Membandingkan Kejadian Gangguan Gastrointestinal Penggunaan Aminofilin dan Salbutamol pada Pasien Eksaserbasi Asma di Surabaya

  • Amelia Lorensia Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
  • Zullies Ikawati Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
  • Tri Murti Andayani Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
  • Daniel Maranatha Departmen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
  • Rizki Amalia Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
Abstract Views: 1037 times
PDF Downloads: 1095 times
Keywords: aminophylline, salbutamol, gastrointestinal disorders, asthma exacerbations

Abstract

Abstract—Asthma is a heterogeneous disease, which is characterized by inflammation of the respiratory tract with respiratory classification such as wheezing, shortness of breath, distress in the chest and coughing over time and intensity with variations in expiratory air flow. In Indonesia the prevalence of asthma is uncertain, it is not estimated that 2-5% of Indonesia's population has asthma. The main objective of this study is to study gastrointestinal-related cases of the use of aminophylline and salbutamol in asthma exacerbation patients in hospitals in Surabaya and also to discuss gastrointestinal problems related to ADRs (Bad Drug Reactions) using the use of aminophylline and salbutamol on Naranjo scale. In this study using the Quasi Experimental method. This research was conducted in October 2014 to February 2015. The results of the study of 7 samples obtained 14.29% using ADR from the use of aminophylline and from 13 patients in the use of salbutamol was not found ADR can be used in accordance with the existing salbutamol in patients with asthma exacerbations at hospitals in Surabaya. The general benefits of this study are useful in monitoring the treatment of acute asthma patients who need salbutamol and theophylline therapy so as to reduce the incidence of ADR.

Abstrak—Asma merupakan penyakit heterogen, yang ditandai dengan peradangan saluran napas kronis dengan disertai riwayat gejala pernapasan seperti mengi, sesak napas, rasa tertekan di dada dan batuk dari waktu ke waktu dan intensitas dengan variasi keterbatasan aliran udara ekspirasi. Di Indonesia prevalensi asma belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan 2-5 % penduduk Indonesia menderita asma. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kejadian gangguan gastrointestinal pada penggunaan aminofilin dan salbutamol pada pasien eksaserbasi asma di Rumah Sakit di Surabaya serta mengetahui kejadian gangguan gastrointestinal terkait ADRs (Adverse Drug Reaction) akibat penggunaan aminofilin dan salbutamol berdasarkan penilaian Naranjo scale. Pada penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai Februari 2015. Hasil penelitian dari 7 sampel diperoleh 14,29% mengalami ADR dari penggunaan aminofilin dan dari 13 pasien pada pengguanaan salbutamol tidak ditemukan ADR sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kejadian gangguan gastrointestinal pada penggunaan aminofilin dan salbutamol pada pasien eksaserbasi asma di Rumah Sakit di Surabaya. Manfaat umum dari penelitian ini adalah berguna dalam monitoring pengobatan pasien asma akut terutama yang mendapat terapi salbutamol dan teofilin sehingga dapat mengurangi angka kejadian ADR.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Global Initiative for Asthma (GINA), 2017, Global Strategy for Asthma Management & Prevention (Update).

Leader WG, 2009, Pharmacotherapy Principles and Practice, 8th edition, Mc GrawHill Medical, New York, 209.

Oemiati R, Sihombing M, Qomariah, 2010, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Asma di Indonesia, Media Litbang Kesehatan, 20(1):41-49.

Kelly HW, Sorkness CA, 2008, Pharmacotherapy- A Pathophysiologic Approach, seventh edition, The Mc Graw – Hill Companies, United States, 463.

Barnes PJ, 2003, Theophylline, New Perspectives for Ald Drug. America Journal of Respiratory and Critical Care Meicine, 167: 813-818.

Lorensia A, Wahjuningsih E, Canggih B, Lisiska N. 2011. Pharmacist’s Strategies in Treating Asthma Bronchiale Outpatient. Jurnal of Tropical Pharmacy and Chemistry, UNMUL, 1(3):177-191 (ISSN 2087-7099).

Lorensia A, Canggih B, Wijaya RI, 2013. Analisis Adverse Drug Reactions pada Pasien Asma di Suatu Rumah Sakit, Surabaya. Jurnal Farmasi Indonesia. 6(3):142-150 (ISSN 1412-1107).

