Isolasi DNA dari Bercak Urine Manusia sebagai Bahan Alternatif Pemeriksaan Identifikasi Personal
Abstract
Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan
dapat berakibat fatal dalam proses peradilan. Identifikasi melalui analisa DNA melibatkan kromosom
somatik maupun mtDNA. Setiap bagian tubuh manusia dapat diambil sebagai spesimen karena setiap sel berinti
dalam tubuh seseorang memiliki rangkaian DNA identik. Selama ini sampel yang sering digunakan dalam identifikasi
melalui analisa DNA adalah bercak darah, bercak sperma, dan tulang, sedangkan pada kasus tertentu
yang menyebabkan keluar urine pada pakaian
sering diabaikan. Sejauh ini identifikasi personal melalui bercak
urine dengan metode analisis DNA belum banyak dilakukan. Penelitian ini menunjukkan, lama waktu paparan
yakni hari ke-1, 7, dan 14 terhadap lokus: CTT dan amelogenin 106 bp-112 bp. Semua sampel dalam visualisasi
hasil PCR dengan silver staining PAGE nampak band (terdeteksi). Namun pada lama waktu paparan hari ke-20
didapat hanya lokus THO1 dan TPOX semua sampelnya (100%) nampak band (terdeteksi), sedangkan lokus
CSF1PO dan amelogenin 50% nampak jelas band. Hal ini menunjukkan bahwa pada pemeriksaan DNA bercak
urine melalui deteksi lokus STR CTT didapatkan respon deteksi yang berbeda pada berbagai waktu lama paparan.
Keberhasilan deteksi lokus tersebut ditunjang oleh adanya perbedaan amplicon product dan kandungan
GC pada masing-masing lokus. Dari lokus-lokus yang diteliti, rasio GC content dalam primer diurut dari yang terendah
adalah: lokus CSF1PO, TPOX, dan THO1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lokus THO1 maupun TPOX
memiliki kemungkinan yang sama dalam keberhasilan pemeriksaan STR dibandingkan dengan lokus CSF1PO.
Downloads
Articles published in MPI are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA) license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and MPI, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to MPI to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.
By publishing in MPI, authors grant any third party the right to use their article to the extent provided by the CC BY-SA license.