PEMBUATAN FILM DOKUMENTER KESENIAN TRADISIONAL “IRAMA BUDAYA” SEBAGAI LUDRUK TOBONG TERAKHIR DI SURABAYA
Abstract
Abstrak Ludruk adalah salah satu kesenian tradisional Jawa Timur yang memiliki beragam jenis yang berbeda, seperti ludruk tobong. Ludruk tobong adalah ludruk yang pendapatannya mengandalkan hasil dari penjualan tiket. Di zaman globalisasi seperti saat ini, masyarakat mudah mengakses hiburan dari kecanggihan teknologi yang dapat dinikmati dimana saja, namun dampak negatif dari globalisasi dan kecanggihan teknologi mempengaruhi kelestarian kesenian tradisional seperti ludruk tobong. Satu-satunya ludruk tobong yang tersisa di Surabaya adalah Ludruk Irama Budaya yang berlokasi di Kampung Seni THR. Dengan media film dokumenter, maka informasi dan gambaran keadaan Ludruk Irama Budaya dapat disampaikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesenian tradisional ludruk. Teori yang digunakan dalam pembuatan film dokumenter ini adalah teori film, sinematografi, teater tradisional dan teori tentang ludruk. Konsep film dibuat berdasar dari hasil analisa yang didapat dari wawancara beberapa lapisan ekonomi masyarakat yang menggambarkan kondisi ludruk saat ini, analisa masalah, dan analisa media sejenis. Konsep desain cerita pada film dokumenter ini mengacu pada wawancara yang dilakukan pada ketua pengurus dan beberapa seniman Ludruk Irama Budaya. Proses pengolahan film ini menggunakan Adobe Premiere Pro CS6 dan Adobe Audition CS6. Uji coba verifikasi dan validasi dilakukan untuk memastikan film dokumenter yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan dan pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat dengan jelas. Kesimpulan yang didapat adalah durasi film dokumenter ini efektif dalam penyampaian pesan yang ingin disampaikan, informasi yang ada dapat menambah pengetahuan dan menarik masyarakat untuk menyaksikan ludruk tobong secara langsung. Publikasi film yang lebih luas dan aksi jangka panjang terhadap film dokumenter ini supaya dapat meningkatkan kembali kelangsungan ludruk tobong Irama Budaya menjadi saran yang diterima untuk film dokumenter ini.
Kata kunci: film dokumenter, kesenian tradisional, ludruk
Downloads
- Articles published in CALYPTRA are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the journal, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to CALYPTRA to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
- By publishing in CALYPTRA, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license.