Isolasi DNA dari Bercak Urine Manusia sebagai Bahan Alternatif Pemeriksaan Identifikasi Personal

  • Ahmad Yudianto Departemen Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga;Program Studi Magister Ilmu Forensik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga; Human Genetic Studi Group Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga
  • Yeti Eka Sispitasari Program Studi Magister Ilmu Forensik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
Abstract Views: 1765 times
PDF Downloads: 8292 times
Keywords: isolasi DNA; bercak urine; identifikasi; STR

Abstract

Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan
dapat berakibat fatal dalam proses peradilan. Identifikasi melalui analisa DNA melibatkan kromosom
somatik maupun mtDNA. Setiap bagian tubuh manusia dapat diambil sebagai spesimen karena setiap sel berinti
dalam tubuh seseorang memiliki rangkaian DNA identik. Selama ini sampel yang sering digunakan dalam identifikasi
melalui analisa DNA adalah bercak darah, bercak sperma, dan tulang, sedangkan pada kasus tertentu
yang menyebabkan keluar urine pada pakaian
sering diabaikan. Sejauh ini identifikasi personal melalui bercak
urine dengan metode analisis DNA belum banyak dilakukan. Penelitian ini menunjukkan, lama waktu paparan
yakni hari ke-1, 7, dan 14 terhadap lokus: CTT dan amelogenin 106 bp-112 bp. Semua sampel dalam visualisasi
hasil PCR dengan silver staining PAGE nampak band (terdeteksi). Namun pada lama waktu paparan hari ke-20
didapat hanya lokus THO1 dan TPOX semua sampelnya (100%) nampak band (terdeteksi), sedangkan lokus
CSF1PO dan amelogenin 50% nampak jelas band. Hal ini menunjukkan bahwa pada pemeriksaan DNA bercak
urine melalui deteksi lokus STR CTT didapatkan respon deteksi yang berbeda pada berbagai waktu lama paparan.
Keberhasilan deteksi lokus tersebut ditunjang oleh adanya perbedaan amplicon product dan kandungan
GC pada masing-masing lokus. Dari lokus-lokus yang diteliti, rasio GC content dalam primer diurut dari yang terendah
adalah: lokus CSF1PO, TPOX, dan THO1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lokus THO1 maupun TPOX
memiliki kemungkinan yang sama dalam keberhasilan pemeriksaan STR dibandingkan dengan lokus CSF1PO.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-03-08
How to Cite
Yudianto, A., & Sispitasari, Y. E. (2017). Isolasi DNA dari Bercak Urine Manusia sebagai Bahan Alternatif Pemeriksaan Identifikasi Personal. MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana), 1(1), 53-61. https://doi.org/10.24123/mpi.v1i1.54
Section
Original Research Articles