK HARDCORE PADA LINGKUP MASYARAKAT

  • Luthfan Pradyansyah Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
  • Teguh Wijaya Mulya Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
  • Siti Yunia Mazdafiah Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293
Abstract Views: 973 times
PDF Downloads: 646 times
Keywords: Stereotype, Group Influence, Hardcore Straight Edge, Stereotip, Pengaruh Kelompok, Hardcore Straight Edge

Abstract

Abstract— Hardcore becomes an interesting sub culture by many people with various negative perceptions both in terms of style and deviant behavior. Even worse, due to the negative stereotypes, the Hardcore followers become victims of violence because they are considered disturbing. Straight Edge is the lifestyle, philosophy, and movement of youth in the Hardcore music environment that adheres to clean living style. The Straight Edges contrary with how groups affect individuals. The purpose of this study is to describe the factors that make someone love Hardcore music, the impact of Hardcore music on the life of the Straight Edges, the response of the Straight Edges in responding to the negative stereotypes, and the factors that forming the Straight Edges lifestyle This research has taken used a qualitative approach through the phenomenological method. In this study, researcher used interview techniques with three informants who were divided into three types that is musicians, fans, and activists of Hardcore music programs that are Straight Edge. The results of this study indicate the factors that appeal to Hardcore music, that is: (1) beat that tends to be up–beat, (2) giving "spirit" emotions, (3) Hardcore music lyric themes that tend to criticize social conditions. While the Straight Edges response to the stereotype of Hardcore music is there are those who are ignorant and there are those who tolerate. Factors that influence individuals to be Straight Edge in the Hardcore music environment are the closest positive environment, the music, faith, principles, health, and consequences.

Keywords: Stereotype, Group Influence, Hardcore Straight Edge

Abstrak— Hardcore menjadi sub budaya yang seringkali dihindari oleh banyak orang dengan berbagai persepsi negatif yang mengedepankan gaya dan tren berperilaku menyimpang. Lebih parahnya akibat adanya stereotip negatif tersebut pelaku musik Hardcore menjadi korban kekerasan karena dianggap meresahkan. Straight Edge adalah sebuah gaya hidup, filosofi, dan pergerakan anak muda pada lingkungan musik Hardcore yang menganut gaya hidup clean. Straight Edge bertentangan dengan bagaimana pengaruh kelompok memengaruhi individu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor–faktor yang membuat seseorang menyukai musik Hardcore, dampak musik Hardcore terhadap kehidupan seorang Straight Edge, respon pelaku Straight Edge dalam menanggapi stereotip negatif, serta faktor–faktor pembentuk gaya hidup Straight Edge. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode fenomenologi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara dengan tiga orang informan yang terbagi dalam tiga tipe yaitu musisi, fans, dan penggiat acara musik Hardcore yang Straight Edge. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor–faktor yang menjadi daya tarik musik Hardcore yaitu: (1) beat yang cenderung up–beat, (2) memberikan emosi “semangat”, (3) tema lirik musik Hardcore yang cenderung mengkritisi keadaan sosial. Sedangkan respon pelaku Straight Edge terhadap stereotip musik Hardcore yaitu ada yang cuek/acuh serta ada yang menoleransi. Faktor yang memengaruhi individu menjadi Straight Edge dalam lingkungan musik Hardcore adalah lingkungan terdekat yang positif, musiknya, iman, prinsip, kesehatan, dan konsekuensi.

Kata kunci: Stereotip, Pengaruh Kelompok, Hardcore Straight Edge

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afifudin, H., & Saebani, B. A. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Afandi. (2012). Konsep Diri Penganut Straight Edge Dalam Komunitas Musik Underground

(Studi Fenomenologi Mengenai Konsep Diri Penganut Straight Edge Dalam Komunitas

Musik Underground Di Kota Bandung). Skripsi. Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

Ahmad, Abu dan Uhbiyati, Nur. (2007). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Almujahid, Thoha Husein , A. Atho’illah Fathoni Alkhalil. (2013). Kamus Akbar Bahasa Arab.

Jakarta: Gema Insani.

Baker . (1987). “Controlled Release of Biologically active agent”. John Willey and Sons, New

York.

Baron, Robert & Byrne, Don. (2008). Psikologi Social Jilid I. Jakarta. Erlangga.

Brown, R. (2005). Prejudice; Menangani “Prasangka” dari Perspektif Psikologi Sosial.

Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell John.W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mashudi, Didik. (2016). Hardcoreers yang dipukuli satpol PP Kota Kediri ternyata masih anak–

anak. Surya Online. Diakses melalui http://www.suryaonline.com 19 September 2019

Gosling, Samuel D., Rentflow, Peter J., Swann Jr., Wialliam B. (2003). A very brief measure of

the Big–Five personality domains. Journal of Research in Personality 37 504–528.

Elsevier.

Griffin, E.M. (2003). A First Look at Communication Theory. New York: McGraw–Hill.

Haenfler, Ross. (2006). Straight Edge: Clean–Living Youth, Hardcore Hardcore, and Social

Change. New BrunswiSomat, New Jersey, and London: Rutgers University Press.

Herdiansyah, H. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi Jakarta Selatan:

Salemba Humanika.

Jamalus. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.

Kuhn, Gabriel. (2010). Sober Living for the Revolution: Hardcore Hardcore, Straight Edgeand

Radical Politics. Oakland: PM Press.

Kusmiati dan Desminiarti. (1990). Dasar–Dasar Perilaku. Edisi I. Jakarta : Pusdiknakes.

Karib, Fathun. (2013). Sejarah Komunitas Punk. Dalam www.jakartabeat.net. Diakses pada 28

Oktober 2019 pukul 09.00 WIB

Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss. (2012). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanik

Lukluk A, Zuyina, Siti Bandiyah. (2008). Psikologi Kesehatan, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Patton, M.Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods Third Edition. California: Sage

Publication, Inc.

Pratama, Sebastian Yudhy. (2009). Pengaruh Kelompok Pada Anggot Kelompok Bomber.

Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Rahayu, Purni. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Behavior

Merokok pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Tidak diterbitkan.

Reason, James. (1990). Human Erorr. Ashgate. ISBN 1–84014–104–2

Richard. (2010). Coping with Stress In a Changing World. New York: McGraw–Hill

Rukmana, Febri Indra. (2015). Pengaruh Musik DJ Terhadap Persepsi, Behavior, dan

Penampilan Para Pengunjung di Liquid Café Semarang. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang. Tidak diterbitkan.

Samovar, L. A., Porter, R. E. dan McDaniel, E. R., (2014). Komunikasi Lintas

Budaya (Terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.

Salazar, Leslie Ramos. (2017). Changing resistant audience attitudes using social judgement

theory’s “anchor” point prespectives. Communication Teacher Vol.31, No. 2, 90–93.

National Communication Association. Routledge.

Santoso. (2018). Apakah Musik Metal dan Punk Dapat Disiarkan di Televisi dan Radio.

id.quora.com. Diakses dari id.quora.com 15 Desember 2019

Sarwono, Sarlito Wirawan. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta : CV Rajawali.

Save, Dagun M. (2006). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara (LPKN).

Septiyan, Dadang Dwi. (2017). Komunitas Musik Hardcore Straight Edge di Kabupaten Batang:

Kajian Tentang Analisis Bentuk Musik dan Aktivitasnya. Jurnal Pendidikan dan Kajian

Seni Vol.2, No.1 e–ISSN : 2503–4626.

Sherif, Muzafer dan Hovland, Carl I. (1980). Social judgment: Assimilation and contrast effects

in communication and attitude change. Westport: Greenwood. ISBN 0313224382.

Sunarto. (1989). Seni Musik I. Klaten : PT Intan Pariwara.

Neuman, W.L. (2006). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

Approach, 6th ed. Boston: Allyn and Bacon.

Nordby, Halvor. (2008). Values, Cultural Identity and Communication: A Perspective From

Philosophy of Language. Journal of Intercultural Communication: Issue 1

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Behavior Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nurwahid, Aditya Fahmi. (2017). Interaksi Kelompok Punk dengan Netizen: Kajian

Fenomenologi Gerakan “Punk Medses” dalam Situs Direktori Konten Punk). Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Diponegoro.

Melville, Kristi. (2014). Indonesian Hardcore: Hardcores Not Dead. abc.net.au. Diakses dari

http://www.abc.net.au 14 September 2019.

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. (2014). Qualitative Data Analysis (terjemahan).

Jakarta : UI Press.

Misti, P. (2016). Polree Mojokerto Berantas Penyakit Masyarakat. Berta Jatim. Diakses dari

http://www.beritajatim.com 26 Agustus 2019.

Wade, C. & Tavris, C. (2010). Psychology. Pearson.