STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN PABRIK ROKOK BERASA DI BOJONEGORO JAWA TIMUR

  • Yonatan Saputra Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Surabaya
  • Rosita Meitha Surjani Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Surabaya
  • Stefanus Soegiharto Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Surabaya
Abstract Views: 1247 times
PDF - FULL TEXT Downloads: 933 times
Keywords: rokok, berasa, impor, substitusi, kelayakan, Flame

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan pendirian pabrik rokok berasa di Bojonegoro. Ide dasar dilakukannya penelitian ini adalah banyaknya jumlah perokok di Indonesia yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Melalui analisis awal, selama ini diketahui bahwa rokok yang ada di Indonesia hampir semua memiliki rasa yang original dan masih belum ada perusahaan rokok di Indonesia yang menciptakan produk rokok dengan berbagai macam rasa misalnya seperti rasa strawberry dan jeruk. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi pengusaha untuk dapat menciptakan inovasi yang baru pada rokok. Salah satunya adalah mendirikan industri rokok rasa yang selama ini masih di-import dari luar negeri. Pendirian industri rokok rasa ini dimaksudkan untuk mengurangi angka impor rokok berasa dari luar negeri dan juga meningkatkan pemakaian produk lokal Indonesia. Dalam melaksanakan studi kelayakan ini dibahas 5 buah aspek. Aspek pasar, teknis, manajemen, aspek hukum, dan keuangan. Pada aspek keuangan dilakukan Total Project Cost,Break Even Point, proyeksi laporan keuangan, dan mengevaluasi kriteria penilaian nilai investasi. Total Project Cost yang dibutuhkan untuk usaha pabrik rokok berasa ini sebesar Rp7.545.285.420,-. Net Present Value usaha pabrik rokok ini lebih besar dari nol sebesar Rp5.024.666.014,-. Nilai Discount Payback Period sebagai pedoman dalam menghitung lama pengembalian modal usaha adalah 3,18 tahun yang lebih pendek dari horison perencanaan (5 tahun). Nilai Internal Rate of Return dari usaha ini lebih besar dari Minimum Attractive Rate of Return (13,31%) yaitu sebesar 43,22 %. Analisis sensitivitas menunjukkan persentase yang paling sensitif adalah harga jual yang memiliki peringkat 1 (24,39%), kemudian peringkat 2 adalah tingkat penjualan (24,39%), dan peringkat 3 (44,01%) adalah biaya tenaga kerja. Selain itu juga dilakukan analisis rasio keuangan baik rasio aktivitas maupun rasio profitabilitas yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Husnan, S. dan Suwarno M., 2000, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta.

Kasmir dan Jakfar, 2003, Studi kelayakan bisnis, Edisi Pertama, Prenada Media Group, Jakarta.

Kasmir dan Jakfar, 2004, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta, Kencana

Kotler, P. dan Gary A., 2004, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi kedua belas, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat, 2011, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik, Jakarta, Salemba Empat

Nitisemito dan Burhan, 2004, Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek, Jakarta, PT Bumi Aksara

Pujawan, I.N., 2008, Ekonomi Teknik, PT. Guna Widya, Surabaya.

Tjiptono, F., (1995), Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Umar, H., (2001), Studi Kelayakan Bisnis : Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Umar, H., (2003), “Evaluasi Kinerja Perusahaan”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=143:data-dan-situasi-rokok-cigarette-indonesiaterbaru&catid=40:data&Itemid=54 (http://ads2.kompas.com/layer/suaraanakindonesia/infografis.html)
Published
2013-03-01

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>