Efektivitas Madu Hutan dan Krim Daun Singkong terhadap Penyembuhan Luka Bakar derajat-IIA

  • Jonaha Bonafide Tampubolon Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas HKBP Nommensen, Medan-Indonesia
  • Runggu Retno J Napitupulu Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas HKBP Nommensen, Medan-Indonesia
  • Hendra Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas HKBP Nommensen, Medan-Indonesia
Abstract Views: 88 times
PDF Downloads: 50 times
Keywords: luka bakar, madu hutan, krim daun singkong, burns, forest honey, cassava leaf cream

Abstract

AbstractThe skin is a line of defense in protecting the body from various trauma and injuries such as burns. Grade IIA burns are characterized by red, blistered skin and blisters. Treatment for grade IIA burns generally uses drugs such as sulfadiazine, povidone-iodine, MEBO. prices due to limited drug availability and side effects mean that alternative treatments using traditional ingredients are needed to treat burns. Honey and cassava leaves are traditional ingredients that can be used as an alternative for treating grade IIA burns. This research uses a pure experimental method with post test observations only with control group design. There was a difference in the average length of burn wounds after 14 days of treatment. Forest honey and cassava leaf extract cream are considered effective in healing grade IIA burns. The group of mice given honey had the smallest average length of burn wounds compared to the group given cassava leaf extract cream and followed by the positive control group given silver sulfadiazine and the negative control group without treatment. Thus, forest honey has the greatest effectiveness against grade IIA burns, compared to cassava leaves and the positive control. 

Keywords: burns, forest honey, cassava leaf cream

 

Abstrak—Kulit merupakan garis pertahanan dalam melindungi tubuh dari berbagai trauma dan cedera seperti luka bakar. Luka bakar derajat IIA ditandai dengan kulit kemerahan, melepuh dan melepuh. Penanganan luka bakar derajat IIA umumnya menggunakan obat-obatan seperti sulfadiazin, povidone-iodine, MEBO. Harga yang mahal akibat keterbatasan ketersediaan obat dan efek samping menyebabkan diperlukannya pengobatan alternatif dengan bahan-bahan tradisional untuk mengatasi luka bakar. Madu dan daun singkong merupakan bahan tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif penanganan luka bakar derajat IIA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni dengan rancangan post test observasi only with control group design. Terdapat perbedaan rerata panjang luka bakar setelah 14 hari perawatan. Krim madu hutan dan ekstrak daun singkong dinilai efektif dalam penyembuhan luka bakar derajat IIA. Kelompok mencit yang diberikan madu memiliki rerata panjang luka bakar paling kecil dibandingkan dengan kelompok yang diberikan krim ekstrak daun singkong dan diikuti oleh kelompok kontrol positif yang diberikan silver sulfadiazine dan kelompok kontrol negatif tanpa pengobatan. Dengan demikian, madu hutan mempunyai efektivitas paling besar terhadap luka bakar derajat IIA dibandingkan dengan daun singkong dan kontrol positif.

Kata kunci: luka bakar, madu hutan, krim daun singkong

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sayogo W. Potensi +Dalethyne Terhadap Epitelisasi Luka pada Kulit Tikus yang Diinfeksi Bakteri MRSA. Potensi +dalethyne terhadap Ep luka pada kulit tikus yang diinfeksi bakteri mrsa. 2017;19(1):69–70.

Rihatmadja R. Anatomi Dan Faal Kulit. In: Menaldi SLS, editor. ilmu penyakit kulit dan kelamin. 7th ed. indonesia: universitas indonesia; 2021. p. 3–7.

