HUBUNGAN ANTARA PENGUNGKAPAN DIRI (SELF-DISCLOSURE) MELALUI BLACKBERRY MESSENGER DAN KUALITAS HIDUP (QUALITY OF LIFE) PADA REMAJA

  • Nurshanti Ekasari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Abstract Views: 1398 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1142 times
Keywords: pengungkapan diri, kualitas hidup, remaja, blackberry messenger

Abstract

Telepon genggam yang paling fenomenal saat ini adalah blackberry, banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan telepon genggam tersebut mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Salah satu fitur yang terdapat di dalam blackberry adalah blackberry messenger, blackberry messenger adalah program pengirim pesan instan yang disediakan untuk para pengguna perangkat blackberry dengan menggunakan pin. Melalui blackberry messenger, terciptalah sebuah komunikasi antarpribadi dengan sesama pemilik telepon genggam tersebut, dalam berkomunikasi manusia pada dasarnya melakukan pengungkapan diri. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang melakukan pengungkapan diri dikarenakan oleh adanya keinginan untuk mencapai kualitas hidup sebaik-baiknya demi mencapai suatu hubungan sosial yang baik pula. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pengungkapan diri melalui blackberry messenger dan kualitas hidup. Populasi penelitian ini adalah adalah 508 mahasiswa yang berstatus aktif mengikuti perkuliahan pada Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Sampel penelitian sebanyak 342 mahasiswa yang menggunakan blackberry messenger dan dipilih dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket tertutup dan angket terbuka. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik korelasi uji nonparametrik Spearman’s Rank Order. Hasil uji hipotesis menyatakan ada hubungan yang positif antara pengungkapan diri melalui blackberry messenger dan kualitas hidup pada  remaja (r=0.216 dan p=0.000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang mendominasi kualitas hidup dan dalam mengungkapkan diri (in self-disclosing) yang mendominasi pengungkapan diri. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan subjek yang lainnya, seperti usia remaja akhir di lingkungan yang lain untuk melihat konsistensi hubungan antara pengungkapan diri melalui blackberry messenger dan kualitas hidup. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adryanto, M & Soekrisno, S. (1998). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.

Azwar, S. (1998). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barker, L. L. (1984). Communication (3rd Ed). New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Bittner. (1985). Fundamentals of communication. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Bungin. (2006). Sosiologi komunikasi. Bandung: Remadja Karya.

Devito, J. A. (2007). The interpersonal communication book (11th Ed). New York: Harper & Row Publisher.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Penulis. Diari. (2006). Self Disclosure. [On-line]. Available at http://blog.indosiar.com/bisot/index.htm?op=readblog&idblog=56769

Ellenson, A. (1982). Human relation (2nd Ed). New York: John Willey and Sons Ltd.

Erwina. (2003). Pentingnya hubungan sosial. Bandarlampung: Penulis.

Gunarsa, S. D. (2003). Psikologi perkembangan edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hadi, (2004) Statistik jilid 2. ANDI : Yogyakarta.

Harre, R. dan Lamb, R. (1996). Ensiklopedi psikologi. Jakarta: Arcan.

Johnson, D. W. (1992). Reaching out (5th Ed). New York: Allyn and Bacon.

Jourard, S.M., & Lasakow, P. (1958). The Jourard sixty-item self-disclosure Questionnaire. Diunduh 01 April 2013, http://www.sidneyjourard.com/Questionnaire.pdf

Mu’tadin, Z (2002). Penyesuaian diri remaja [On-line]. Available at http://www.e-psikologi.com/remaja/160802.htm

Papu, J. (2002). Pengungkapan diri [On-line]. Available at http://www.e-psikologi.com/sosial/120702.htm

Rakhmat, (2005) Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Renwick, R.. & Brown, I. (1996). Quality of life health promotion and rehabilitation. California: Sage Publication, Inc.

Riyadi, S. (2007). Pelajari kesehatan fisik dan mental. Diunduh 04 Agustus 2012, dari http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=2037

Rofi, U. (2011). Fenomena handphone. Diunduh 30 Agustus 2012 http://rofiuddarojat.wordpress.com/2011/06/30/
fenomena-handphone/

Rumini, S. dan Sundari, S. (2004). Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Santrock, J. W. (2003). Adolescence 6th edition. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sarwono, S. W. (1989). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pres. Setyoputro, K. (2011). Pengaruh penggunaan blackberry dalam kehidupan sosial http://kresno-setyoputro.blogspot.com/2010/09/pengaruh-penggunaan-blackberry-dalam.html Soekarno. (2007). Perubahan perilaku anak akibat ponsel. Diunduh 08 Oktober 2010, dari http://anggiemaya.net/?p=661.

Suara Pembaruan. (2012). Pengguna blackBerry di Indonesia. Diunduh 03 Februari 2012, dari http:// http://www.suarapembaruan.com/home/rim-2015-pengguna-blackberry-di-indonesia-capai-97-juta/15497

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi tinjauan psikologis. Yogyakarta: Kanius.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2000). Social psychology (10th Ed). New Jersey: Prentice Hall, Inc.

WHOQOL Group (2003). Development of the world health organization WHOQOL-BREF Quality of Life Assesment. Psychological Medicine.

Wikipedia. (2011). Blackberry. Diunduh 10 November 2011, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Blackberry.
Published
2013-09-20