ANALISIS HUBUNGAN PROFIL KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP PROFIL RASIONALITAS PERESEPAN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

  • Salwatia Salwatia Program Studi Magister Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
  • Abdul Rahem Program Studi Magister Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
  • A. Adji Prayitno Program Studi Magister Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Abstract Views: 667 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 1508 times
Keywords: availability, drug, rasionality, prescription, primary healthcare center

Abstract

Masalah ketersediaan obat sering dijumpai pada pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sementara itu, rasionalitas peresepan merupakan hal penting dalam keberhasilan terapi pada pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan profil ketersediaan obat terhadap profil rasionalitas peresepan di Puskesmas Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian observasional yang bersifat prospektif. Data bersifat kuantitatif yang disajikan secara deskriptif dan analitik. Analisis korelasi dengan menggunakan uji Bivariate Pearson. Pengambilan data dilakukan di 19 puskesmas di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel resep secara acak. Lembar resep pasien Puskesmas yang diambil secara acak berdasarkan perhitungan sampel yang didistribusikan dengan alokasi proporsional, tingkat kepercayaan 95% dan presisi relatif 0,05%. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016. Profil ketersediaan obat di Kabupaten Barito Kuala ditunjukkan oleh data rata-rata tingkat ketersediaan obat sebesar 85,44%; rasio perputaran persediaan sebesar 3,04; stok mati dan stok berlebih nol persen serta masih adanya stok yang kadaluarsa dan stok kurang. Sementara itu, profil rasionalitas peresepan ditunjukkan oleh rata-rata resep yang rasional sebesar 66,05%; resep yang sesuai formularium nasional sebesar 56,29%; peresepan injeksi sebesar 0,30%; pemakaian generic sebesar 73,66%; peresepan antibiotik sebesar 29,85% dan rerata item obat sebesar 3,09. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara profil ketersediaan obat terhadap profil rasionalitas peresepan, kecuali hubungan rasio perputaran persediaan terhadap peresepan obat generik dengan nilai koefisien korelasi r negatif (-0,556) dengan nilai signifikansi p < 0,05 yaitu sebesar 0,013.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Management Sciences in Health, 2011, Managing drug supply, New York, Kumarin Press Inc.

Direktorat Jenderal Binfar dan Alkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Evaluasi Implementasi Pedoman dan Dasar, Buletin Infarkes Edisi IV-Agustus 2014, hal 03-04

Quick, J., Rankin, J., Laing, R., O'Connor, R., Hogerzeil, H., dan Dukes, M., Managing Drug Supply, 2nd Edition, Revised and Expanded, 2nd ed. Kumarin Press, USA , 1997 : 164-185

World Health Organization, The Rational Use of Drug, Report of the Conference of Expert, Geneva; WHO; 1993

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di PKM http://sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/PMK_No._30_ttg_Standar_Pelayanan_
Kefarmasian_di_Puskesmas_pdf

Didik Budijanto, 2009, Populasi, Sampling dan Besar Sampel, Pusdatin KemKes RI

Wang, H., Li, N.N., Zhu, H., Xu, S., Lu, H., dan Feng, Z., Prescription Pattern and Its Influencing Factors in Chinnese Country Hospitals : A Retrospective Cross Sectional Study. Plos One, 8, 2013

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Modul Penggunaan Obat Rasional , Jakarta 2011

Costello JL, Torowicz DL, Yeh TS. Effects of a pharmacist-led pediatrics medication safety team on medication-error reporting. Am J Health Syst Pharm. 1 Juli 2007;64(13):1422–6.
Published
2018-03-01