Wijaya GA, Adnyana IMS, Subawa IW. Gambaran Tingkat Pengetahuan Pedagang Gorengan tentang Pencegahan dan Penanganan Pertama Luka Bakar Di Denpasar Tahun 2017. J Med Udayana [Internet]. 2019;8(9). Available from: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

Warby R, Maani C V. Burn Classification. StatPearls [Internet] [Internet]. 2022; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539773/

keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor HK.01.07/Menkes/555/2019 tentang pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana luka bakar. Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

Anggraeni L, Bratadiredja MA. review artikel: tanaman obat yang memiliki aktivitas terhadap luka bakar. Farmaka [Internet]. 2018;16(2). Available from: https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/17621

Kemenkes RI. Laporan Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Vol. 53, Laporan Nasional Riskesdas 2018. indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. p. 256–7. Available from: http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

Laguliga JA, Erviani AE, Soekendarsi E. Uji Potensi Getah Jarak Pagar Jatropha Curcas Linn.Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar pada Kulit Tikus Rattus norvegicus. J Biol Makasar. 2021;75.

Fauziah, Maghfirah L, Hardiana. Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Pada Masyarakat Desa Pulo Secara Swamedikasi. J sains Kesehat darussalam. 2021;1(1):38.

Oktaviani DJ, Widiyastuti S, Maharani DA, Amalia AN, Ishak AM, Zuhrotun A. Reviuw: Bahan alami penyembuh luka. farmasetika. 2019;4(3):45–52.

Young GM, Blundell R. A review on the phytochemical composition and health applications of honey. Am Assoc cancer Res [Internet]. 2023;9(2). Available from: https://www.cell.com/heliyon/fulltext/S2405-8440(22)03795-1?_returnURL=https%3A%2F%2Flinkinghub.elsevier.com%2Fretrieve%2Fpii%2FS2405844022037951%3Fshowall%3Dtrue#

Scepankova H. Role of Honey in Advanced Wound Care. Molecules. 2021;

Nisa VM, Meilawaty Z, Astuti P. Efek Pemberian Ekstrak Daun Singkong (Manihot Esculenta) terhadap Proses Penyembuhan Luka Gingiva Tikus (Rattus Norvergicus). Artik Ilm Has Penelit Mhs. 2013;

Elmitra. Uji Sifat Fisik Formulasi Krim Tipe A/M Dari ekstrak Daun Singkong. Akad Farm Al-Fatah Bengkulu [Internet]. 2019;6(149–151). Available from: https://jurnal.stikesalfatah.ac.id/index.php/jiphar/article/download/17/17

Novitasari RK, Setiyajati A, Haris RA. Perbedaan Efektivitas Penggunaan Ludah Buaya dan Madu Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Grade II pada Tikus Wistar Jantan. Ilmu Keperawatan. 2015;8(2).

Anggraini D, Suhada A, Rahmawati S. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Singkong (Manihot Esculenta) Dalam Mengobati Luka Bakar Kulit Punggung Tikus (Rattus Novergius) Jantan. J Farmasctia. 2017;6(2):41–2.

Rahmi F, Aria M, Aji NP. Formulasi rim Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Untuk Pengobatan Luka Bakar. Scientia. 2011;1(1).

Hendy, Lister INE. Tingkat Efektivitas Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIA dengan Pemberian Madu dan Pemberian Salep Nebacetin pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). J Kedokt dan Kesehat. 2019;15(2):132.

Rembulan V. Potency Of Honey In Treatment Of Burn Wounds. J Mahority. 2015;4(1).

Rahman H. Uji Preklinik: Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Air Daun Singkong (Manihot esculenta). pharmascience. 2022;9(2):281–2.

Rumayar IMM, Yamlean PVY, Edy HJ. Formulasi dan Uji Krim Ekstrak Umbi Singkong (Manihot esculenta) terhadap Luka Bakar pada Kelinci (Orytolagus cuniculus). unsrat. 2012;

Handayani E, Maithoh RF. Keakurasian Penggunaan: Silver Sulfadiazine Untuk Penyembuhan Luka Bakar. 1st ed. Subrata SA, editor. Magelang: Unimma Press; 2021.

Published
2024-12-09
How to Cite
Jonaha Bonafide Tampubolon, Runggu Retno J Napitupulu, & Hendra. (2024). Efektivitas Madu Hutan dan Krim Daun Singkong terhadap Penyembuhan Luka Bakar derajat-IIA. Keluwih: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 6(1), 1-8. https://doi.org/10.24123/kesdok.V6i1.6837