STUDI DESKRIPTIF LAKI-LAKI SEBAGAI KORBAN KEKERASAN DALAM MASA PACARAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan laki-laki yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran dengan lingkup kekerasan yang sering dialami partisipan, penyebab, pemaknaan kekerasan bagi laki-laki, konflik resolusi dan alasan mereka bertahan dalam hubungannya. Partisipan berjumlah 48 orang, dipilih dengan menggunakan incidental sampling, mengisi kuesioner secara online.Kekerasan yang dialami laki-laki masih tergolong jarang tetapi dari 5 jenis kekerasan,kekerasan emosional verbal dan kekerasan dalam bentuk relasi agresi yang paling sering diakui.Penyebab terjadinya kekerasan yang menonjol adalah perbedaan pendapatdan cemburu. Partisipan memaknai kekerasan yang mereka alami sebagai ekspresi cinta dari pasangan.Namun, pada mereka yang sering mengalami setidaknya satu jenis kekerasan, 65,2% menyadari perlakuan tersebut merupakan upaya pasangan untuk mengontrol dirinya. Pada pemilihan konflik resolusi, partisipan yang mengaku sering mengalami kekerasan tidak memiliki kekhasan tersendiri, berbeda dengan partisipan yang mengaku tidak sering mengalami kekerasan. Mereka memiliki kecenderungan untuk memilih konflik resolusi accommodating, collaborating dan compromising. Kekerasan tidak seharusnya terjadi dalam suatu relasi intim. Kekerasan yang terjadi dalam pacaran memiliki kecenderungan sebagai kondisi kekerasan yang resiprokal, korban tidak hanya mengalami tetapi juga berperan sebagai pelaku.
Downloads
References
Ardiansjah, N. (2015). Mengenal Karakteristik Masyarakat Jawa. Diunduh pada 28 Januari 2017 dari http://www.kompasiana.com/binarbentala/mengenal-karakteristik-masyarakat-jawa_54f9132ba333113c078b45dd
Aryani, A. V., Mustafainah, A., Khusnaeny, A., Wahyuni, B. Choirunnisa, Purba, C. P., dkk. (2016). Kekerasan terhadap perempuan meluas: negara urgen hadir hentikan kekerasan terhadap perempuan di ranah domestik, komunitas dan negara. Jakarta: Komnas Perempuan
Bennett, J. M. (2006). History matters: patriarchy and the challenge of feminism. Philadelphia: University of Pennsylvania Press
Black, B. M., Tolman, R. M., Callahan, M., Saunders, D. G., Weisz, A. N. (2008). When will adolescents tell someone about dating violence victimization?. Violence against women vol 14, 7, 741-758.
Blazina, C. & Kogan, L. R. (2016). Men and their dogs: a new understanding of man's best friend. Switzerland: Springer Internasional Publishing
Bowen, E. & Walker, K. (2015). The psychology of violence in adolescent romantic relationships (1st edition). UK: Palgrave Macmillan
Dwi, M. R. (2011). Hubungan antara self esteem dengan persepsi terhadap kekerasan dalam pacaran pada remaja perempuan. Skripsi Sarjana Strata 1, tidak diterbitkan, Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Eckstein, J. J. (2010). Reason for staying in intimately violent relationships: comparison of men and women and messages communicated to self and others. Journal of family violence, 21-30.
Ekechukwu, R. O. & Ateke, B. W. (2014). Correlates and consequences of dating violence in adolescent relationships in nigeria, educational research international vol 3,4, 99-108.
Iswari, A. P. (2013). Gambaran kekerasan dalam pacaran oleh remaja laki-laki sebagai pelaku dengan pendekatan ekologi. Skripsi Sarjana Strata 1, tidak diterbitkan, Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Mahmud, A. A. H. (1998). Fiqih responsibilitas, tanggung jawab muslim dalam islam. Jakarta: Gema Insani
O’keefe, M. & Treister, L. (1998). Victims of dating violence amonghigh school students: are the predictors different for males and females?. Violence against women vol 4, 2, 195-223
Panglipur, M. R. (2014). Help-seeking behavior pada remaja laki-laki dan perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Skripsi Sarjana Strata 1, tidak diterbitkan, Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.