Lorensia A, Wahjuningsih E, Supriadi, 2012, Keamanan Penggunaan Aminofilin pada Pengobatan Asma di Rumah Sakit , Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 1(4): 154-161.

Namazi, Vessal G, Hosshmand S; et al, 2010, A Drug Utilization Research on Aminophylline/Theophylline in Ali-Asghar Hospital, Shiraz, Southern Iran, Iranian Red Crescent Medical Journal, 12(2): 181-186.

Kementrian Kesehatan. 2015, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 312/MENKES/SK/IX/2015, tentang Daftar Obat Essensial 2015, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lorensia A, Ikawati Z, Andayani TM, Maranatha D, Wahyudi M. 2018. CYP1A2 Gene Polymorphism and Theophylline Level in Asthma. The Indonesian Biomedical Journal. 11(1):63-69. DOI: 10.18585/inabj.v11i1.475

Lorensia A, Ikawati Z, Andayani TM, Suryadinata RV, Hartoro KAA, Firanita LD. 2018. Efektifitas dan Risiko Toksisitas Aminofilin Intravena pada Pengobatan Awal. Indonesia journal of Clinical Pharmacy (IJCP), Padjajaran university. 7(2):78-88. https://doi.org/10.15416/ijcp.2018.7.2

Caffarelli C, Deriu FM, Terzi V; et al, 2000, Gastrointestinal Symptoms in Patients Asthma. Arch Dis Child, 82: 131–135.

Sweetman S, 2009, Martindale, The complete drug reference. 36th edition. Pharmaceutical Press, USA, 1132-1140.

Ohta K, Fukuchi Y, Grouse L; et al, 2004, A Prospective Clinical Study of Theophylline Safety in 3810 Elderly with Asthma or COPD, Respiratory Medicine 98, 1016–1024.

Informed Health Online, 2012, Fact Sheet: Heartburn and GERD, September 2012, (online), (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0048152/.com diakses 25-07-2013)

Daniel E, Bercker, DDS, 2010, Nausea Vomiting and Hiccups : A Review of Mechanism and Treatment, Anesth Prog, 57: 150-157.

Complementary and Alternative Medicine, 2011, Asthma, Juni 2011, (online), (http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/asthma.com diakses 4-08-2013).

Asthma Management Handbook, National Asthma Council Australia, 2006.

Barnard A, 2005, Management of an Acute Asthma Attack, Australian Family Physician, 34(7): 531-534.

National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, 2011, Data Source with Asthma Content: Behavioral Risk Factor Surveillance System (BRFSS), (online), (http://www.cdc.gov/asthma/survey/brfss.pdf.com diakses 21-03-2014)

Ou Yang, Yang S, Neng CZ, et al, 2000, Role of Cytochrome P450 in Estradiol Metabolism in Vitro, Acta Pharmacol Sin, 22(2): 148-154.

Obase Y, Shimoda T, Kawano T; et al, 2003, Polymorphisms in The CYP1A2 Gene and Theophylline Metabolism in Patients With Asthma, Clinical Pharmacology and Therapeutics,78(5): 468-474.

Anderson PO, Knoben JE, Troutman WG, 2002, Handbook Of Clinical Drug, 10th edition, New York, Mc Graw Hill, 782-78.

Myles PS, Wengritzky R, 2012, Simplified Postoperative Nausea and Vomiting Impact Scale for Audit and Post-Discharge Review, British Journal of Anaesthesia, page 1-7.

Sotandyo N, 2007, Nutrisi pada Pasien Kanker yang Mendapatkan Kemoterapi, Indonesian Journal of Cancer, 4: 144-148.

Subekti T, 2011, Metode Relaksasi untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Penderita Tukak Lambung Kronis, Jurnal Psikologi, 38(2): 147-163.

Denis Marta Ayunita, 2012, Studi Efek Samping Penggunaan Obat Aminofilin dan atau Salbutamol pada Pasien Rawat Inap dengan Kasus Asma di RS Paru Jember, Skripsi tidak dipublikasikan, Jember, Fakultas Farmasi Universitas Jember.

Published
2019-12-17
How to Cite
Lorensia, A., Ikawati, Z., Andayani, T. M., Maranatha, D., & Amalia, R. (2019). Membandingkan Kejadian Gangguan Gastrointestinal Penggunaan Aminofilin dan Salbutamol pada Pasien Eksaserbasi Asma di Surabaya. Keluwih: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(1), 1-10. https://doi.org/10.24123/kesdok.V1i1.2487