Perancangan Perangkat Makan Bersama Bertolak dari Tradisi Bajamba Minangkabau Menggunakan Metode Ekstraksi Unsur Visual

  • Raisa Shofia Program Studi Desain Produk, Fakultas Teknik dan Desain, Institut Teknologi Sains Bandung
  • Wildan Aulia Program Studi Desain Produk, Fakultas Teknik dan Desain, Institut Teknologi Sains Bandung , Bandung - In d onesia
Abstract Views: 249 times
PDF Downloads: 306 times
Keywords: perangkat makan, makan bersama, bajamba, minangkabau, tableware set, communal dining, tradition

Abstract

AbstractBajamba is one of the communal dining activities in Indonesia from the Minangkabau tradition. The article views that the uniqueness of the Minangkabau Bajamba tradition can be applied to more contemporary tableware sets. This study aims to design a contemporary tableware set using ceramic materials by emphasizing the application of the visual elements of traditional trays and cloth covers of Minangkabau. The number of people, as well as the types and the number of menus in the Bajamba meal, are the main references for the tableware set design. The decision on the dimensions, shape, and concept of the tableware set refers to the Bajamba tradition of dining. This study offers a tableware set design consisting of a tray with a diameter of 50 cm, four small plates, and four plates of curry sauce. The comprehensive prototyping test results show that the process of making a tray requires a plate with a diameter of approximately 55 cm, so it requires a large drying furnace. This design offers its uniqueness inspired by the Bajamba tradition which can provide a different and enjoyable dining experience. In addition, its use can help preserve the Bajamba Minangkabau tradition through the use of tableware sets inspired by this tradition.

Keywords: bajamba, tableware set, communal dining, tradition, minangkabau

 

AbstrakBajamba merupakan salah satu tradisi makan bersama di Indonesia yang berasal dari Minangkabau. Artikel ini memandang bahwa keunikan tradisi bajamba Minangkabau dapat diterapkan kepada perancangan perangkat makan bersama yang lebih masa kini. Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan desain set perangkat makan bersama dari bahan keramik dengan menekankan pada terapan unsur visual dulang dan dalamak tradisional Minangkabau. Jumlah kumpul orang, serta jenis dan jumlah menu dalam sajian Bajamba menjadi referensi utama dalam memutuskan desain. Keputusan dimensi, bentuk dan konsep perangkat makan mengacu pada aktivitas makan tradisi bajamba. Perancangan ini menghasilkan satu set perangkat makan bersama yang terdiri dari satu dulang berdiameter 50 cm, empat piring kecil, dan empat piring kuah gulai. Hasil uji coba purwarupa menunjukkan bahwa proses membuat dulang memerlukan plat berdiameter kurang lebih 55 cm sehingga memerlukan tungku pengering yang besar. Desain ini menawarkan keunggulan berupa keunikan tersendiri yang terinspirasi dari tradisi Bajamba yang dapat memberikan pengalaman makan yang berbeda dan menyenangkan. Selain itu, penggunaannya dapat membantu melestarikan tradisi Bajamba Minangkabau melalui penggunaan perangkat makan yang terinspirasi dari tradisi tersebut.

Kata kunci: bajamba, perangkat makan, makan bersama, tradisi, minangkabau

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aswar, S. S. (1999). Antakesuma Embroidery in the Minangkabau Adat. Djambatan.

Aulia, W. (2019). Latihan Menggambar Isometri secara Manual untuk Peningkatan Pemahaman Tri-Dimensional dalam Proses Perancangan. Jurnal Desain Indonesia, 1(2), 60-72.

Damayanti, R. A. (2018). Makna Seni Ukir 'Itik Pulang Patang' dan Implementasinya dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau. Seminar Nasional Pakar ke 1 (hal. 57-63). Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Trisakti.

DPRD Kepulauan Riau. (2010, November 19). "Makan Bajamba" Tradisi Idul Adha di Payolansek. Dipetik 3 9, 2023, dari http://www.haluankepri.com/news/andalas/5568-makan-bajamba-tradisi-idul-adha-di-payolansek.html

Gustina, M. (2019). Tradisi Makan Bajamba Dalam Alek Perkawinan Di Nagari Magek Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Online Mahasiswa, 6(2), 1-15.

Kementerian Pariwisata. (2019, April 30). Diambil kembali dari https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dalamak.jpg

Latief, T. (t.thn.). Mengenal Lebih Dekat Tradisi Makan Minangkabau, Makan Bajamba. Dipetik 3 9, 2023, dari https://id.theasianparent.com/tradisi-makan-bajamba

Mezakwakim. (2015, September 10). Makan Patita: Modal Kebersamaan Salam-Sarani Di Maluku. Dipetik 3 9, 2023, dari https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/makan-patita-modal-kebersamaan-salam-sarani-di-maluku/

Nugraha, A. (2012). Transforming Tradition: A Method for Maintaining Tradition in a Craft and Design Context. Finland: Aalto University.

Pandoe, M. D., & Pour, J. (2010). Jernih Melihat Cermat Mencatat. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Pertiwi, N. M. (2014, Januari 5). Seru, makan Bagawa ala Belitung. Dipetik 3 9, 2023, dari https://travel.kompas.com/read/2014/01/05/1722572/Seru.Makan.Bagawa.ala.Belitung

Purwadi, A. N. (2014, June 23). Budaya Indonesia. Diambil kembali dari Perpustakaan Digital: https://budaya-indonesia.org/Dulang-Talam

Rahmatika, S. F., Yulika, F., & Rahmi, H. (2021). Pergeseran Nilai pada Tradisi Makan Bajamba di Nagari Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Ethnography: Journal of Cultural Anthropology, 1(2), 58-64.

Surya, V. D., & Adhitama, G. P. (2021). Rumah Gadang: Ruang dan Budaya Makan dalam Siklus Hidup Masyarakat Minangkabau. Serat Rupa Journal of Design, 5(1), 80-105.

Suwidnya, I. (2016, November 16). Tradisi Megibung Dari Karangasem. Dipetik 3 9, 2023, dari https://isi-dps.ac.id/tradisi-megibung-dari-karangasem/

Ulrich, K. T., & Eppinger, S. D. (2008). Product Design and Development. Singapore: McGraw Hill.

Yuliniza. (2021). Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Tradisi Makan Bajamba Di Kecamatan Tilantang Kamang. Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 11(1), 33-39.

Published
2023-05-25
How to Cite
Raisa Shofia, & Aulia, W. (2023). Perancangan Perangkat Makan Bersama Bertolak dari Tradisi Bajamba Minangkabau Menggunakan Metode Ekstraksi Unsur Visual. Keluwih: Jurnal Sains Dan Teknologi, 4(1), 21-33. https://doi.org/10.24123/saintek.v4i1.5588