SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU SEKOLAH MENENGAH
Abstract
Guru mengalami berbagai masalah dalam menjalankan profesinya. Masalah yang dialami guru dapat merujuk pada afek negatif dan afek positif. Kedua afek tersebut ada di dalam subjective well being yaitu bagaimana individu mengelola emosi baik positif maupun negatif dalam dirinya dan bagaimana kepuasan individu dalam menjalani sebuah kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi subjective well being guru sekolah menengah, mengklasifikasikan subjective well being guru sekolah menengah, dan memetakan karakteristik guru sekolah menengah berdasarkan hasil klasifikasi subjective well being pada guru sekolah menengah. Subjek dalam penelitian ini adalah 93 guru sekolah menengah yang mengajar di SMP atau SMA. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan gabungan antara teknik quota sampling dan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis cluster. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga kelompok subjek yang telah disesuaikan dengan komponen dalam subjective well being. Ketiga kelompok tersebut yaitu kelompok life satisfaction (N=5), merasa puas terhadap 4 ranah kehidupanya yaitu kehidupan beragama (spiritual), kesempatan untuk berbagi dengan orang lain, tercapainya cita-cita/keinginan, dan melakukan kegiatan yang sesuai dengan hobi. Kelompok ini merasa sedih sekaligus merasa bahagia selama menjadi guru. Kelompok affect (N=12), merasa sedih, cemas, dan stres namun sekaligus merasa bahagia selama menjadi guru. Kelompok ini juga merasa puas terhadap 4 ranah kehidupannya yaitu kondisi keluarganya, kehidupan beragama (spiritual), kesempatan untuk berbagi dengan orang lain, dan melakukan kegiatan yang sesuai dengan hobi. Kelompok well-being (N=76), merasa puas hampir pada semua ranah kehidupannya yaitu kondisi keluarganya, kehidupan beragama (spiritual), kesempatan untuk berbagi dengan orang lain, sukses dalam pekerjaan, kesempatan untuk mengembangkan diri, tercapainya cita-cita/keinginan, kesehatan, dan melakukan kegiatan yang sesuai dengan hobi. Kelompok ini merasa sedih sekaligus merasa bahagia selama menjadi guru.
Downloads
References
Compton, W. C. (2005). Introduction to Positive Psychology. Belmont: Thomson Wadsworth
Dewi, P. S., & Utami, M. S. (2008). Subjective Well-Being Anak Dari Orang Tua Yang Bercerai. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Vol 35, (2), 194-212.
Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction with Life Scale. Journal of Personality Assesment, 49, 71-75.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, culture, and subjective well-being: Emotional and cognitive evaluations of life. Annual Review of Psychology, 54 (1), 403-425.
Guardiola, J. & Munoz, T. (2008). Subjective well-being and basic needs: evidence from rural. University of Granada, Guatemala.
Konu, A., Viitanen, E., Lintonen, T. (2010) "Teachers' Wellbeing and Perceptions of Leadership Practices", International Journal of Workplace Health Management, Vol. 3 Iss: 1, pp.44–57.
Ryan, R.M., & Decci, E.L. (2001). On Happiness and Human Potentials: A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review of Psychology, 52: 141-166.
Santrock, J. W. (2008). Life Span Development (11 th ed). New York: McGraw Hill.
Sumule, R. (2008). Psychological Wellbeing To The Teacher That Work In Foundation Papua Pesat Nabire. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Diunduh tanggal 14 Maret 2013, dari http://www.gunadarma.ac.id
Watson, D., Clark, L. A., & Tellegen, A. (1988). Development and validation of brief measures of positive and negative affect: The PANAS scales. Journal of Psychology, 54(6), 1063-1070.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.