COST‐EFFECTIVENESS ANALYSIS PEMBERIAN EDUKASI MELALUI TELE CARE (TELEPHONE) PADA PASIEN ASMA RAWAT JALAN
Abstract
Asma adalah penyakit kronis ditandai dengan serangan sesak napas yang berulang, gejala dapat terjadi dalam waktu lama, salah satu upaya mengurangi frekuensi serangan asma guna mencapai keberhasilan terapi yaitu dengan meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat. Pemberian edukasi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan dan dapat memberikan hasil terapi yang maksimal. Pemberian edukasi asma secara Tele Care dapat bertujuan untuk meminimalkan serangan asma yang terjadi dengan meminimalkan penggunaan obat pengontrol asma, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kekambuhan, kematian serta dapat mencapai pengobatan yang optimal dengan menggunakan biaya yang seefektif mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian edukasi melalui pharmacy secara Tele Care terhadap pasien asmacost-effective. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian Randomizd Controlled Trial, dilakukan terhadap 60 subjek penelitian dewasa dengan usia 18-60 tahun rawat jalan di Rumah Sakit Paru Jember selama periode Februari-Juni 2016 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kelompok uji mendapatkan edukasi secara Tele Care. Kelompok kontrol tidak mendapatkan edukasi. Pengetahuan asma diukur dengan AsThma General Knowledge Questionaire (AGKQ), kontrol asma diukur dengan Asthma Control Test (ACT), fungsi paru diukur dengan Peak Flow Meter, Cost-Effectiveness Analysis(CEA) dihitung sebagai rasio biaya dengan outcome. Hasil dari penelitian ini, untuk nilai pengetahuan pasien asma pada kelompok uji sesudah diberikan intervensi (22,53 ± 2,83) berbeda signifikan dibandingkan kelompok kontrol (19,57 ±3,12). Nilai kontrol asma pasien asma pada kelompok uji sesudah diberikan intervensi (21,63 ± 1,73) berbeda signifikan dibandingkan kelompok kontrol (17,40 ± 2,77). Nilai fungsi paru pasien asma pada kelompok uji sesudah diberikan intervensi (290,00 ± 80,13) berbeda signifikan dibandingkan kelompok kontrol (216,33 ± 64,57). Nilai ACER fungsi paru pada kelompok uji = Rp 2.249,26; sedangkan pada kelompok kontrol = Rp 3.084,66. Nilai ACER kontrol asma pada kelompok uji = Rp 30.489,16; sedangkan pada kelompok kontrol = Rp 57.927,99. Nilai ICER fungsi paru = Rp 658,00; sedangkan nilai ICER kontrol asma = Rp 5.830,41. Kesimpulan dari penelitian ini, Pemberian edukasi secara Tele Care memberikan pengaruh terhadap peningkatkan pengetahuan asma; kontrol asma dan fungsi paru disertai biaya yang lebih mahal.
Downloads
References
Oemiati R, Sihombing M, Qomariah. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Asma di Indonesia. Media Litbang Kesehatan; 2010.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia; 2003.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI; 2013.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma. Jakarta : Departemen Kesehatan RI; 2007.
Juniper EF. Byme O. Guyatt GH. Ferrie PJ. King DR. Development and Validation of a Questionnaire to Measure Asthma Control. 1999. Eur Respir J;14;902-907.
Reviona D. Munir Sri M. Azrin M. Penilaian Derajat Asma dengan Menggunakan Asthma Control Test (ACT) Pada Pasien Asma yang Mengikuti Senam Asma di Pekanbaru. Jom;1(2);2014 Oct.
National Asthma Cuoncil Australia. Asthma Management Handbook. Melbourne National Asthma Compaign .2006
Bauman A. Browne G. The Role of Education in Adult Asthma Management Pasient Management. 1987; June;94-103.
Barton EF. Forum: Patient Education; Eight Principle from Patient Education Research Preventive Medicine. 1985;14;66-70.
National Asthma Education and Prevention Program, Third Expert on the Diagnosis and Management of Asthma. Expert Panel Report 3: Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma. Bethesda (MD): National Heart, Lung, and Blood Institute (US). 2007 Aug 28.
Walker R. Edwanis C, editor. Clinical Pharmacy and Therapeutics.2nd ed New York; Churchill; Livingstone; 1999.
Franks et al. Patient Medication Knowledge and Adherence to Asthma Pharmacotherapy: a pilot study in rural Australia. Therapeutics and Clinical Risk Management;2005:1(1);33-38.
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.