ANALISIS BORAKS PADA BAKSO DAGING SAPI A DAN B YANG DIJUAL DI DAERAH KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI

  • Choirul Junianto Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Abstract Views: 1264 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1889 times
Keywords: Bakso, Boraks, Spektrofotometer, Kenjeran

Abstract

Boraks dilarang digunakan di dalam makanan, karena sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh diantaranya mengakibatkan demam, kerusakan ginjal, kanker, kerusakan hati, bahkan dapat mengakibatkan kematian apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Tetapi masih banyak digunakan dalam beberapa produk makanan seperti mie kuning basah, bakso dan lontong. Pada penelitian ini dilakukan analisis boraks didalam bakso daging sapi A dan B yang dijual di daerah Kenjeran Surabaya. Hasil analisis dengan menggunakan spektrofotometri visibel pada λ 550 nm menunjukkan bahwa kedua bakso tersebut tidak mengandung boraks dan memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988. Hasil validasi metode diperoleh LLOD dan LLOQ = 0,009 bpj dan 0,03 bpj, Vx0=2,61%, persen akurasi bakso daging sapi A = 83,14 % - 84,17%, KV bakso daging sapi A = 0,24% - 0,57%. Hasil ini telah memenuhi persyaratan validasi metode.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrianti, Herliani, 2008, Teknologi Pengawetan Pangan, Penerbit Alfabeta, Bandung, 1-5; 113-115

Agus,K.B,M. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. UMM-Press. Malang

Anonim. 2009. Bahaya Formalin dan Boraks. Wordpress. Jakarta

Balai Besar POM. 2007. Instruksi kerja : Identifikasi Boraks Dalam Makanan. Surabaya

Cahyadi, W., 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Day, R.A, dan Underwood, A.L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi 6, Terjemahan oleh Iis Sopyan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 399.

Gandjar, I.G., dan Rohman, A, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Hadi, S., 2000, Analisis Regresi, jilid I, Cetakan I, Penerbit Andi, Yogyakarta, 70

Horwitz W, Latimer GW, 2005, Official Methods of Analysis of AOAC International, 18th edition, Vol. 1, Gaithersburg: AOAC International, Chapter 47, 8.

Ibnu G.G dan Abdul R., 2007, Kimia Farmasi Analitik, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 120-121;146-9;154; 164

Khamid, I.R., 2006. Bahaya Boraks Bagi Kesehatan. Jakarta. Penerbit Kompas.

Khopkar, S.M., 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 216.

Sudarmadji, S., Bambang H. Suhardi, 2007, Analisis Bahan Makanan dan Pertaniaan, Cetakan #, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Suprapti, 2003. Pengolahan Tepung Tapioka. Penebar Swadaya. Jakarta

Widianingsih, D.T., dan Murtini, E.S. 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk pangan. Surabaya. Trubus Agriarana.

Winarno, F.G., 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1; 214; 225.

Wisnu C., 2006, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 1-7; 10-12.

Yoki Edy, 2009, Analisis Spektrofotometri, (online), (http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kimia_analysis/spektrofotometri diakses 7 Desember 2012).

Yuwono, M., M. Mulia, Gunawan I., 1999, High Performance Liquid Chromatography, Unit Layanan Konsultasi, Pengujian dan Kerjasama Penelitian Fakulta Farmasi, Penerbit Universitas Airlangga, Surabaya, 49-56.
Published
2013-09-20