Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan

  • Ummy Maisarah Rasyidah Fakultas Kedokteran, Universitas Surabaya
Abstract Views: 1668 times
PDF Downloads: 1415 times
Keywords: hygiene, sanitation, diarrhea

Abstract

Abstract—Diarrhea becomes the second disease after ARI that causes morbidity and death in Indonesia. Riskesdas in 2007 shows diarrhea as an infectious disease with high morbidity and mortality rates. The morbidity survey by the Directorate General of Disease Control and Environmental Health of the Ministry of Health from 2000 - 2010 showed a tendency for the incidence of diarrheal disease to rise, namely the 2000 Incidence Rate of diarrheal disease 301/1000 population, in 2003 it rose to 374/1000 population, in 2006 it became 423 / 1000 residents and in 2010 became 411/1000 residents. This paper wants to find out the preventive actions taken by the government in controlling diarrheal diseases in terms of environmental sanitation. Literature searches are conducted online and manually on scientific publications in Indonesian or English, with keywords in the form of diarrheal disease, environmental sanitation, public health efforts, government and health offices. The results show that from 25 related publications, 17 publications discuss diarrhea and 8 publications discuss environmental sanitation. The conclusion obtained is the incidence of diarrhea fluctuates from year to year. An increase in diarrheal disease is associated with poor environmental sanitation, the root of which is the lack of awareness and knowledge in particular rural communities to maintain and preserve and carry out healthy living behaviors to break the cycle of diarrheal transmission in Indonesia.

Abstrak—Diare menjadi penyakit kedua setelah ISPA yang menyebabkan kejadian kesakitan maupun kematian di Indonesia. Riskesdas tahun 2007 menunjukkan diare sebagai penyakit menular dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tulisan ini ingin mengetahui  tindakan preventif yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengendalikan terjadinya penyakit diare ditinjau dari sanitasi lingkungan. Penelusuran literatur dilakukan secara online dan manual terhadap publikasi ilmiah berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan kata kunci berupa penyakit diare, sanitasi lingkungan, usaha kesehatan masyarakat, pemerintah dan dinas kesehatan.  Hasil amatan menunjukkan dari  25 publikasi yang berkaitan, 17 publikasi membahas tentang diare dan 8 publikasi membahas tentang sanitasi lingkungan. Kesimpulan yang didapatkan adalah  angka insiden diare berfluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan penyakit diare berhubungan dengan buruknya sanitasi lingkungan yang akar permasalahannya terdapat pada kurang kesadaran dan pengetahun pada khususnya  masyarakat pedesaan untuk menjaga dan melestarikan serta melakukan perilaku hidup sehat untuk  memutuskan siklus rantai penularan penyakit diare di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References


  1. Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) . 2007.


  2. Ditjen.PPM & PL. Departeman Kesehatan RI. Dit.Sepim Kesma.Buku Data 2008


  3. Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.Survei Kesehatan Rumah tangga 2001. Laporan Studi mortalitas 2001: Pola Penyebab Kematian di Indonesia. 2002.


  4. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.


  5. Magdarina D Agtini, Rooswanti Soeharno, Murad Lesmana, dkk. The burden of diarrhoea, shigellosis, and cholera in North Jakarta, Indonesia: findings from 24 months surveillance. BMC Infectious Diseases 2005, 5:89


  6. WHO SEARO (1986) Environmental Health Aspects of Industrial and Residential Area. Regional Health Papers No. 11 . New Delhi : WHO Regional Office for South East Asia.


  7. UNICEF-WHO. Diarhoea: Why children are still dying and what can be done. 2009 Ditjen.PP & PL. Departeman Kesehatan RI. Dit.Sepim Kesma. Buku data 2006


  8. Ditjen PP dan PL Departemen Kesehatan RI Dit Sepim Kesma. Buyku data 2006


  9. Black, R.E., Morris, S.S., and Bryce, J Where and why are 10 million children dying every year? Lancet . 2003, 361: 2226-2234


  10. Lee Jong-wook, Director-General, World Health Organization. Water, sanitation and hygiene links to health. Facts and figures updated November 2004


  11. Mukono HJ.(2000). Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press, pp 155 -157.


  12. Kosek, M., Bern, C., and Guerrant, R.L. The global burden of diarrhoeal disease, as estimated from studies published between 1992 and 2000. Bull World Health Organ. 2003, 81: 197-204.


  13. Parashar, U.D., Hummelman, E.G., Bresee, J.S., Miller, M.A., and Glass, R.I. (2003) Global illness and deaths caused by rotavirus disease in children. Emerg Infect Dis 9: 565-572


  14. Badan Litbangkes Dep Kes RI. Susenas 2004.


  15. Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan. (2001). Planet Kita Kesehatan Kita. Kusnanto H (Editor). Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279.Fdfd


  16. Napitupulu, MF.(1994). Pelaksanaan Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman melalui Pendekatan Kelurahan Demo Kesehatan Lingkungan di DKI Jakarta. Majalah Kesehatan Perkotaan 1:2, 119-128.


  17. Sanropie D. (1992). Pedoman Bidang Studi Perencanaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.


  18. Permenkes No. 416/Menkes/SK/VIII/1990 tentang Pemantauan Kualitas Air Minum, Air Bersih, Air Kolam Renang dan Air Pemandian Umum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.


Published
2019-12-17
How to Cite
Rasyidah, U. M. (2019). Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan. Keluwih: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(1), 30-35. https://doi.org/10.24123/kesdok.V1i1.2485