PENENTUAN JENIS TANIN DAN PENETAPAN KADAR TANIN DARI KULIT BUAH PISANG MASAK (Musa paradisiaca L.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI DAN PERMANGANOMETRI

  • Ebry Ryanata Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
  • Sajekti Palupi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
  • Azminah Azminah Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Abstract Views: 11119 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 38564 times
Keywords: Musa paradisiaca L., kulit buah pisang kepok, maserasi, Penentuan kadar tanin, Folin Ciocalteu, KMnO4

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan kadar tanin kulit buah pisang masak (Musa paradisiaca L.) varietas kepok secara spektrofotometri dan permanganometri. Serbuk kulit buah pisang diekstraksi dengan cara maserasi kinetik menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang didapat diuji kualitatif maupun kuantitatif. Hasil uji kualitatif menunjukkan adanya tanin dan jenis taninnya adalah tanin terkondensasi. Uji kuantitatif secara spektrofotometer didapatkan panjang gelombang maksimum asam galat adalah 765,50, dan waktu yang diperlukan untuk mencapai serapan konstan adalah 90 menit. Kurva baku asam galat adalah : y = 0,0601 + 0,0887x, nilai r hitung = 0,999. Rata-rata kadar tanin yang didapat secara spektrofotometri adalah  2,45%. Dengan menggunakan permanganometri, didapatkan normalitas asam oksalat  0,11N dan normalitas KMnO4 0,1097N. Rata-rata kadar yang didapat dengan permanganometri 0,8%. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Departemen Kesehatan dan Republik Indinesia . (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Republik Indinesia

Departemen Kesehatan dan Republik Indinesia . (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat . Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indinesia .

Departemen Kesehatan dan Republik Indinesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan dan Republik Indonesia. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Departemen Kesehatan Republik Indinesia . (1989). Materia Medika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Republik Indinesia

Determination Of Total Phenolic Content Of Methanolic Extracts Red Rossel (Hibiscus Sabdariffa Linn) Calyxs In Variation Of Growing Area By Spectrophotometry. (2012). 2.

Fajriati, I. (2005). Optimasi Metode Penentuan Tanin. 51-57.

Gandjar, G. I. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hagerman, A. E. (2010). Hydrolyzable Tannin Structural Chemistry.

I. Palici, B. T. (2005). Method for Quantitative Determination of Polyphenolic.

Khanittha Moosophin, T. W. (2010). Tannin Extraction from Mangosteen Peel for Protein. 15(5).

Ligia Portugal Gomes Rebello a, A. M. (2014). Flour of banana (Musa AAA) peel as a source of antioxidant phenolic compounds. 55, 397-403.

Lin, L. L. (2008). HPLC, NMR and MALDI-TOF MS Analysis of Condensed. 2986-2997.

Magdalena Karamać, A. K. (2007). Extraction And Chromatographic Separation Of Tannin Fractions From. 57, 471–474.

Maria Inez de Godoy Pelozo, M. L. (2008). Spectrophotometric Determination of Tannins and Caffeine. 51(3), 447-451.

Mursyidi, F. M. (1978). Voumetri dan Gravimetri. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Published
2014-03-01