KAJIAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PERSEPSI PASIEN DALAM PENGGUNAAN FITOFARMAKA DAN OBAT TRADISIONAL UNTUK DIABETES MELITUS TIPE 2

  • Nayla Afkarin Nauviyah Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Abstract Views: 904 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 2812 times
Keywords: Fitofarmaka, Persepsi, Pbat Tradisional

Abstract

Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Dari 9.600 jenis tanaman yang bermanfaat, lebih dari 1.000 jenis tumbuhan telah digunakan sebagai obat tradisional, seperti kayu manis dan daun salam untuk menurunkan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Terdapat pula suatu produk fitofarmaka dengan fraksi bioaktif lagerstroemin, sebuah ellagitannin, merupakan ekstrak dari Lagestroemin speciosa dan Cinnamomun burmanii, termasuk golongan insulin sensitizer yang dapat menurunkan gula darah. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 48 ayat 1 disebutkan bahwa terdapat 17 penyelenggaraan upaya kesehatan dimana diurutan kedua adalah pelayanan kesehatan tradisional. Oleh karena itu, diteliti persepsi pengguna obat hebal, dan dari hasil penelitian secara kuantitatif dan kualitatif didapat hasil bahwa 45% pemgguna fitofarmaka tidak mengetahui manfaat dan risiko dari produk yang digunakan, dan 50% pengguna obat tradisional tidak memberitahukan kepada tenaga kesehatan termasuk dokter dalam penggunaan obat herbal.Persepsi yang salah dapat berisiko terhadap keberlanjutan pengobatan, penggunaan obat yang rasional dan progresivitas penyakit yang di-masking effect oleh merasa badan lebih terasa sehat pada kelompok pengguna OT lain.

Downloads

Download data is not yet available.

References

International Diabetes Federation, 2015, IDF Diabetes Atlas Seventh Edition.

Tjay TH & Rahardja K, 2007, Obat-Obat Penting edisi 6, Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Kompas

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar.

IPSOS MORI, MHRA, 2008, Public Perceptions of Herbal Medicines: General Public Qualitative & Quantitative Research, November 2008

Tjokroprawiro A, Murtiwi S, 2014, Inlacin® Therapy in Patients with Type-2 Diabetes Mellitus (The Prospective Surabaya-Inlacin® Study), Medicinus Volume 27 No.1.

Ernawati, 2013, Penalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu, Jakarta: Mitra Wacana Media

Marya R K, 2013, Buku Ajar Patofisiologi: Mekanisme Terjadinya Penyakit, Tangerang: Binarupa Aksara

Wahyuningsih L.E, 2010, Aksi Obat: Basis Farmakologi Klinis, Surabaya: Sandira Surabaya
Published
2018-03-01